Part 12

16 1 0
                                    

~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~
"Meski bukan yang asli, buku itu harus tetap dijaga, terlebih ketika ceritanya berhasil masuk dalam hati. Tak kan ku biarkan rusak secara cuma-cuma".

-Keinan-
~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~

***

Varrel masih berdiri sambil tersenyum sinis. Keinan paham maksud Varrel, hanya Kalina yang masih sedih dan tak mengerti apapun.

"Bu, minta fotonya dan siapa namanya".

Kalina berfikir sejenak apa yang akan Varrel lakukan nanti.

"Kamu mau ngapain nak, jangan lakuin apapun". Kalina berusaha tak memberi identitas orang itu.

"Ngga ada ko, Varrel hanya ingin tau hehe".

Kalina diam tapi Kalina bukan orang bodoh. Kalina tahu putranya akan melakukan hal nekat, apalagi Keinan yang mantan berandalan. Kalina takut kalau terjadi hal yang tak diinginkan.

"Ibu tenang aja, ibu ga akan takut lagi setelah ini, beri saja identitas orang itu pada kami biar kami yang urus semuanya". Sahut Keinan menepuk punggung Kalina.

Terpaksa Kalina setuju memberikan identitas orang itu. Tidak secara langsung tapi Kalina menyuruh mereka ke gudang. Kotak merah Varrel temukan yang tertulis identitas orang itu.

_______________

Aleyya Attara
Jl. Marga no. 8
Jakarta
_______________

"Nahh ketemu Kei". Seru Varrel menemukan identitas mantan sahabat ibunya.

"Hah ? Sini gue mau liat". Keinan menyerobot kertas dari tangan Varrel.

 Keinan menyerobot kertas dari tangan Varrel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cantik Rel, tapi kok sifatnya iblis".

Varrel menggelengkan kepala. Mereka kembali ke halaman lalu berpamitan pada ibunya.

"Mau kemana ?". Tanya Kalina dengan mata masih sembab.

"Tugas kami belum selesai bu, ada yang harus kami urus". Jawab Varrel dengan senyumannya.

Kalina mengiyakan saja karena Kalina pikir itu tugas kuliah mereka.

Membawa mobil Varrel dengan Keinan yang menyetir dalam kecepatan sedang. Keinan tidak memperbolehkan Varrel menyetir karena masih dalam keadaan marah. Keinan tau akan secepat apa ia lakukan mobilnya nanti.

Keinan langsung menuju jalan yang ada dalam kertas itu membuat Varrel heran.

"Lo tau jalannya ?". Tanya Varrel.

"Lo ga inget ? Gang itu sebelah gang rumah gue. Pikun Lo". Jawab Keinan nyolot.

Secepat mungkin Varrel teringat akan gang itu. Gang yang pernah ia lewati untuk pulang kerumah Keinan mengambil barang-barang Keinan karena akan pindah dan serumah bareng Varrel.

VaKra K.H || END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang