Part 15

15 2 0
                                    

~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~
"Occasionally looking for something busy to divert your attention, that's also the best".

-Jiendra-
~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~

***

Haidar dengan PD nya langsung berdiri memperkenalkan diri.

"Hi everyone, I'm Haidar from science class 1". Haidar membuka perkenalan itu.

"What's your reason for joining music class?" Tanya kakak kelas itu.

"To fill my confusion, maybe also because I like playing musical instruments". Jawab Haidar sedikit.

"What musical instrument do you like Haidar?". Kembali tanya kakak kelas itu.

"Drums, almost every day I play them". Jawab Haidar dengan senyumnya.

"Okay, that's good then. Next ?". Kakak kelas itu mencatat identitas Haidar.

"Hello, my name is Mahen, I'm from the same science class 1 as Haidar. I like playing guitar because it's my hobby at home". Mahen berdiri memperkenalkan dirinya.

"Oke, next". Balas kakak kelas itu.

"Hi, my name is Cakra, I'm from science class 1. I joined this class because I like music. That's all, thank you". Tutup Cakra sambil kembali duduk.

"Oke, next". Kata kakak kelas itu lagi.

"Hi seniors, my name is Jiendra, I'm from science class 2. I joined this class because just like Cakra, I like music. Thank you".

Ketika Jiendra ingin duduk kembali kakak kelas itu menghentikannya.

"Hum ? Jiendra ? That junior high school student who successfully performed? Wow, I can't believe I'll meet you". Kakak kelas itu tersenyum lebar melihat Jiendra.

"Oh, umm,, that's true, but I'm resigning from the world of stage, I want to live as usual without a busy schedule anymore, seniors". Balas Jiendra.

"But if this class performs again later, can you come along ?".

Jujur pertanyaan kakak kelas itu membuat Jiendra sedikit bingung. Dulu Jiendra keluar panggung karena ibunya sakit, Jiendra memilih untuk menjaga ibunya setiap waktu, karena itulah identitas Jiendra tak banyak yang mengetahuinya.

"Okey senior, I can do it." Jawab Jiendra.

"May I know why you left the world of stage ?". Tanya kakak kelasnya serius.

"In the past, I chose to look after my mother when she was sick, but now my mother is gone so I still have plenty of time to return to performing". Jawab Jiendra menjelaskan.

Semua yang di ruangan itu merasa sedih.

"I'm sorry I don't know about that, Jiendra". Kakak kelas itu merasa bersalah.

"No need to apologize senior, this is my fate, And I had permission from my father and I got that permission". Balas Jiendra tersenyum manis didepan mereka.

Kakak kelas itu merasa terharu akan kehidupan Jiendra. Tak lama kemudian kelas itu ditutup.

"Okay, thank you for attending this meeting, now you can go home and be careful on the road, I hope you get home safely". Kalimat terakhir kakak kelas itu.

"Okay senior, thank you". Balas mereka serentak.

Mereka pun keluar dari ruangan itu. Jiendra dan Cakra masih dengan kebiasaannya yaitu menunggu ortu mereka menjemput. Sekolah Cakra mengaktifkan ponselnya terdapat pesan dari Ravendra.

"Cakra maaf hari ini ayah ga bisa jemput, ayah harus selesaiin tugas ayah disini, tapi ayah janji akan pulang sebelum jam 9".

"Oke ayah, Cakra juga udah gede udah berani pulang sendiri kok 😁". Balas Cakra seperti sekian.

"Cakra mau nitip apa ?". Tanya Ravendra.

"Ngga dulu deh yah, bahan makanan dirumah masih ada Cakra pengen masak malam ini sambil nunggu ayah pulang". Balas Cakra santai.

"Okey tunggu ayah, secepatnya ayah selesaikan pekerjaan ayah".

"Oke ayah".

Brian yang telah datang itu pun memanggil Jiendra. Segera Jiendra menghampiri ayahnya. Namun Cakra masih diam di tempat memainkan ponselnya.

"Cakra, So busy, what's on your phone?". Tanya Jiendra yang belum memasuki mobilnya.

"Hum ? Dad can't pick me up, Jie, I want to order grab". Balas Cakra masih memijat ponselnya.

"I'm here, why should I grab it? Here, let my dad and I take you home". Tawar Jiendra dengan tulus. Cakra yang merasa ada bantuan itupun tak bisa menolak, apalagi dari teman dekatnya.

"Sorry if I'm bothering you". Kata Cakra pada Jiendra.

"No Cakra, I'm happy to help you".

"Thank you Jie, thank you uncle". Kata Cakra sambil tersenyum.

"Iya Cakra, ayo naik". Ajak Brian.

Brian segera melajukan mobilnya ke rumah Cakra. Sampai dirumah Cakra mereka langsung pamit pulang. Cakra sekali lagi berterima kasih karena terlah diantar dengan selamat. Kini Cakra membersihkan diri lalu mengerjakan tugasnya terlebih dahulu. Waktu terus berjalan sampai tak sadar telah menunjukkan jam 8 malam. Cakra menutup bukunya lalu memasak. Selang 30 menit Cakra selesai memasak dan Ravendra pulang.

"Ayah ayo makan dulu, ayah pasti lapar kan ?". Ajak Cakra menyambut kepulangan ayahnya.

"Baunya lezat dek, jadi memberontak perut ayah haha".

Mereka menuju meja makan dan makan bersama. Selesai itu mereka mencuci piring dan perabotan lain yang kotor setelah digunakan Cakra.

Sejenak suasana menjadi hening setelah mereka berpisah ke kamar masing-masing. Cakra kembali membuka bukunya mengerjakan tugas. Ravendra juga membuka laptop mengerjakan projectnya.

Malam hampir larut. Waktu sudah menunjukkan jam 11 malam, namun tugas Cakra tak kunjung selesai. Entah apa yang membuat Cakra begitu lama mengerjakannya. Padahal biasanya bisa secepat itu. Atau mungkin saat ini dia membutuhkan ayahnya ? Cakra ingin memanggil Ravendra tapi dia kembali berpikir. Dia takut mengganggu ayahnya yang sedang tidur. Maka Cakra putuskan untuk mengerjakannya sendiri.

***

Gimana ya ??
Cakra tu pinter, rajin ngerjain tugas tapi rasa rindunya tak kunjung hilang, mungkin itu alasannya Cakra lama menyelesaikan tugasnya.

Lanjutan ??

Part sebelah

VaKra K.H || END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang