Part 36

12 1 0
                                    

~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~
"Kehadiran teman juga sebagai penguat hati. Sahabat terbaik adalah mereka yang selalu ada tanpa diminta dan tidak pergi ketika dalam masalah"

-JICAHAIDHEN-
~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~

***
Beberapa hari mereka tinggal di rumah itu. Tepat tanggal 31 Desember mereka bicara tentang kembali ke Indo. Mereka berkumpul di ruang tamu depan tv dengan tujuan menonton tv bersama.

"Cakra, ayo pulang sayang". Ajak Kalina mengusap kepala Cakra.

"Engga bu, Cakra mau selesaiin sekolah disini dulu. Cakra udah janji sama ayah. Dan ada jadwal perform yang ngga bisa Cakra tinggal". Balas Cakra menolaknya.

"Tapi kamu bisa selesaikan di Indo adik kecil". Sahut Varrel.

"Maaf kak, ini janji, Cakra udah janji dan Cakra harus nepati". Jawab Cakra.

"Kalau gitu biar ibu temani kamu disini". Sahut Kalina.

"Jangan bu, ibu harus berobat kan ? Mending pulang dulu sama kakak biar bisa kak Keinan rawat". Timpal Cakra terus menolak.

"Darimana kau tau, my dolphin, hm ?". Tanya Keinan terkejut.

"Sebelum meninggal ayah cerita semuanya, termasuk alasan ibu pisah sama Cakra". Balas Cakra dengan tatapan kosong kedepan.

"Baiklah, tapi nanti kamu tinggal sendiri disini gimana ?". Sahut Kalina kembali.

"Hehe, tenang aja bu, biar Jie yang temani Cakra disini. Tadi Jie yang bilang sendiri. Untuk kebutuhan Cakra udah disiapin sama ayah dari lama dan itu cukup sampai Cakra lulus nanti, setelah itu Cakra janji akan pulang". Balas Cakra sambil tersenyum pada ibunya.

"Baiklah kalau gitu, besok kami pulang dulu ya, nanti setelah sampai dirumah kakak kabarin". Sahut Keinan menggenggam tangan adik angkatnya.

"Hum, jangan khawatir, Cakra bakal baik-baik aja disini". Beralih Cakra melihat Keinan masih dengan senyum manisnya.

***
1 Januari 2020. Kalina dan ketiga putranya berada di bandara. Mereka terpisah untuk melanjutkan perjalanan pulangnya.

"Dadah adik kecil, jaga diri baik-baik yaa". Teriak Varrel dari jauh.

"I'm promise!!" Balas Cakra melambaikan tangan.

Mereka saling melambaikan tangan berpamitan dengan Cakra. Setelah itu Cakra pulang dengan mengendarai mobil ayahnya. Sebenarnya Cakra memang sudah mahir mengendarai mobil namun Ravendra melarangnya meski sekedar bermain. Ravendra tak ingin segala bahaya menuju Cakra. Itulah mengapa Cakra tak pernah diberi kunci mobil untuk sekedar pergi ke sekolah juga.

Sampai dirumah ternyata Jiendra sudah menunggu.

"Jie ? Kenapa kesini ? Sepagi ini juga". Sapa Cakra mendekati Jiendra setelah masuk ke pekarangan rumah dan memarkirkan mobilnya.

"Cakra mau pindah kerumah Jie ?". Tanya Jiendra serius.

"Hehe maaf Jie, sisa waktuku akan ku habiskan disini. Aku janji sama kakak dan ibu setelah lulus nanti aku akan pulang ke Indo". Balas Cakra.

"Baiklah, biar Jie yang pindah kesini". Jiendra mengeluarkan koper dan dua tas berisi baju, seragam, dan semua bukunya. Tak lupa dia membawa gitarnya untuk hiburan mereka nanti.

"Ehh, banyak banget Jie". Tanya Cakra.

"Ya kan pindah, Jie udah izin ayah kok, ayah juga ngasih izin. Kadang ayah juga akan kesini kalau ngga sibuk banget. Lagipula dirumah Jie juga kesepian dan bosan. Mending sama Cakra". Senyum Jiendra mengarah ke Cakra yang membuat Cakra membalas senyuman itu.

VaKra K.H || END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang