Part 52

7 0 0
                                    

~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~
"Biarkan aku menyusul kalian. Mungkin ini yang Tuhan inginkan".

-Keinan-
~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~

***
Keinan tersadar dari komanya. Sejenak dia memegangi kepalanya dan mengambil ponsel yang ada disamping brankarnya.

Dia berpikir untuk menghapus akun IG Kalina dan Ravendra. Setelah bergelut beberapa lama dengan pikirannya dihapuskan akun itu. Tak terkecuali akunnya sendiri.

Begitu selesai Keinan menghubungi Jiendra yang membuat Jiendra terkejut.

Keinan langsung mematikan ponselnya dan meletakkannya di tempat yang sama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keinan langsung mematikan ponselnya dan meletakkannya di tempat yang sama. Masih dalam keadaan sadar Keinan berusaha menutup matanya agar tak merasakan sakit itu. Namun juga sulit baginya untuk menahannya.

***
Disisi lain, Jiendra yang satu perusahaan dengan Arasya, Mahen dan Haidar itu pun berkumpul. Mendapat pesan dari Keinan membuatnya panik. Tiga orang lainnya hanya bingung apa yang Jiendra pikirkan saat ini. Jiendra mendadak bangkit ingin pergi dari sana.

"Jie, kenapa?" Tanya Arasya sebelum Jiendra pergi.

"Kakak Keinan sakit. Gue mau temui kak Keinan". Jawab Jiendra sudah berjalan menjauh.

"Hati-hati Jie". Teriak Arasya hanya melihatnya pergi.

Tak selang lama Jiendra sampai dirumah menemui ayahnya yang sedang menonton tv di ruang tamu.

"Ayahh!!". Panggilan Jiendra langsung didengar oleh Brian.

"Kenapa Jie, ada apa?". Tanya Brian yang tak mengerti ekspresi Jiendra.

"Ayo ke Indo yah, kak Keinan sakit. Jie pengen temani kak Keinan". Kata Jiendra memohon pada Brian.

"Ambilkan laptop ayah biar ayah cari tiket pesawat darurat".

Jiendra mengangguk lalu berlari ke kamar Brian mengambil laptopnya. Segera Jiendra kembali setelah mendapatkannya. Secepat itu tangan Brian mengetik keyboard laptop itu dan menyuruh Jiendra untuk bersiap.

Brian merasa lega karena tiketnya berhasil dia dapatkan. Jiendra telah duduk disamping Brian pun merasa senang.

"Baiklah Jie, nanti sore kita terbang kesana". Kata Brian dibalas anggukan oleh Jiendra.

Sore harinya mereka lepas landas dari Korea ke Indo. Demi menemui Keinan dan begitu penasaran sebenarnya gimana kondisi Keinan. Pertama kalinya mereka datang ke Rumah Sakit Husada tempat dimana meninggalnya Varrel dan Cakra. Benar saja Keinan ada di sana.

VaKra K.H || END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang