5. Bukan Siapa-siapa.

31 14 12
                                    


" Hahh...! Apa? " Zea terperangah bingung dengan pertanyaan Shaka.

Perhatian? Perasaan dirinya biasa-biasa saja ketika mengkhawatirkan teman-temannya. Tapi kenapa, hal biasa yang dia lakukan justru membuat rasa yang berbeda saat orang lain yang mendapatkannya.

Shaka terkekeh kemudian meraih cepat rangsel Zea lalu menyampirkan kepundaknya.

" Yuk, masuk." ajak Shaka.

" Ehhh...lo duluan aja, gue mau sarapan kekantin dulu." ujar Zea sambil berusaha meraih kembali tasnya.

" Ya udah ayok,"

" Ihhh...balikin dulu tas gue."

" Gue aja yang bawa, nanti lo bisa tambah pendek kalo bawa tas beratnya kayak baja."

Zea mendengus kesal. Memang benar apa yang dikatakan Shaka, tasnya memang berat karena didalamnya ada buku-buku paket yang akan dia kembalikan keperpustakaan.

Sesampainya dikantin, mereka berdua langsung duduk dibangku yang cukup dekat dengan dagangan bi Onah.

Sebenarnya Zea agak risih dengan tatapan semua siswa yang ada dikantin. Sesekali dirinya bisa mendengarkan sebagian siswa berbisik-bisik.

" Nggak usah didengerin, cuek in aja Ze," bisik Shaka tiba-tiba seolah tahu apa yang dipikirkan Zea sekarang.

Zea hanya mengangguk kemudian memanggil bik Onah untuk memesan nasi uduk kesukaannya.

" Bik, nasi uduk ya..."

Bik Onah langsung mengacungkan jempolnya.

" Dua neng?" tanya bik Onah.

Zea langsung menoleh kearah Shaka yang sedang memainkan ponselnya.

" Lo mau makan apaan?" tanya Zea.

" Apa aja yang sama kayak lo, "

Zea bergidik ngeri. Andai saja dia memesan semur jengkol, apa mungkin Shaka mau memakannya juga?

" Iya bik, nasi uduknya dua," sahut Zea.

Tak perlu menunggu lama, pesanan nasi uduk mereka pun datang. Zea pun langsung memakannya dengan lahap. Sudah setiap harinya dia seperti ini. Berangkat pagi demi menikmati nasi uduk bik Onah yang menurutnya tak ada tandingannya.

Shaka tersenyum simpul melihat Zea yang terlihat begitu menikmati. Lalu dirinya menyodorkan air mineral kearah Zea.

" Makannya pelan-pelan dong, nanti keselek," ujar Shaka.

" Iya-iya, lo nggak makan?"

" Makan kok, nihhh...nyammm" ujar Shaka sambil memakan nasi uduknya.

Brakkk....!!!

Zea hampir tersedak saat dengan tiba-tiba ada seorang siswa yang menggebrak mejanya.

Dirinya mengernyit bingung ketika mendapati cewek yang selalu dijuluki princess sekolah berdiri didepannya.

" Bella, ada apa? " tanya Zea dengan tenang.

Bukan jawaban yang Zea terima, melainkan sepiring nasi uduk yang tertuang keatas kepalanya.

Zea terdiam mencoba untuk mencerna apa yang sedang terjadi kepadanya.

" BELLA! LO APA-APAAN SIH?" teriak Shaka hingga membuat atensi semua orang  yang ada dikantin mengarah kepada mereka.

" Lo yang apa-apaan, lo ngabaikan gue cuma gara-gara cewek modelan kayak gini?" ucap Bella penuh emosi.

Shaka terkekeh kemudian mengibaskan tangannya didepan wajah Bella.

" Hei, sadar dong, emangnya lo siapa?" tanya Shaka seakan meremehkan.

Bella mengepalkan kedua tangannya penuh amarah. Kemudian menatap Shaka tajam.

" Lo bakalan nyesel Shaka,"

Shaka memutar bola matanya malas terlihat sangat muak dengan apa yang dikatakan Bella.

" Padahal lo yang ngehianati tapi kenapa gue yang berasa nyakiti, aneh." celetuk Shaka sembari meraih lengan Zea.

Zea pun menurut saja ketika tarikan Shaka seolah mengajaknya pergi.

" Bukan gue yang nyesel, tapi lo Bel," bisik Shaka sebelum benar-benar pergi.

.
.
.
.
.

Shaka membawa Zea kearah mobilnya. Tapi, langkah mereka terhenti saat Boby tiba-tiba menghadang mereka.

" Lo kenapa Ze? " tanya Boby penuh selidik.

" Nggak papa Bob, haha tadi gue ketumpahan nasi uduk," jawab Zea terdengar parau.

Boby mengernyit bingung kemudian melirik kearah Shaka untuk memberi isyarat.

" Zea biar sama gue," ujar Boby.

Shaka mengangguk kemudian melepaskan tangan Zea yang sedaritadi digenggamnya.

" Makasih ya Ka, lo udah nemenin gue makan." ujar Zea sembari tersenyum.

Shaka tersenyum kecut, entah kenapa hatinya begitu sakit melihat senyuman Zea yang menurutnya memilukan.

Ternyata selama ini gue cuma tertipu sama perasaan gue sendiri. Bathin Shaka.

--TBC--

Seperti biasa ya guys,,,jgn lupa tinggalin jejak😘😘😘

Ketemu lagi dipart berikutnya
👉👉👉






Terima Kasih Untuk Zea ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang