21. Sulit Dipercaya.

21 12 5
                                    

" Impianku hanya satu, hidup dengan biasa saja didalam keluarga yang selalu ada."

- Kanzea Anatasya-

*
*
*
*

Happy Reading💞

Zea mengerjapkan matanya beberapa kali. Kepalanya masih terasa pusing. Ia mengedarkan pandangannya kesegala arah, ruangan yang asing membuatnya semakin diselimuti rasa khawatir.

" Gue dimana sih?" gumamnya sambil berusaha melepaskan lilitan tali ditangannya.

Dirinya terperanjat saat dinding-dinding ruangan yang  ditempatinya menyala, menampilkan gambar seperti ada yang memasang proyektor.

" Bel, sampai kapanpun gue bakalan selalu sayang sama lo,"

" Mungkin rasa itu akan selalu ada meskipum gue mati duluan."

Zea sangat mengenali suara itu. Suara yang selalu membuatnya tak tahu diri. Shaka, suara itu miliknya. Dimana Shaka yang masih menjalin hubungan dengan Bella.

Entah kenapa, kedua netranya terasa perih begitupun juga dengan hatinya yang bergemuruh saat melihat vidio kebersamaan pasangan yang selama ini sesuai dengan perkiraannya.

" Ka, lo janji ya harus sama-sama kayak gini terus." ujar Bella sembari menatap Shaka lekat.

" Gue janji, asalkan kita nggak saling mengkhianati." ujar Shaka dengan senyuman manisnya.

" Udah ah dramanya, foto dulu yuk." lanjut Shaka sembari merangkul Bella untuk segera berpose didepan kamera.

Vidio yang ada dihadapannya terus berputar seolah memang diharuskan untuk menjadi tontonannya. Kebersamaan Shaka dan Bella seolah menjadikannya sebagai seorang perusak dalam hubungan mereka.

Sejauh ini, dirinya memang tak mengetahui betul bagaimana hubungan Shaka dan Bella. Entah berakhir atau belum, keduanya pun ia tak tahu.

Suara derap langkah seseorang membuat tubuhnya terasa kaku. Gadis cantik yang saat ini ada dihadapannya seolah mengatakan kalau dirinya selama ini hanya menjadi benalu dikehidupan orang lain.

Zea teringat sesuatu, bagaimana keadaannya saat ini yang tenang karena Bella tak lagi mengganggunya. Tapi, dibalik ketenangan itu dirinya tak peka kalau keadaan selalu menyadarkannya untuk segera pergi dari kehidupan Shaka.

Bella mengusap lembut pipi Zea yang terlihat lusuh.

" Gue ngelakuin ini biar lo sadar Ze, kalau diamnya gue nggak enak sama lo, takut nanti lo malu sama muka sendiri," ujar Bella dengan wajah memelas.

" Dan, asal lo tahu, Shaka tuh cuma bersimpati sama lo, emang dari dulu  dia tuh orangnya baik banget." lanjut Bella.

" Hubungan kita nggak pernah berakhir Ze, gue emang lagi ada masalah sama Shaka, dan dia ngelampiasin ke elo." ujar Bella.

Zea menggelengkan kepalanya tak percaya. Keadaannya saat ini benar-benar sulit dimengerti.

" Nggak mungkin Shaka kayak gitu," sahut Zea tak percaya.

Bella menunduk kemudian melepaskan ikatan tali ditangan Zea. Sorot matanya sangat sulit terbaca.

" Gue nggak maksa buat lo percaya Ze, tapi gue harap lo mau pergi dan jangan campuri hubungan kami lagi." ujar Bella dengan senyuman manisnya.

Terima Kasih Untuk Zea ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang