8. Maunya Cuma Kamu.

30 12 20
                                    

Hai guys, gmna nih kbarnya?
Jngn lupa bahagia yaa😘😘
Jgn lupa votmennya jg yaa🤗🤗

*
*
*
*

Happy Reading🎉🎉🎉

Zea mengedipkan matanya susah payah saat Shaka berjalan mendekatinya. Wajah bantal Shaka yang ada dihadapannya tetap terlihat tampan, meskipun rambutnya begitu berantakan.

" Zea,kenapa lo ada dikamar gue?" tanya Shaka lagi dengan suara seraknya.

" Eh, itu, gu gu-e," ucap Zea terbata-bata.

" Iya, lo kenapa?" tubuh Shaka semakin mendekat membuat Zea kembali mundur.

Shaka tersenyum miring lalu meraih lengan Zea cepat. Jangan tanyakan soal Zea, tubuhnya saat ini sudah sangat gemetaran.

" Shaka, lepasin."

" Nggak, sebelum lo jawab kenapa kok bisa dikamar gue."

" Itu, gue salah alamat Ka, suwerr..."

" Hah, alamat apaan?"

Zea seketika terdiam sekaligus bingung ingin menjawab apa. Dirinya dibuat salah fokus dengan tatapan Shaka yang seolah membiusnya.

" Oh, jangan bilang lo guru privatnya?" lanjut Shaka tanpa mengalihkan pandangannya.

Zea menggaruk tengkuknya yang tak gatal " Sebenernya iya, tapi gue nggak tau kalo anak tante Kirana tuh lo." jelas Zea.

Shaka terkekeh mendengar penjelasan Zea yang terlihat seperti pencuri sedang tertangkap basah.

" Katanya lo nggak mau jadi guru privat gue,"

" Ya kan, tadi gue udah bilang kalo nggak tau,"

" Iya juga ya, oke deh, yuk belajar."

" Tapi Ka,"

Shaka mengernyit menatap Zea.

" Apaan?"

" Lepasin dulu tangan gue,"

" Nggak ah, enakan gini," ujar Shaka sembari menarik tangan Zea kedalam gulungan selimutnya.

Zea bergidik ngeri lalu memukul dada Shaka agak keras  " Mesumm lo."

" Awwww...sshhhh..." desis Shaka sambil memegangi dadanya.

" Eh, sorry Ka, sakit ya?" panik Zea  tanpa sadar menyibak selimut Shaka hingga menampilkan dada bidang tanpa baju itu.

" He eh, sakit Ze," rintih Shaka sambil mengusap bagian dada kanannya yang tercetak jelas ada bekas jahitan.

" Ya udah, lo duduk aja, biar gue tiupin." ujar Zea tanpa memperdulikan ekspresi Shaka yang senyam-senyum tak jelas.

Shaka menurut saja saat Zea dengan sukarela meniup dada bagian kanannya. Sebenarnya tak sesakit yang Zea kira, tapi apa salahnya menerima bantuannya.

" Ini bekas oprasi Ka?" tanya Zea.

" Iya," jawab Shaka singkat.

Terima Kasih Untuk Zea ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang