" Bukannya tak percaya, hanya saja aku tak mau terlena dengan sesuatu yang belum pasti benar adanya."
- Kanzea Anatasya-
*
*
*
*Happy Reading💕
Dari atas balkon, Zea mengedarkan pandangannya kearah taman yang terbentang luas dihalaman rumah Shaka. Bunga-bunga yang bermekaran seolah menghibur suasana hatinya saat ini.
Lamunannya buyar saat dengan tiba-tiba mendengar suara bariton yang tak asing lagi baginya.
" Pagi Zea, gimana keadaan kamu?" tanya Mama Kirana.
Zea hanya tersenyum kearah Mama Kirana. Seolah memberi jawaban kalau kondisinya sudah lebih baik.
" Pagi tante," sapa Zea ramah.
" Udah mendingan kok tante." lanjut Zea sembari menghampiri Mama Kirana yang tengah duduk dipinggiran ranjang.
Zea menatap lekat Mama Kirana. Pandangan wanita itu begitu teduh dan menenangkan, seolah ia juga berperan sebagai anaknya.
" Makasih ya tante, udah bolehin Zea nginep disini." ujar Zea
Mama kirana hanya tersenyum kemudian mengusap lembut punggung tangannya.
" Terimakasih kembali Zea sayang, " ujar Mama Kirana.
" Harusnya tante jawab sama-sama dong!" jelas Zea.
Mama Kirana terkekeh " Tante juga berterimakasih sama Zea."
" Soal?"
" Ya, terimakasih udah bantuin Shaka belajar." jelas Mama Kirana.
Zea hanya manggut-manggut.
" Oh iya, nanti sore Zea harus pulang tante," ujar Zea.
" Loh, emang kamu beneran udah sembuh?" tanya Mama Kirana terdengar khawatir.
" Iya, udah kok."
" Ya ampun Ze, nggak papa loh kalo kamu tinggal disini aja, bareng tante."
Zea menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
" Maaf tante, Zea kan masih bisa main, nggak harus tinggal disini juga" ujar Zea.
Mama Kirana menghembuskan nafas beratnya.
" Ya udah deh, padahal tante seneng kalo dirumah ada temen." jelas Mama Kirana.
" Ya kan, ada Shaka dan suaminya tante."
" Halahh...sepi yang ada Ze, hidup serumah sama laki-laki yang kerjaannya dekem tuh jengkelin tau."
" Haha, ada-ada aja tante mah."
🌹🌹🌹
Shaka mengemudikan mobilnya menuju kontrakan tempat tinggal Zea. Ya, saat ini dia akan mengantarkan Zea pulang.
Shaka melirik Zea yang ada disampingnya. Ada rasa tak rela dan khawatir jika dia kembali berpisah dengan gadis itu.
" Ze, lo beneran mau pulang?" tanya Shaka.
Zea mengangguk " Iya." jawab Zea singkat.
" Jujur, gue khawatir kalo lo sampek kenapa-kenapa lagi Ze," jelas Shaka.
" Ka, gue harus pulang dan gue nggak akan kenapa-napa." ujar Zea menyakinkan.
" Inget ya Ze, apapun masalah lo, lo nggak boleh mendem sendiri. Okey." ujar Shaka.
Zea hanya mengangguk kemudian menatap kearah Shaka yang masih fokus kearah jalanan.
" Ka," panggil Zea.
" Iya?"
" Tolong percaya gue ya, apapun itu." ujar Zea.
Shaka menaikkan kedua alisnya tak mengerti.
" Maksudnya?"
Zea terkekeh kemudian menggelengkan kepalanya.
" Nggak, nggak jadi deh."
Shaka mendengus kemudian menepikan mobilnya.
" Ze, semalem lo lucu banget waktu tidur." ujar Shaka.
Zea mengerjapkan matanya beberapa kali, mencoba mencerna apa yang dimaksud Shaka.
" Apalagi, pas lo nangis-nangis sambil teriak manggil gue." lanjut Shaka sembari terkekeh.
" Hah? Kapan?" tanya Zea tak percaya.
" Jhhh...lo nggak perlu tau, tapi gue ngerasa seneng banget waktu lo meluk gue kayak nggak mau kehilangan." ujar Shaka sambil menaik-naikkan kedua alisnya.
" Lo ngeledek gue ya?" sulut Zea.
" Haha, enggak kok."
Zea mendengus sebal kemudian mencoba untuk membuka pintu mobil.
" Gue turun disini aja, lagian udah deket juga," ujar Zea tanpa melirik kearah Shaka.
Dengan cepat Shaka menahan tangan Zea.
" Ze, omongan gue yang kemarin nggak bohongan." ujar Shaka mengabaikan perkataan Zea.
" Maksud lo?"
" Gue mau kita lebih dari sekedar temen."
" Tapi gue nggak bisa Ka,"
" Kenapa?"
" Karena hidup gue terlalu payah, dan gue nggak mau nyusahin orang lain."
" Gue ada karena buat lo Ze,"
" Gue takut lo bakalan nyesel."
" Nggak akan Ze,"
Zea hanya tersenyum kemudian mendekatkan tangannya ditelinga Shaka.
" Gue bakal jewer telinga lo kalo berani bohong." ancam Zea.
Shaka tersenyum kemudian mengangguk dengan semangat.
" Gue nggak suka cuma omong kosong soal janji, tapi gue akan selalu usahain yang terbaik." ujar Shaka.
" Oke, deal." ujar Zea sembari menautkan jari manisnya dengan Shaka bersamaan.
-TBC-
Entah bagaimana kelanjutannya,
Daripada kepo, yuk ikutin terus ceritanya....😊😊😊Janlup votment nya ya kakak2😘
Next part berikutnya👉👉👉
KAMU SEDANG MEMBACA
Terima Kasih Untuk Zea ( TAMAT )
General FictionKanzea Anatasya, seorang cewek cantik pekerja keras meskipun dengan umurnya yang masih remaja. Hari-harinya dipenuhi dengan kesibukan. Tapi, entah kenapa takdir mempertemukannya dengan Shaka Alfarendra, cowok yang selalu ingin membuatnya menangis de...