" Terkadang kita merasa enggan untuk mengakui kalau takdir sulit tuk dikelabuhi."
🌹🌹🌹
Zea masih terus melahap nasi uduk yang dia beli dikantin bik Onah, tanpa mendengarkan ocehan teman-temannya. Sesekali dirinya melirik kearah Manda yang masih saja memarahi Boby habis-habisan.
Hanya karena kejadian kemarin kedua sahabatnya itu sampai berdebat tak ada henti." Lo tuh Bob, untung aja Zea masih bisa bangun, kalo nggak gimana coba?" terocos Manda sambil menoel-noel lengan Boby yang berlemak.
" Yaelah Nda, Zea cuma bocor doang kok kepalanya masih bisa ditembel." ujar Boby sembari menyeruput pop ice-nya.
Manda mendelik sambil berkacak pinggang.
" Lo kira ban tronton apa, ditambal-tambal," ujar Manda terlihat semakin kesal.
Boby menghela napas panjang kemudian menurunkan kedua tangan manda agar tak terlihat seperti wayang.
" Udah lah Nda, emang lo nggak capek daritadi marah-marah mulu?" ujar Zea menengahi perdepatan kedua sahabatnya.
" Ya gue khawatir sama lo Zea," ujar Manda tulus.
" Makasih udah khawatirin gue, tapi gue emang beneran nggak papa kok, suwer." jelas Zea.
" Sama-sama Ze, tapi kenapa sih lo kok malah berkorban demi pelanggan itu?" tanya Manda keheranan.
Zea terkekeh sambil melirik kearah Boby " Kata Boby pelanggannya kayak boyband Nda, makanya gue sayang banget kalo sampek dia yang kena potnya."
Manda mendengus sebal " Yaelahh Ze, mentang-mentang bening,"
" Tapi emang beneran bening Nda," sahut Boby sambil mengunyah bakwannya.
Manda menyubit perut buntal Boby dengan keras sampai sang empu terpekik kesakitan.
Zea terkekeh melihat kedua sahabatnya yang entah kenapa sering kali membuatnya heran dengan tingkah mereka berdua.
" Udah yuk masuk, bentar lagi bel nih." ujar Zea sambil melihat jam tangannya.
" Hayyukkk...!!!" Teriak Manda dan Boby kompak.
*
*
*
*Zea dan kedua sahabatnya berjalan beriringan menuju kelas mereka. Sesampainya dikelas mereka merasa heran dengan teman-teman sekelasnya yang terlihat sedang menggosipkan sesuatu.
Manda yang memiliki jiwa kepo tertinggi akhirnya turun tangan mewakili kedua sahabatnya yang juga penasaran.
" Pada ngomongin apaan sih? Serius bener," tanya Manda pada Ochi yang lebih dulu berada dikelas.
Ochi menatap Manda sambil membenarkan kacamata bulatnya.
" Lo beneran nggak tau berita hot Nda?" ujar Ochi balik bertanya.
Manda mengacak rambutnya frustasi.
" Kalo gue tau ngapain tanya ke-elo Mochiii...." ujar Manda greget.
Ochi terkekeh kemudian mengetuk-ngetukkan pena-nya diatas meja.
" Pangeran keabadian kembali lagi Nda, awwww...girang banget gue." ujar Ochi histeris.
Manda masih mencerna apa yang baru saja dikatakan Ochi. Dirinya menerka-nerka siapa yang dimaksud pangeran keabadian. Sampai akhirnya ada nama yang terlintas dipikirannya.
" Berita apaan Nda? " tanya Zea hingga membuyarkan lamunan Manda.
" Ini mah bukan sekedar berita Ze,"
" Ya terus apaan?"
" Lo pernah denger kan murid cowok yang nggak pernah masuk lagi karena kecelakaan?"
" Iya, sampek udah kelas tiga nggak sembuh-sembuh juga,"
" Nah, sekarang dia kembali lagi Zeaaa....!!!" pekik Manda kegirangan.
Zea hanya manggut-manggut mendengarkan penuturan Manda. Sampai sejauh ini dirinya hanya sekedar tau bagaimana cowok yang sering kali menjadi perbincangan murid-murid disekolahnya.
Dirinya yang hanya sebagai murid pindahan dari kelas XI hanya bisa menyimak setiap kali teman-temannya membicarakan murid cowok yang dijuluki pangeran keabadian.
Tak lama kemudian Bu Sukma, selaku wali kelas datang dengan diikuti murid cowok berbadan tegap dibelakangnya.
Semua pasang mata tertuju pada cowok perperawakam tinggi itu. Zea pun ikut terpana dengan tatapan tajam nan mempesona yang ada dihadapannya. Tapi, dirinya merasa familiar dengan cara pandang cowok itu.
Gue kayak udah pernah ketemu, tapi dimana ya? tanya Zea pada dirinya sendiri.
" Perhatian anak-anak, pagi ini kita semua kedatangan teman yang sudah lama tidak belajar bersama seperti biasanya,"
" Karena ada beberapa murid yang belum mengenal, jadi ibu persilahkan kamu kembali memperkenalkan diri." ujar Ibu Sukma mempersilahkan cowok itu untuk memperkenalkan diri.
Cowok itu mengangguk kemudian menatap semua teman-teman sekelasnya yang sudah lama tak dijumpainya.
" Pagi semuanya," sapa cowok itu sambil tersenyum manis, semanis gulali.
" Pagiii....!!!" kompak seluruh murid yang ada dikelas itu terutama murid-murid cewek.
" Perkenalkan nama saya Shaka Alfarendra, panggil saja Shaka siapa tau banyak yang lupa." lanjut cowok itu.
" Nggak bakalan lupa dong," sahut salah satu murid cewek yang ikut disoraki oleh teman-temannya.
Cowok yang bernama Shaka itu hanya terkekeh.
" Sudah cukup Shaka, sekarang kamu boleh duduk dibelakangnya Zea." ujar Bu Sukma sambil menunjuk bangku yang dimaksud.
Shaka pun mengangguk kemudian berjalan menuju tempat duduknya.
Zea masih dalam pikirannya untuk mengingat siapa yang saat ini duduk dibelakangnya. Hingga dirinya terkejut saat dengan tiba-tiba uraian rambutnya terasa ada yang meniup.
" Salam kenal Zea, makasih dan maaf ya buat kejadian kemarin ditoko bunga." bisik Shaka hingga hembusan nafasnya membuat permukaan tengkuk Zea merinding.
---TBC--
Jangan lupa tinggalin jejak ya guys😘😘😘
Dan jangan lupa bahagia juga
Terimakasih orang baik😘😘😘Lnjut part berikutnya...👉👉👉
KAMU SEDANG MEMBACA
Terima Kasih Untuk Zea ( TAMAT )
General FictionKanzea Anatasya, seorang cewek cantik pekerja keras meskipun dengan umurnya yang masih remaja. Hari-harinya dipenuhi dengan kesibukan. Tapi, entah kenapa takdir mempertemukannya dengan Shaka Alfarendra, cowok yang selalu ingin membuatnya menangis de...