16. Berusaha Mengerti.

18 11 3
                                    

" Jika kamu merasa hampa, maka ingatlah seseorang yang selama ini sudah membuatmu bahagia."

-Shaka Alfarendra-

*
*
*
*

Happy Reading💕

Shaka masih setia memandang wajah yang tetap terlihat cantik meskipun sedang terlelap. Zea, gadis unik yang mampu membuat hatinya kembali bergetar.

" Shaka, kenapa Zea bisa kayak gini?" tanya Mamanya.

Shaka hanya tersenyum miris kemudian mengusap lembut punggung tangan Zea yang masih terasa dingin.

" Zea nggak kenapa-kenapa Ma, dia cuma capek aja." jawab Shaka.

" Ya udah, biarin Zea istirahat dulu," ujar Mama Kirana kemudian berlalu meninggalkan Shaka dan Zea.

Shaka hanya mengangguk.

" Sshhh..." desis Zea pelan.

Shaka segera bangkit lalu menempelkan telapak tangannya dikening Zea.

" Demam lo tinggi banget Ze," ujar Shaka sembari membenarkan selimut Zea.

" Maafin Zea ya," gumam Zea dengan kedua mata yang masih tertutup.

Shaka mengernyit kemudian mengusap lembut kepala Zea.

Sebenernya lo lagi mikirin apa sih Ze, sampek ngigau kayak gini? Bathin Shaka.

" Maafin Zea ya bu." gumam Zea lagi.

" Ibu?" ujar Shaka.

" Ze, bangun dulu ya," panggil Shaka saat Zea kembali mengigau tak jelas.

" Hiks...Hiksss...SHAKAAA!!!" teriak Zea sambil menangis dengan mata yang masih terpejam.

" Zea, hei, bangun dulu. Ini gue Shaka." ujar Shaka sembari menepuk-nepuk pipi Zea pelan.

Shaka segera mendudukkan Zea, berharap kalau dirinya segera bangun dari mimpi buruknya.

" Zea, lo denger gue?" tanya Shaka pelan mencoba membangunkan Zea lagi.

" Uhukk...Ssshhhh...Sakitt...!" lirih Zea.

" Apanya yang sakit? Sini gue liat." tanya Shaka saat Zea perlahan membuka matanya.

Zea menggeleng kemudian menatap Shaka dengan eskpresi yang begitu menyakitkan menurut Shaka.

" Ze, lo harus tenang ya, ada gue disini. Oke?" ujar Shaka lembut.

" Maafin gue Ka, " lirih Zea sambil menunduk.

" Nggak ada yang perlu dimaafin, lo nggak salah apapun Ze,"

" Lo baik sama gue?"

Shaka tersenyum kemudian merapikan rambut Zea yang menutupi sebagian wajahnya.

" Karena lo juga baik, baik banget malah." jelas Shaka.

Zea terkekeh pelan kemudian menatap nanar pergelangan tangannya yang terlihat memar.

Terima Kasih Untuk Zea ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang