" Berpura-pura untuk tak peduli adalah hal paling menyakitkan, karena secara tidak langsung kita membohongi diri sendiri yang selama ini menahan agar tak terbawa dengan situasi dan suasana hati."
- Shaka Alfarendra-
*
*
*
*Happy Reading💕
Shaka duduk termenung dibawah langit malam yang bertebaran bintang. Seakan menghibur suasana hatinya yang semakin gusar.
Pikirannya saat ini hanya tertuju pada Zea dan Raka kakaknya. Seakan dua nama itu ada hubungan dari teka-teki yang ada dihidupnya.
Antara hilangnya Raka dan hadirnya Zea. Mampu membuatnya kembali memutar pikirannya agar tak terlalu percaya dengan ucapan manis Bella dua tahun lalu.
" Shaka, gue kayak gini karna terpaksa,"
" Tolong lo ngertiin gue dan Raka."
" Kita memang pacaran, tapi entah kenapa hati gue jatuhnya selalu kedia."
" Maaf, gue baru bisa jujur sekarang."
Kalimat itu selalu berputar dalam kepalanya saat mengingat kembali bagaimana seorang Bella yang amat disayanginya berkata jujur kalau jatuh hati pada kakaknya sendiri.
" Bilang terpaksa tapi jatuh hatinya ke Raka." gumamnya sembari membaringkan tubuhnya diatas rerumputan taman yang ada dibelakang rumahnya.
Sampai saat ini dirinya sama sekali tak percaya dengan kejadian yang dialaminya. Penyesalannya bukan karena hubungannya berakhir, tapi karena kehilangan kakaknya yang pergi entah kemana setelah mencoba menyelamatkannya dari kecelakaan.
" Gue harus buktiin." ujarnya lalu beranjak.
🍒🍒🍒
Zea memasuki halaman kontrakannya yang terlihat sepi seperti biasa. Sesekali dirinya menengok kebelakang untuk memastikan sesuatu yang menurutnya janggal.
" Kayak ada yang ngikutin gue," gumamnya sambil membuka pintu.
Ia menghentikan langkahnya diambang pintu saat tak sengaja melihat ada puntung rokok disamping pot bunga yang tak jauh dari tempatnya berdiri.
Zea mengernyitkan dahinya, waspada dengan keadaan yang menurutnya mencurigakan.
Bukkk....
" Aaaarrghhhh....!!!" Zea menggeram kesakitan saat dengan tiba-tiba sebuah pukulan mendarat dibagian tengkuknya.
Zea membelalakkan matanya terkejut saat seorang lelaki berpenampilan serba hitam membungkam mulutnya dengan kain.
Bau menyengat langsung masuk kedalam hidungnya. Pusing menyelimuti kepalanya saat ini, hingga perlahan kesadarannya hilang.
Siapapun tolongin gue.
🍉🍉🍉
Shaka menghentikan motornya tak jauh dari kontrakan tempat tinggal Zea. Sepasang netranya menatap tajam bangunan yang sepi itu.
Tujuannya kesini hanya untuk memastikan siapa sebenarnya tetangga Zea yang selalu membuatnya penasaran. Yang jelas, dia juga dapat bocoran dari Boby mengenai pacarnya dan tetangganya.
" Zea kalo sore kerja dikedai sampek malem Ka, terus pulangnya bareng sama kak Faren,"
" Jangan salah paham dulu, Zea mah orangnya setia."
" Meskipun ya kak Faren juga cakep sih."
Shaka tersenyum miring saat teringat ucapan Boby yang terakhir.
Ia memicingkan kedua matanya ketika melihat seorang lelaki menghentikan motornya didepan kontrakan Zea. Lelaki itu terlihat panik sambil terus memanggil nama kekasihnya.
Karena jarak yang tak terlalu dekat membuat penglihatan Shaka tak begitu jelas.
" Perasaan gue nggak enak," gumam Shaka saat melihat lelaki itu kembali melajukan motornya dengan tergesa-gesa.
Shaka mengikuti lelaki itu dari belakang, alih-alih mengamati sekitar jalanan yang semakin sepi akan perumahan.
Ia menepikan motornya saat lelaki itu berhenti didepan gedung tua yang terlihat sudah tak terpakai lagi.
Tingggg....
Shaka berdecak saat mendengar bunyi notifikasi dari ponselnya. Ia segera membuka ruang chat yang ternyata dari Zea.
" Tumben, malem-malem chat," gumamnya.
Kedua netranya terasa panas saat membaca pesan dari Zea. Lebih tepatnya, bukan pesan dari Zea.
Zea-nya Shaka😘
Tolongin aku dong yank,
Cepetan ya, nanti keburu aku diambil
orang...I Love You Shaka😍" Berengs*k!" umpatnya sambil meremas kuat ponselnya.
Shaka segera berlari menghampiri lelaki itu. Entah kenapa, dirinya merasa marah dan tak terkendali.
" Berhenti lo!" teriak Shaka hingga membuat lelaki itu berhenti.
Lelaki itu seakan tak peduli lalu tetap melanjutkan langkahnya. Shaka semakin geram, dengan cepat dirinya menarik paksa lengan lelaki itu.
" Lo denger nggak si...." ucapannya terpotong saat mengetahui siapa lelaki yang saat ini ada dihadapannya.
Shaka memundurkan tubuhnya. Dirinya benar-benar tak percaya dengan apa yang dilihatnya.
" Mana Zea?" tanya Shaka dengan suara gemetar.
" Dimana Zea?!" teriak Shaka kesal.
" Zea dalam masalah." ujar lelaki itu.
Bukkk....
Satu pukulan mendarat dipipi kanan lelaki itu. Shaka seolah termakan emosi dengan keadaannya saat ini.
Shaka menarik kerah baju lelaki itu dengan ekspresi yang begitu menyakitkan.
" Sejauh mana lo tau semua ini Raka?" ujar Shaka lemah.
Shaka menghempas kasar lelaki yang tak lain adalah Raka, kakaknya. Dirinya segera berlari menuju bangunan tua itu.
Ze, tolong jangan sampai lo kenapa-napa.
-TBC-
Jangan lupa tinggalin jejak ya guys😘😘😘😘
Next part berikutnya👉👉👉👉👉
KAMU SEDANG MEMBACA
Terima Kasih Untuk Zea ( TAMAT )
Aktuelle LiteraturKanzea Anatasya, seorang cewek cantik pekerja keras meskipun dengan umurnya yang masih remaja. Hari-harinya dipenuhi dengan kesibukan. Tapi, entah kenapa takdir mempertemukannya dengan Shaka Alfarendra, cowok yang selalu ingin membuatnya menangis de...