Pagi hari seperti biasa Mentari selalu bangun pagi untuk salat subuh lalu memasak di dapur untuk ayahnya.
Pak Abdullah yang keluar kamar menuju ruang makan.
"Pagi, Ayah." sapa Mentari yang rutin dia katakan setiap pagi.
"Pagi, Nak." Pak Abdullah tersenyum sambil memajukan kursinya.
"Bagaimana Mentari, apa kau akan masih kerja di sana?" tanya Pak Abdullah sambil membalikkan piringnya.
"Masih Ayah, bagaimana pun aku masih memiliki kontrak kerja di sana?" ucap Mentari menjelaskan. Mentari meletakkan sendok dan garpunya di atas piring lalu menatap ke arah Ayahnya.
"Ayah, bagaimana jika aku tidak bisa menjaga perasaanku untuk Agus?" tanya Mentari meminta pendapat Ayahnya.
"Apapun keputusanmu, Ayah mendukungnya asalkan tidak keluar dari syari'at agama kita!" jawab Pak Abdullah melanjutkan sarapannya.***
Di kediaman Lucas, seperti biasa Lucas selalu menyiapkan sarapan untuk kedua anaknya. Namun, pagi hari ini hanya Doni yang keluar menyapa Lucas untuk sarapan."Pagi, Ayah." ucap Doni di sambut Lucas yang menggendong putranya itu. Doni mencium pipi Ayahnya lalu Lucas menurunkan Doni di atas kursi.
"Sekarang Doni sarapan dulu." ucap Lucas mengambilkan sarapan Doni. "Doni mau apa Nak? Ayam goreng atau telur?" tanya Lucas sebelum mengambil lauk.
"Ayam goreng, Ayah." ucap Doni lalu Lucas mengambilkan lauknya dan menuangkan nasinya ke piring Doni. "Terima kasih, Ayah." sambung Doni.
"Doni sarapan sendiri dulu ya? Ayah akan melihat kakak ke kamarnya." ucap Lucas mencium kening putranya yang sedang melahap ayam gorengnya.
Lucas beranjak menaiki anak tangga menuju ke kamar Pelangi. Saat tiba di depan pintu kamar putrinya itu, Lucas mengetuk pintunya sambil memanggil putrinya.
"Pelangi sayang, apa kau sudah bangun Nak? Kita sarapan bersama, Nak." ucap Lucas yang berdiri di depan pintu kamar Pelangi. Karena tidak ada jawaban dari pelangi, Lucas membuka pintu kamar putrinya dan melihat Pelangi masih tertidur di atas kasur dengan menyelimuti tubuhnya. Lucas menghampiri Pelangi, duduk di samping Pelangi yang masih tidur."Sayang, bangun." ucap Lucas membelai surai putrinya. Namun, saat menyentuh keningnya ternyata Pelangi demam tinggi.
"Pelangi, Nak? Kau demam, sayang?" ucap Lucas panik melihat putrinya yang sakit demam tinggi. Lucas berlari menuruni anak tangga menuju ke dapur dan mengambil air untuk mengompres kening Pelangi. Kristian yang melihat kakaknya berlari panik sambil membawa bak kecil berisikan air dan handuk kecil.
"Lucas, ada apa dengan Pelangi?" Kristian ikut berlari menuju ke kamar Pelangi.
Lucas mengompres kening pelangi, air matanya menetes melihat putrinya sakit.
"Lucas, apa Pelangi demam?" tanya Kristian
"Maafkan Ayah, Nak?" ucap Lucas menangis sambil mengompres Pelangi.
"Pelangi ini paman." ucap Kristian melihat keponakannya yang bawel hanya terbaring tidur.Lucas menoleh ke arah kristian.
"Kris, aku ingin bicara denganmu. Kita bicara di luar?" ucap Lucas melangkah keluar kamar Pelangi.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐃𝐎𝐀 𝐏𝐄𝐋𝐀𝐍𝐆𝐈 (𝚃𝙴𝚁𝙱𝙸𝚃 𝙽𝙾𝚅𝙴𝙻)
General FictionPelangi dan Doni adalah kakak beradik yang saling menyayangi, kekuatan mereka ada pada sang ayah bernama Lucas yang selalu menjaga dan merawat mereka di saat sangat ibu pergi mengkhianati ayahnya. *** Pelangi hanya ingin sang ayah bahagia. agama ad...