"Kak, kalau dia benar mati? Kalau dia masih hidup cenderung sembuh setelah menikah denganmu, bagaimana?" tanya Kristian dengan emosi.
Lucas masih menatap ke Arah Mentari.
"Sayang, aku berjanji akan menceraikannya jika dia memang benar sembuh." ucap Lucas yang masih menggenggam tangan kiri Mentari.Pelangi yang berada di kamar mendengar keributan di bawah, lalu dia keluar kamar menuruni anak tangga satu persatu. Pelangi mendengarkan semua perkataan Ayahnya kepada Ibu sambungnya.
"Pelangi tidak setuju Ayah?" ucapnya berjalan mendekat ke arah Mentari.
Lucas menoleh ke arah putrinya yang berjalan mendekat."Aku tidak akan pernah setuju, Ayah menikahi Ibu Naya lagi?" ucap Pelangi dengan menahan airmatanya.
"Tapi dia ibumu Pelangi? Saat ini dia sedang berjuang antara hidup dan mati." bentak Lucas pada Pelangi.
"Tidak ada alasan bagi seorang ibu untuk meninggalkan keluarganya, hanya karena dia sakit. Ayah, di luar sana banyak seorang ibu dalam keadaan sakit. Tapi mereka masih mempertahankan keluarganya." jawab Pelangi.Ya, seorang ibu tidak memiliki alasan apapun untuk meninggalkan kedua anaknya. Seorang ibu akan terus berjuang demi menjaga anaknya. Seorang ibu tidak akan memejamkan matanya selama anak-anaknya belum pulas tertidur. Seorang ibu rela mempertaruhkan nyawanya hanya untuk anak-anaknya. Jangan pernah lepaskan tangan seorang anak dari genggaman, karena anak itu masih membutuhkan pegangan dari ibunya.
Nyonya Mia mendengarkan apa yang Pelangi katakan. Matanya melotot ke arah Pelangi.
"Pelangi, jaga bicaramu? Dia adalah ibumu? Bukan wanita itu." teriak Nyonya Mia.Kehadiran Nyonya Mia membuat ruangan itu terasa tegang. Mentari masih terkejut dengan keputusan Lucas. Mentari merasa semua ini tidak adil baginya.
Mentari mungkin hanya wanita lemah. Namun, dia juga memiliki sebuah prinsip di dalam hidupnya walau dia tahu semua ini terjadi karena allah dan takdir yang berperan dalam kehidupan seseorang."Pelangi, dia ibumu?" lirih Lucas menangis.
"Wanita itu," ucap Nyonya Mia menunjukkan jarinya ke arah Mentari.
"Yang kau sebut sebagai ibu, dia bukan ibumu Pelangi." sambung Nyonya Mia dengan membentak Pelangi.Pelangi mendekat pada neneknya. Sejenak dia menatap Nyonya Mia sambil menghela napasnya.
"Wanita yang nenek hina itu adalah ibu pilihanku dan Doni." ucap Pelangi. Dia juga menoleh ke arah Lucas.
"Jika Ayah tetap ingin menikah kembali dengan ibu Naya, silahkan?"Lucas terkejut dengan apa yang di katakan oleh putrinya. "Pelangi?" lirihnya menatap netra Pelangi.
Luka di tangan Mentari tidak ada artinya di bandingkan Luka yang menembus ke jantung. Karena kejujuran Lucas adalah maut baginya. Darah di tangan Mentari terus saja mengalir. Tanpa dia rasa karena yang terasa sakit adalah hatinya.
"Astagfirullah, ya allah. Aku harus apa?" ucap Mentari yang menangis menundukkan kepalanya.
"Pergilah, pada istri pertama Ayah? Aku dan ibu Mentari akan pergi dari sini," ucap Pelangi.
"Dan anggap aku bukan Pelanginya Ayah lagi." sambung Pelangi. Nyonya Mia membalikkan pundak Pelangi ke arahnya.
"Apa yang kau katakan, Pelangi? Dia ayahmu? Dan kau lebih memilih orang lain?" teriak Nyonya Mia membentak dengan matanya yang merah penuh amarah.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐃𝐎𝐀 𝐏𝐄𝐋𝐀𝐍𝐆𝐈 (𝚃𝙴𝚁𝙱𝙸𝚃 𝙽𝙾𝚅𝙴𝙻)
قصص عامةPelangi dan Doni adalah kakak beradik yang saling menyayangi, kekuatan mereka ada pada sang ayah bernama Lucas yang selalu menjaga dan merawat mereka di saat sangat ibu pergi mengkhianati ayahnya. *** Pelangi hanya ingin sang ayah bahagia. agama ad...