Bab 13

30 4 0
                                    

Mentari dan Lucas tiba di rumah sakit dan langsung berjalan menuju ke kamar Pelangi.

"Assalamu'alaikum," Salam Mentari dan Lucas bersamaan saat memasuki kamar rawat Pelangi.
"Walaikumsalam." jawab Kristian dan Pelangi bersamaan.

Mentari berjalan mendekat pada Pelangi yang terbaring di ranjang rumah sakit.

"Pelangi, bagaimana keadaanmu" tanya Mentari sambil memegang tangan Pelangi. Pelangi melebarkan senyumannya saat melihat Mentari ada di hadapannya.
"Miss," sapa Pelangi memegang erat tangan Mentari. "Miss, sangat cantik. Benarkan Ayah?" tanya Pelangi menoleh ke Ayahnya.
"Benar, Nak." jawab Lucas dengan mata berkaca-kaca.

Pelangi menggenggam tangan Mentari dan Lucas lalu menyatukan tangan mereka diatas tubuh Pelangi.

"Aku ingin Ayah menikah dengan Miss?" pinta Pelangi pada Lucas.
"Iya, tapi kau harus sembuh dulu." jawab Lucas membelai kening putrinya.

Pelangi memanggil pamannya yang sedang berdiri di dekat sofa.

"Paman." panggil Pelangi.
Kristian tersenyum melangkah menghampiri Pelangi.
"Paman, sudah siapkan semuanya." ucap Kristian mengedipkan matanya.

Tidak lama kemudian datang seorang pria dengan jubah putih, mengucapkan salam.

"Assalamu'alaikum," salam Pak Penghulu saat masuk ke kamar rawat Pelangi.

"Walaikumsalam." jawab bersamaan semua orang yang ada di ruangan.

Lucas mendekat pada Pak Penghulu sambil berjabat tangan.
"Anda Penghulu yang tadi di gedung kan?" tanyanya sambil tersenyum.
"Benar, bagaimana? siapa yang akan menikah? tanya balik Pak Penghulu.

Kristian juga menghampiri Pak Penghulu sambil menjawab pertanyaan Penghulu.

"Pengantinnya mereka, Pak. kalau saya belum ketemu jodohnya." kata Kristian membuat semua orang yang di dalam kamar terkekeh-kekeh.
Lucas menghampiri Mentari dan berdiri di hadapannya sambil menatap wajah Mentari. Namun, Mentari menundukkan pandangannya.

"Mentari, apa kau bersedia menikah denganku?" tanya Lucas memastikannya lagi.
"Iya, aku bersedia." kata Mentari yang salah tingkah di hadapan Lucas.
"Alhamdulillah." ucap syukur Lucas sambil mengusap kedua telapak tangan ke wajahnya.

Pelangi tersenyum saat melihat lamaran Ayahnya di terima oleh Mentari. Kristian juga memberikan Isyarat kepada Pelangi dengan menunjukan jempolnya.

"Saksi bagaimana? Apa ada saksi?" tanya Pak Penghulu memastikan.
Sepasang langkah kaki sedang berjalan menuju ke kamar Pelangi. Kristian menjadi saksi dari pihak laki-laki.
"Saksi dari laki-laki sudah ada, kurang saksi dari pihak perempuan." kata Penghulu membuat mereka yang berada di ruangan bingung.

"Saksi perempuan sedang dalam perjalanan. " ucap Kristian yang sejak awal menghubungi Pak Abdullah.

Kristian dan Pak Abdullah saling mengenal karena perusahaan Pak Abdullah bekerja sama dengan perusahaannya. Kristian mengetahui Pak Abdullah adalah ayah dari Mentari saat pertemuan pertama mereka. Kristian pernah memohon untuk membatalkan pernikahan Mentari dan Agus. Namun, Pak Abdullah menolak karena dia sudah terikat janji dengan keluarga Agus. saat Pelangi kritis, Kristian menghubungi Pak Abdullah untuk memberikan ijin Mentari bertemu dengan Pelangi. Namun, Pak Abdullah mengatakan kalau Lucas sudah pergi bersama Mentari menuju ke rumah sakit. Pada akhirnya, Pak Abdullah dan Kristian merencanakan untuk menikahkan Lucas dan Mentari di rumah sakit.

"Siapa Kristian?" tanya Lucas.
"Nanti kau akan tahu, kak."ucap Kristian sambil tersenyum.

Sepasang langkah kaki sudah tepat berdiri di depan pintu kamar rawat Pelangi. Terdengar suara ucap salam dari arah pintu masuk.

"Assalamu'alaikum,"ucap Pak Abdullah masuk ke kamar Pelangi.
" Walaikumsalam." jawab bersamaan semua orang yang ada di dalam kamar.
"Ayah," lirih Mentari menoleh kepada Ayahnya.
"Paman." ucap Lucas terkejut kehadiran Ayahnya.

Di depan pintu Pak Abdullah tersenyum sumringah dengan setelan jas hitam.

"Kenapa kalian diam? Perkenalkan ini Aditya yang akan menjadi saksi pihak perempuan." ucap Pak Abdullah memperkenalkan saksi.

"Assalamu'alaikum, Mentari." Sambil tertawa kecil.
"Aditya, kau di sini? tanya Mentari terkejut melihat sahabatnya.
Aditya adalah sahabat Mentari sejak kecil. Namun, dia sudah lama tinggal di Jepang.

Pak Abdullah mendekat pada Penghulu.
"Pak Penghulu, semua sudah memenuhi syaratkan?" tanya Pak Abdullah.
Pak Penghulu pun bersiap-siap untuk melaksanakan ijab qabul.

"Ananda Lucas, apa anda sudah siap?" tanya Pak Penghulu memastikannya.
"Siap, Pak." tegas Lucas.

Pak Penghulu mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Lucas.

"Ananda Lucas, kita mulai sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ananda Lucas, kita mulai sekarang."

"Bismillahirrahmanirrahim."
"Ananda Lucas bin Jisung saya kawinkan dan nikahkan anda dengan Mentari binti Fulan yang di wakilkan kepada saya dengan
Mas kawin 5 juta won di bayar tunai."

"Saya terima nikahnya dan kawinnya Mentari binti Fulan dengan Pak Abdullah." ucap Lucas salah ijab membuat semuanya terkejut.
"Tiga kali salah pengucapan, pernikahan tidak boleh lagi di teruskan!" ucap Pak Penghulu menjelaskan.

Pelangi yang melihat dan mengetahui kalau ayahnya sedang gugup.
"Ayah." Lirih Mentari.
"Kak, jangan gugup. Yang mau kau nikahi Mentari bukan Pak Abdullah." ucap Kristian tertawa kecil.

Lucas tersenyum malu dengan kesalahannya.
"Baiklah, bismillah." katanya menegaskan hati sambil menghela napas.
"kita mulai lagi, apa sudah siap?" tanya Pak Penghulu.
"Siap, Pak." tegas Lucas.

"Bismillahirrahmanirrahim."
"Ananda Lucas bin Jisung saya kawinkan dan nikahkan anda dengan Mentari binti Fulan yang di wakilkan kepada saya dengan
Mas kawin 5 juta won di bayar tunai."

𝐃𝐎𝐀 𝐏𝐄𝐋𝐀𝐍𝐆𝐈 (𝚃𝙴𝚁𝙱𝙸𝚃 𝙽𝙾𝚅𝙴𝙻) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang