Bab 14

29 3 0
                                    

"Saya terima kawin dan nikahnya Mentari binti Fulan dengan mas kawin tersebut dibayar tunai." ucap Lucas dengan menahan napasnya.

"Bagaimana saksi?" tanya Pak Penghulu.
"Sah." jawab serentak Kristian dan Aditya.

"Alhamdulillah." ucap seluruh orang yang berada di ruangan  itu.

Lucas telah menyelesaikan prosesi ijab qabul dan Mentari telah menjadi istri sah dari Lucas.

***
Dua pasang langkah kaki masuk ke dalam ruangan rawat Pelangi.

"Ada apa ini? Kenapa ramai sekali?" ucapnya yang membuat terkejut semua orang yang berada di dalam ruangan.
"Mah." lirih Lucas menoleh pada ibunya yang sedang menggandeng tangan Doni.

Doni melepaskan tangan dari neneknya lalu berlari menuju ke kakaknya.
"Kakak, bagaimana?" tanya Doni pada Pelangi.
"Dek, ayah sudah menikah dengan Miss." ucapnya dengan rasa bahagia sambil tersenyum.
Nyonya Mia terkejut saat mendengar kalimat yang keluar dari mulut Pelangi.
"Apa?" teriak keras Nyonya Mia.
"Ada apa ini, Lucas?" tanya Pak Abdullah heran.

Lucas menoleh pada Pak Abdullah dan memperkenalkan ibunya pada ayah mertuanya.
"Paman, ini ibuku," jawab Lucas.
"Mah ini ayah mertuaku, Pak Abdullah." ucap Lucas menoleh ke arah ibunya dan memperkenalkannya.
"Dan ini istriku Mentari, kami sudah sah menikah." kata Lucas yang membuat Nyonya Mia seketika marah.

Mentari menghampiri Nyonya Mia lalu mengulurkan tangannya untuk bersalaman. Namun, di tepis oleh ibu mertuanya.
Dengan mata berkaca-kaca menahan rasa kesalnya, Nyonya Mia menghampiri Lucas dan menamparnya di hadapan semua orang yang berada di kamar itu.

"Plak." suara tamparan di pipi Lucas.
"Menikah tanpa memberitahu mama?" teriaknya emosi. "Jadi wanita ini yang membuatmu meninggalkan tuhanmu?" bentak Nyonya Mia pada Lucas sambil menunjukkan jarinya ke arah Mentari.

Mentari meneteskan air matanya saat mendengar perkataan Nyonya Mia. Lucas bersimpuh di hadapan ibunya. Memohon agar ibunya dapat merestui pernikahannya dengan Mentari.
"Kau membuat mama sakit hati, Lucas?" ucap Nyonya Mia penuh kekecewaan.
"Mah, maafkan aku." ucap Lucas menangis meraih tangan ibunya namun di tepis.
"Mama kecewa pada kalian." ungkap perasaan Nyonya Mia.

Pelangi melihat Lucas yang di bentak oleh neneknya dan dia tidak bisa membiarkan ayahnya di salahkan.

"Nek, aku yang minta Ayah untuk menikah dengan Miss."
"Astagfirullah." batin Mentari menangis.
"Mah, berikan restu pada kami?" mohon Lucas pada ibunya.
"Nek, Pelangi mohon." ucap Pelangi.
"Nenek, jangan marah sama ayah juga miss?" ucap Doni.
"Mah, tenanglah." ucap Kristian menyentuh tangan Ibunya.

Nyonya Mia menangis tersedu-sedu sambil memukuli dadanya.
"Kau juga sama saja dengan kakakmu." teriak Nyonya Mia pada Kristian.
"Kalian membuat hati mama sakit. Sampai kapanpun, mama tidak akan pernah merestui pernikahan kakakmu." teriak Nyonya Mia bersambut dengan suara petir dan hujan deras.

Pak Abdullah terkejut dengan perkataan Nyonya Mia hingga berulang kali beristighfar. Mentari hanya menundukkan kepalanya sambil menangis.

"Ya allah, kuatkanlah kami." batin Mentari berdoa.

Nyonya Mia beranjak pergi meninggalkan kamar rawat Pelangi. Di luar rumah sakit Nyonya mia menghubungi seseorang untuk segera kembali dan menceritakan kalau Lucas menikahi wanita yang berbeda agama.

Di kamar Pelangi Pak Abdullah mengungkapkan kekecewaannya pada Lucas.
"Paman, Maafkan aku." ucap Lucas yang menunduk di hadapan Ayah mertuanya.
"Kalian sudah menikah, jagalah rumah tangga kalian dengan baik." ucap Pak Abdullah beranjak pergi dengan hati kecewa.
"Ayah." lirih Mentari yang melihat Pak Abdullah pergi begitu saja.

Aditya melihat kesedihan pada sahabatnya itu, lalu dia menghampiri Mentari.
"Mentari, tenanglah! Aku kan mencoba bicara dengan paman." ucap Aditya menenangkan Mentari. "Kalau begitu aku permisi, Assalamu'alaikum." salam aditya melangkahkan kakinya keluar dari kamar.

***

Di tempat lain ada seorang wanita yang sudah bersiap kembali kepada Lucas dan anak-anaknya.

"Aku akan kembali kepada suami dan anak-anakku." gumamnya sambil tersenyum sendiri.

Setelah Pak Abdullah dan Aditya pulang. Lucas berpamitan kepada Pelangi dan Kristian untuk membawa Doni dan Mentari pulang ke rumah. Lucas berjanji esok akan kembali menemani Pelangi. Lucas mencium kening putrinya itu. Dan melangkah pergi meninggalkan rumah sakit bersama Mentari juga Doni. Saat mengemudikan mobil Lucas menoleh kepada Mentari yang wajahnya terlihat muram. Rasa ingin memeluk wanita yang baru saja sah menjadi istrinya. Namun, dia dalam keadaan menyetir. 30 menit kemudian Lucas beserta istri dan anaknya tiba di rumah. Doni masuk ke dalam kamarnya dan Lucas membawa Mentari ke dalam kamarnya. Di dalam kamar Lucas bertanya kepada istrinya.

"Apa kau masih sakit hati dengan ibuku?" tanya Lucas.
"Tidak, Tuan." jawab Mentari.

"Tuan? tanya Lucas. "Sekarang aku adalah suamimu.
"Aku bingung harus menyebutmu dengan panggilan apa?" jawab Mentari yang terlihat malu-malu.
"Sayang atau nama? Senyaman kau saja." pinta Lucas.
"Sayang, bagaimana?" tanya Mentari yang salah tingkah saat Lucas menatapnya.
"Itu juga bagus, sayang." ucap Lucas menggenggam tangan Mentari.

Setelah percakapan yang membuat mereka malu-malu, Lucas dan Mentari melaksanakan salat Isya bersama.

𝐃𝐎𝐀 𝐏𝐄𝐋𝐀𝐍𝐆𝐈 (𝚃𝙴𝚁𝙱𝙸𝚃 𝙽𝙾𝚅𝙴𝙻) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang