Bab 15

28 3 0
                                    

Setelah salat isya, Lucas menghadap ke arah Mentari lalu membaca doa malam pengantin.

"Dengan menyebut nama allah, Ya allah jauhkanlah kami dari gangguan setan dan jauhkanlah setan dari rezeki yang engkau anugerahkan kepada kami."

Lucas mencium ubun-ubun Mentari. Dan sebelum melakukan malam pengantinnya, Lucas mencuci kaki Mentari terlebih dahulu dengan doa yang dia pelajari. Lucas membuka satu persatu kancing baju Mentari dan melakukan malam pertamanya bersama Mentari.

***
Di rumah sakit, mantan istri Lucas. Ibu dari Pelangi dan Doni datang menjenguk putrinya yang sedang sakit atas permintaan Nyonya Mia, ibu mertuanya.

Langkahnya perlahan masuk ke dalam ruang rawat Pelangi. Naya melihat putrinya sedang termenung di atas ranjang rumah sakit.

"Pelangi," panggil Naya menghampiri.
"Ibu." lirih Pelangi menoleh ke arah suara yang memanggilnya.

Naya mendekat pada Pelangi dan membelai surai putrinya itu.
"Pelangi, bagaimana bisa kau sakit seperti ini? Di mana ayahmu, kenapa hanya sendiri?" ucap Naya menoleh kanan kiri mencari Lucas.
"Mau apa Ibu kemari?" tanya Pelangi yang terkejut dengan kehadiran Naya.
"Ibu sudah meninggalkan Aku dan adek." ucap kekecewaan Pelangi kepada Ibunya.

"Pelangi, Ibu tidak pernah meninggalkan kalian." jawab Naya yang mencium kening putrinya. "Ada alasan yang harus membuat Ibu pergi dari kalian. Percayalah, ibu sangat mencintai kalian." ungkapnya menjelaskan.

Kristian sehabis dari kantin membeli makanan untuk Pelangi, dengan membawa kresek berisi makanan sambil tersenyum berjalan masuk ke dalam ruangan Pelangi.

"Pelangi, ini paman bawakan?" ucapannya terhenti saat melihat Naya berada di dekat Pelangi.
"Naya, sedang apa kau di sini?" tanya Kristian dengan ketus.
"Kristian?" lirih Naya menoleh ke belakang sambil berjalan menghampiri Kristian. Tepat berdiri di hadapan Kristian, tangan Naya di tarik oleh Kristian keluar ruangan.
"Lepas, Kristian. Kau apa-apaan?" teriak Naya yang mencoba melepas genggaman tangan Kristian. Kristian melepaskan genggamannya.

Naya menatap tajam ke arah Kristian dengan rasa kesalnya.
"Apa seorang ibu tidak boleh bertemu dengan putrinya?" ketus Naya kesal pada Kristian.
"Ibu yang meninggalkan kedua anaknya hanya demi masa lalunya? Apa itu yang di sebut seorang ibu?" teriak Kristian lantang di hadapan Naya dengan penuh amarah.
"Aku berhak atas kedua anakku!" tegas Naya dengan mata melotot pada Kristian.

"Kau pikir aku bodoh? Aku tahu kau kembali karena mengetahui kakakku telah menikah." ucap Kristian yang membuat wajah Naya kesal.
"Jangan pernah berani mengganggu rumah tangga kakakku!" murka Kristian mengancam Naya Sambil beranjak masuk ke dalam ruangan Pelangi.

"Kita lihat saja Kristian, jangan harap wanita itu bisa menggantikan posisiku di hati suami dan anak-anakku." gumam Naya kesal menoleh pada Kristian yang masuk ke dalam ruangan Pelangi.

***
Lucas melakukan kewajiban pertamanya sebagai seorang suami. Memperlakukan istrinya dengan baik di malam pertama, sebelumnya Lucas mencari tahu dulu dari beberapa artikel melalui internet mengenai doa-doa malam pengantin dan tata cara melakukan malam pengantin. Mentari juga melayani suaminya di malam pertama.

Keesokannya, Mentari bangun di pagi buta sebelum matahari terbit. Mentari melaksanakan salat subuh bersama suaminya yang menjadi imamnya mulai saat ini. Setelah melaksanakan salat subuh, Mentari beranjak keluar kamar menuju dapur lalu menyiapkan sarapan untuk suami dan anak sambungnya.

Di dalam kamar Lucas bersiap-siap untuk pergi ke kantor, dengan pakaian yang sudah terlebih dulu di siapkan oleh Mentari. doni pun keluar dari kamar menuju ke ruang makan dan menyapa ibu sambungnya itu.

"Pagi, Miss." sapa Doni sambil tersenyum.
"Miss? mulai sekarang Doni bisa memanggilku Ibu?" pinta Mentari pada anak sambungnya. Belum Doni menjawab terdengar suara Naya yang masuk tanpa permisi ke dalam rumah.

"Yang pantas di sebut Ibu hanya aku!" teriak Naya dari kejauhan melangkah menghampiri Mentari.
"Maaf anda siapa?" tanya Mentari yang terkejut melihat wanita yang masuk tiba-tiba ke dalam rumahnya.

Dengan bangganya sambil tersenyum, Naya memperkenalkan dirinya kepada Mentari dengan tatapan yang meledek.
"Aku Naya, istri Lucas! Ibu dari Pelangi dan Doni." ucapnya menyunggingkan bibirnya.
"Istri? Bukankah kalian sudah bercerai?" tanya Mentari.
"Aku masih sah sebagai istrinya." jawab Naya dengan percaya diri.

Lucas melihat dari lantai atas dan mendengar semua percakapan antara istrinya dan mantan istrinya. Dengan sigap Lucas melangkah menuruni anak tangga.

"Untuk apa kau datang kembali ke sini?" teriak Lucas menghampiri ke arah Naya dan Mentari. "Kita sudah tidak ada hubungan apapun lagi! Kita sudah lama bercerai?" ucap Lucas meluruskan perkataan Naya di hadapan Mentari.

Naya terdiam menatap wajah suaminya. Lalu Naya memeluk Lucas dengan erat, Lucas melepaskan paksa pelukan Naya.

"Lepas, Naya? Maaf kita bukan lagi suami istri." ucap Lucas meraih tangan Mentari menggenggamnya di hadapan Naya.

Nyonya Mia secara tiba-tiba datang dan membantah ucapan putranya.
"Kau dan Naya masih suami istri? Kalian belum berpisah." ungkap Nyonya Mia.
"Apa yang mama katakan? Waktu itu aku sudah menandatangani surat perceraian yang mama berikan?" tanya Lucas dengan heran.
"Mama sudah merobek surat itu! Jadi secara hukum Naya masih menjadi istrimu." cetus Nyonya Mia.

"Baiklah Mah, kalau begitu." ucap Lucas mendekat pada Naya.
"Aku Lucas, menjatuhkan talak kepada istriku yang bernama Naya. Dalam keadaan sadar tanpa paksaan dari pihak manapun." ucap Lucas menjatuhkan talak kepada Naya.

Nyonya Mia dan Naya yang mendengar itu tidak bisa menerimanya. Nyonya Mia menolak keras perceraian putranya dengan menantunya Naya.

"Apa yang kau katakan, Lucas?" tanya Naya terperangah dengan kalimat yang di lontarkan oleh Lucas.

Nyonya Mia menghampiri Lucas dan menarik kerah kemeja putranya.
"Kau tidak bisa melakukan itu pada Naya? kau dan Naya tidak akan pernah bercerai?" teriak Nyonya Mia dengan wajah memerah penuh kemarahan pada putranya.

"Mah, Aku dan Naya sudah tidak bisa bersama. Aku sudah memiliki seorang istri saat ini, jadi jangan memaksaku untuk bertahan dengan Naya." pinta Lucas pada ibunya.

Mentari hanya terdiam sambil merangkul pundak Doni. Naya mendekat pada Mentari lalu menamparnya.

"Dasar wanita murahan, kau merebut suamiku dan kau juga merebut anak-anakku." teriak Naya sambil menjambak surai Mentari. Doni menangis saat melihat Mentari kesakitan.

Lucas melepaskan paksa tangan Naya dari surai Mentari.
"Jangan pernah menyakiti istriku? Kau lihat Naya, putramu sendiri takut kepadamu?" teriak Lucas dengan matanya yang melotot.
"Aku tidak akan membiarkan wanita ini merebut milikku!" ucapnya sambil menghela napas dengan tatapan sinis pada Mentari.

𝐃𝐎𝐀 𝐏𝐄𝐋𝐀𝐍𝐆𝐈 (𝚃𝙴𝚁𝙱𝙸𝚃 𝙽𝙾𝚅𝙴𝙻) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang