Bab 9

40 7 0
                                    

Setibanya di rumah, Mentari mengucapkan salam saat masuk ke dalam rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setibanya di rumah, Mentari mengucapkan salam saat masuk ke dalam rumah.

"Assalamu'alaikum." ucap Mentari menghampiri ayahnya yang sedang duduk di sofa Menunggunya pulang.

"Walaikumsalam." jawab Pak Abdullah.

Mentari dengan lesu duduk di sofa, Pak Abdullah memperhatikan putrinya yang terlihat bermuram.

"Mentari, ada apa Nak?" tanya Pak Abdullah.

Tatapan Mentari tertuju ke arah lain saat ayahnya bertanya. Pak Abdullah beranjak dari duduknya lalu menepuk pundak putrinya.

"Mentari, istighfar Nak?" ucap Pak Abdullah yang kembali duduk di sofa.
"Astagfirullah, Maaf Ayah." ucap Mentari melihat ke arah Ayahnya.
"Ada apa katakan, Nak?" tanya Pak Abdullah.
"Pelangi masuk rumah sakit Ayah. Pelangi dan Doni memang bukan anak kandungku, tapi aku mulai menyayangi mereka." ungkap Mentari dengan mata berkaca-kaca.
"Kau juga bukan anak kandungku, tapi aku sangat menyayangimu." batin Pak Abdullah.
"Ayah kenapa diam?" tanya Mentari dengan pandangan menoleh ke suatu barang.
"Tidak, Nak." jawab Pak Abdullah.
"Ayah, itu barang apa?" tanya Mentari beranjak dari duduknya menghampiri barang-barang tersebut.
"Itu dari keluarga Agus, hadiah pernikahan." kata Pak Abdullah menjelaskan.

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ny. Mia yang baru saja tiba di kediaman Lucas. Ny.Mia adalah ibu dari Lucas dan Kristian.

"Kris, bagaimana keadaan Pelangi." ucap Ny.Mia menghampiri Kristian lalu duduk di sofa.
"Nenek," ucap Doni melihat ke arah Ny.Mia
"Doni, sini sama nenek." sahut Ny.Mia
"Apa mama mau ke rumah sakit?" tanya Kristian.
"Lucas meminta mama untuk menjaga Doni di rumah." ucap Ny.Mia sambil membelai kepala Doni.

***
Mentari dan Lucas melaksanakan salat magrib di tempat yang berbeda. Namun, dengan doa yang sama.

"Ya allah, tunjukkanlah jalan terbaik untukkku." doa Mentari yang melaksanakan salat magrib di rumah.

"Ya allah, tunjukan jalan terbaik untuk kami dan sembuhkanlah putriku." ucap doa Lucas yang melakukan salat di masjid rumah sakit.

Pak Abdullah berdiri di depan pintu kamar Mentari. Beliau mendengarkan semua doa-doa putrinya.

"Ya allah, apakah hatinya sedang bimbang saat ini." batin Pak Abdullah.

***
Di kediaman Agus, Ny.Hana memperhatikan putranya Agus yang sedang duduk menghafalkan ucapan ijab qabul.

"Lihatlah, putra kita." ucapnya pada Tn.Minha sambil tersenyum ke arah Agus.
"Dia persis sepertiku, saat akan menikah denganmu?" ucap Tn.Minha.
"Semoga allah selalu melindunginya." ucap Ny.Hana berdoa untuk putranya.
"Amin ya allah." jawab Tn.Minha.

***
Di kediaman Lucas, Kristian memberitahu ibunya kalau dia dan kakaknya sudah masuk islam. Mendengar itu Ny.Mia marah besar kepada Kristian dan Lucas.

"Apa katamu?" teriaknya terkejut. "Kalian masuk agama lain?" murkanya mengetahui kedua putranya meninggalkan tuhannya. "Tanpa memberitahu, mama?" sambungnya yang penuh pertanyaan pada putranya.

Kristian terdiam mendengar ibunya sangat marah besar.

"Mah, biarkan aku dan Lucas mencari jalan takdir kami sendiri." ucap Kristian menundukkan pandangannya.

𝐃𝐎𝐀 𝐏𝐄𝐋𝐀𝐍𝐆𝐈 (𝚃𝙴𝚁𝙱𝙸𝚃 𝙽𝙾𝚅𝙴𝙻) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang