Stranger Man
..
.
.
.
.
[Name] tidak tahu bagaimana situasi bisa menjadi seperti ini. Sepertinya Regis memang tidak berniat melepaskannya. Sudah tiga hari pria itu tinggal di penginapan dan menolak untuk pulang sampai gadis itu ikut dengannya.
Awalnya [Name] ingin mengabaikannya, namun tindakan-tindakan Regis berikutnya sanggup membuat gadis itu melongo. Entah bagaimana, saat ini, seorang Duke Floyen yang luar biasa itu sedang bekerja di peternakan, memberi makan babi. Pria itu nampak kesulitan melakukannya, tetapi ia tetap bersikeras walaupun harus berakhir dengan terkena lumpur dan percikan pakan babi.
[Name] hanya memandangnya dari jauh. Regis mungkin berpikir dirinya akan luluh jika melakukan hal itu. Namun, [Name] adalah gadis dengan harga diri yang tinggi. Ia tidak akan membiarkan pertahanannya runtuh hanya untuk usaha kecil yang Regis lakukan. Toh pria itu pasti akan menyerah tidak lama lagi. [Name] hanya perlu menunggunya dengan tenang.
Di sisi lain, Regis yang tengah dibuat pusing dengan pakan babinya, terkadang akan mencuri pandang pada sosok [Name] di ujung sana. Hari ini [Name] terlihat manis dengan gaya rambutnya yang dikuncir kuda. Riasan tipis yang ia kenakan memberikan kesan yang segar dan cerah. Sejak pagi tadi dada Regis dibuat berdebar karenanya.
Bahkan batinnya sangat berisik dengan berbagai macam pujian dan kekagumannya pada sosok [Name].
Kenapa dia manis sekali? Aku ingin memeluknya. Apa yang kupikirkan? Aku pasti sudah gila.
"Sial!" Regis mengumpat pelan. Wajahnya benar-benar bersemu merah. "Tidak bisa seperti ini. Ayo fokus!" Meski sudah mengatakan hal itu, dirinya masih tetap terdistraksi dengan keberadaan [Name].
Gadis itu sedang berbincang dengan beberapa bawahannya. Lalu tiba-tiba saja seseorang muncul dan menariknya pergi. Regis terkejut melihatnya. Tanpa basa-basi ia melempar jerami yang ia pegang ke dalam lumpur babi dan bergegas menyusul gadis itu.
* * *
[Name] menghempaskan tangannya yang ditarik dengan kasar. Ia memandang tajam pada sosok bersurai putih di hadapannya. "Apa yang kau lakukan? Bagaimana kalau para bawahanku curiga padamu?"
Sosok itu menyeringai tipis. Ia mendorong tubuh [Name] hingga merapat di tembok bangunan. Perlahan wajahnya ia dekatkan pada gadis itu. "Tenanglah gadis manisku, memanipulasi ingatan mereka bukan hal yang sulit untukku."
Dahi [Name] mengkerut. Ia mencoba mendorong sosok itu, tetapi tenaganya tidak cukup kuat. "Lepaskan aku, Vassago!" pekiknya pada Vassago. Pria itu sendiri hanya tertawa kecil menikmati segala pukulan remeh yang gadis itu layangkan padanya.
Biasanya itu akan terasa sakit, namun karena kondisi [Name] yang masih belum pulih, ia merasa seperti digelitik saja. Kegiatan keduanya itu diinterupsi oleh sosok pria lainnya yang tiba-tiba muncul entah darimana. Ia mendorong tubuh Vassago dengan cukup kasar kemudian menarik [Name] agar berlindung di belakangnya.
"Siapa kau? Berani sekali kau menyentuh dirinya." Regis menggeram pada Vassago. Tak butuh waktu lama bagi [Name] untuk mencerna situasi. Sebelum Regis bertindak gegabah, gadis itu buru-buru menghadang di tengah keduanya.
"Tuan Duke! Dia- dia adalah temanku."
Kali ini kening Regis yang mengkerut. Jelas sekali adegan yang ia lihat beberapa menit yang lalu bukanlah sesuatu yang bersahabat. Terlebih lagi ekspresi yang [Name] tunjukkan tidak baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kill Your Daughter || Regis Adrey Floyen
Fiksi Penggemar[COMPLETE] _________________________________________ Apa yang akan kamu lakukan jika seseorang tiba-tiba datang padamu dan memintamu untuk membunuh Putri kesayangan Duke Floyen? Apakah kamu akan menerima permintaan tersebut atau menolaknya? Kebanyak...