02. ALESHA

341 16 0
                                    

"Bersamamu memang sakit, tapi
Tidak bersamamu jauh lebih sakit."
Alesha Queen Alexander
         

"Gak sengaja kata Lo?, Lo pikir gue gak tau kalau Lo sengaja tabrak sahabat gue" ucap Rahma dengan kesal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gak sengaja kata Lo?, Lo pikir gue gak tau kalau Lo sengaja tabrak sahabat gue" ucap Rahma dengan kesal.

"ANJINGGG, YA LO TANGAN GUE MELEPUH GARA-GARA LO, GA CUKUP LO JADI PELAKOR, DAN SEKARANG LO MALAH BIKIN TANGAN GUE MELEPUH." Ucap Alesha dengan oktaf suara yang tinggi, ia sangat membenci gadis yang ada di depannya ini, sungguh.

Tidak lama setelah itu, Alesha pun mendorong Jiana hingga Jiana terjatuh di lantai, bukannya merasa bersalah justru sekarang Alesha merasa puas karna ia telah membalas gadis itu.

Tidak jauh dari tempat itu Elgara yang baru saja masuk kekantin melihat Alesha mendorong Jiana, secepat mungkin ia langsung berlari menuju Jiana.

"ANAAA, kamu gak papa, kan? Ayo, sekarang kamu berdiri--"

"APA YANG UDAH LO LAKUIN KE JIANA ANJINGGG, BERANI-BERANINYA LO DORONG DIA, KENAPA SIH LO SELALU CARI MASALAH TERUS SAMA JIANA." Bentak Elgara kepada Alesha, sahabat Alesha yang mendengar ucapan dan bentakan Gara itupun langsung naik pitam, kenapa yang disalahkan disini itu Alesha?, padahal yang salah disini adalah Jiana, jadi kenapa yang dibentak Alesha?.

"Heh, anjinggg seharusnya yang Lo marahin dan Lo bentak itu selingkuhan Lo si Jiana, kenapa malah Alesha." Bantah Adel dengan mata yang memerah menahan amarah.

Kemudian Adel mengambil yg tangan kanan Alesha yang kena tumpahan kuah bakso tadi, dan lalu menunjukkannya kepad Elgara, Elgara yang melihat itupun Terdiam.

"Tangan Alesha kena tumpah kuah bakso, gara-gara selingkuhan Lo." Ucap Adel geram.

Apakah ia salah? apa yang dikatakan oleh Adel itu benar? apa tangan Alesha kena tumpahan kuah bakso itu karna Jiana? pertanyaan itu muncul di dalam benak Elgara.

Melati yang melihat keterdiaman Elgara itupun, langsung membawa Alesha ke UKS, ia tidak ingin berlama-lama disini berbagi oksigen dengan orang-orang bodoh ini.

"Gue cuman pengen ingetin ke Lo gar, Jangan sampai nanti Lo menyesal dengan perbuatan Lo selama ini ke Alesha." Ujar Xabiru Cakrawala, ia adalah salah satu sahabat Elgara, sahabat Elgara yang satu ini adalah spesies orang yang jarang berbicara, namun sekalinya berbicara, duhhh jlebbb ke hati deh pokoknya omongan dia.

Dio Zedra Daneswara yang mendengar kata-kata dari biru pun menyeringai, ia sangat ingin melihat penyesalan sahabatnya yang satu ini, Dio adalah orang yang tidak menyukai perselingkuhan, karna itu ia membenci Jiana, gadis selingkuhan sahabatnya.

Elgara pun memikirkan ucapan biru tadi, entah kenapa ada rasa sesak didadanya saat mendengar perkataan sahabatnya itu.

"K-kak, k-k-kakak gak papa?, maaf ya kak gara-gara aku, sahabat Kakak jadi nyalahin kakak hiks, padahal hiks aku yang hiks salah." Ujar Jiana sambil menangis, Elgara yang melihat itupun tidak tega, ia tidak ingin gadis ini merasa bersalah karna perbuatannya.

"Cup, cup, cup, Kakak gak papa kok, ini bukan salah kamu, jadi kamu gak usah nyalahin diri kamu sendiri okey?." Balas Elgara sambil memeluk gadis itu, "m-makasih ya kak, udah bela aku tadi." Ucap Jiana, dengan lembut selembut Pantat bayi. Hehe canda cuyy, tapi kalau di anggap serius juga gak papa, wkwk.

Sedangkan di sisi lain tepatnya di UKS, tiga orang gadis menatap seorang gadis yang kini duduk di atas brankar itu.

"Sha, mau sampai kapan Lo berjuang?, Lo gak capek?, banyak yang lebih dari Elgara Sha, gue gak mau liat Lo terus-terusan sakit hati gara-gara tuh cowok brengsek, sha." Ujar Melati kepada Alesha, kemudian ia menghela napas, entah kenapa sahabatnya ini sangat mencintai Elgara padahal dia sudah disakiti berkali-kali, dan juga diselingkuhi. "Iya sha, kami gak mau liat Lo terus-terusan sakit hati ngeliat dia sama Jiana sha, gue gak mau sha..." Tambah Rahma yang di angguki oleh Adel dan melati.

"Gue juga gak mau kaya gini, disatu sisi gue pengen nyerah, tapi disisi lain gue cinta bangettt sama dia, gue gak sanggup ngelepasin dia, sakittt... Disini sakittt..." Lirih alesha dengan jari telunjuknya yang menunjuk dadanya, mereka yang mendengar lirihan Alesha itupun tidak sanggup menahan air matanya, bagaimana tidak sanggup ketika melihat sahabat yang selama ini berpura-pura baik-baik aja sekarang, menunjukkan rasa sakitnya dihadapan mereka.

"Makasihhh, gue merasa beruntung banget karna ada kalian sahabat gue, kalau ga ada kalian, gue nggak akan tau sehancur apa hidup gue." Ungkap gadis itu kepada para sahabatnya, mereka Yang mendengar itu malah menangis mereka terhura, eh maksudnya terharu mendengar perkataan Alesha.

Mereka spontan berpelukan seperti teletubbies, mereka juga sangat beruntung karna telah mempunyai sahabat yang sangat kuat seperti Alesha, tidak lama setelah itu mereka melepaskan pelukan mereka dan lalu mereka tertawa bersama.

"Eh, maaf-maaf, gue ganggu momen kalian ya?." Ujar seorang cowok dengan tidak enak hati, ia merasa tidak enak karna telah menganggu momen mereka.

"Lo Vin, gak papa kok masuk aja, lagian Lo kek sama siapa aja." Balas Adel kepada cowok yang bernama Gavin Raden Wijaya.
Cowok yang dipanggil Gavin itu langsung menuju ketempat mereka disaat mendengar jawaban Adel.

"Lo gak papa kan, sha?, maaf ya sha atas perlakuan teman gue tadi." Sungguh ia merasa sangat bersalah kepada Alesha, meskipun bukan ia yang melakukannya, tapi ia merasa bersalah karna ia adalah sahabat dari cowok itu.

"Iya, gak papa kok, lagian ini juga bukan salah Lo kok, jadi santai aja gue mah udah kebal." Jawab Alesha memang ia sudah kebal dengan perlakuan dan perkataan Elgara kepadanya meskipun ia juga sakit hati mendengarnya.

"Ya udah kalau gitu sebagai permintaan maaf gue atas Elgara tadi, gimana kalau Lo  gue traktir." Ucap Gavin dengan tersenyum tulus, Alesha yang mendengar itupun sangat antusias, "oke, besok Lo harus traktir gue sepuasnya." Balas Alesha, Gavin yang mendengar itupun terkekeh.

"Yahhh, cuman alesha doang?, gue sama yang lain enggak?." Timpal Melati dengan nada Kecewa, Gavin yang tau jika melati kecewa itupun menggelengkan kepalanya.

"Iya, iya kalian juga gue traktir kok, tenang aja, besok kalian boleh makan sepuasnya."
Ujar Gavin, mereka yang mendengarnya pun langsung tertawa senang, meskipun mereka orang kaya tapi mereka juga menyukai makanan Gratis, menurut mereka gak papa lagi hemat, buat anak-anak mereka di masa depan, ya begitulah menurut mereka.

                                  °|••🪐••|°

Jangan lupa vote, ga sampe 10 detik kok buat vote...

Tandai Typo, maklum ygy soalnya ini cerita pertama ainggg.

ALESHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang