"Lo apa-apaan sih Cha, nampar ana." Teriak Elgara kepada Alesha. "Apa-apaan kata Lo? Dia udah pergi bareng Lo ga, si jalang ini boncengan sama Lo." Balas Alesha dengan napas yang memburu.
"DIA PACAR GUE, JADI LO GAK USAH NAMPAR DIA." Ucap Elgara dengan nada membentak, sambil menekan kata pacar.
"DAN GUE TUNANGAN LO GA, JALANG INI CUMAN SELINGKUHAN LO." sahut Alesha dengan nada yang tak kalah membentak.
"Seenggaknya dia lebih baik dari Lo." Balas Elgara dengan nada yang kesal, "k-kak, jangan gitu sama kak Echa, aku g-gak papa kok. Wajar kak Echa marah kan aku yang salah udah boncengan sama kakak, jadi jangan marahin kak Echa ya, kak." Ucap Jiana dengan nada yang sangat lembut, lebih tepatnya disengaja lembut. Yap, gadis yang diboncengi oleh Elgara tadi adalah Jiana.
"Lo, gak berhak panggil gue dengan nama itu, Lo bukan siapa-siapa gue. Dan gue juga gak butuh pembelaan dari Lo." Ujar Alesha dengan sengit, ia tidak ingin gadis ini memanggilnya dengan nama itu, dan dia juga tidak butuh pembelaannya.
"Seharusnya, Lo berterima kasih sama Jiana, karna dia udah ngebela, Lo." Timpal Algan Renaldi Zeldion. Dia membela Jiana, karna dia sangat membenci gadis sejenis Alesha.
Menurut Algan, Alesha ini adalah gadis murahan, padahal dia sudah ditolak berkali-kali oleh Elgara, namun dia tetap mengejar cowok itu. Kenapa Alesha gadis itu tidak membatalkan perjodohan mereka, padahal Elgara cowok itu tidak ingin menerimanya, tapi ini adalah permintaan opanya jadi dia tidak bisa menolaknya.
Tapi, Alesha bisa membatalkannya, namun kenapa gadis itu tak kunjung membatalkannya? Karna itu Algan sangat membenci Alesha. Baginya gadis itu telah merenggut kebahagiaan dan kebebasan sahabatnya Elgara.
"Al, Lo jangan ikut campur urusan mereka." Sahut Khalil kepada Algan, ia bingung dengan sahabatnya yang satu ini, kenapa Algan sangat membenci Alesha, padahal gadis itu tidak pernah membuat kesalahan pada Algan.
"Kenapa sih, Lo benci banget sama dia? Apa dulu Lo pernah ditolak sama dia, terus sekarang Lo benci sama dia." Timpal Dio dengan mengerutkan dahinya.
"Kalau emang Lo banci jadi cowok." Sambungnya dengan menekan kata banci kepada Algan.
"Eh, kok jadi kesitu sih bahasnya, dari pada Lo mikirin itu mending kekelas, liat noh si Alesha udah pergi gara-gara Lo berdua." Ujar Khalil kepada mereka, sontak mereka melihat arah kepergian Alesha . Ternyata benar Alesha sudah pergi dengan langkah lebar.
"Gara-gara Lo! Kak Alesha pergi, kenapa sih Lo harus hadir dalam hidup, Kakak gue. Dasar jalang gak tau diri." Sahut seorang gadis yang tadi di boncengi oleh Gavin. Dia sedari tadi diam memperhatikan kejadian ini, Suci Aliza Andromeda. Dia adalah adik dari Elgara.
Dia sangat benci kepada kakaknya dan gadis yang berdiri disamping kakaknya. Berani-beraninya mereka menyakiti kakak iparnya.
Kemudian dia pergi dari hadapan Elgara dkk dengan raut wajah yang marah, menuju kelasnya.
Alesha keluar dari perpustakaan sambil mengikat rambut panjangnya dengan karet rambut hitam, yang terselip di antara bibirnya.
Setelah kejadian tadi lagi, Alesha langsung melarikan diri ketempat yang sangat jarang ia kunjungi, perpustakaan. Boro-boro masuk ke perpustakaan untuk belajar, membaca bukunya saja ia selalu malas, kecuali novel dan komik tentunya.
Bel pulang berbunyi sejak 1 jam yang lalu dan alesha benar-benar menghabiskan waktunya sejak masuk pelajaran pertama hingga akhir di perpustakaan dengan tertidur pulas setelah membaca novel tentunya. Membolos? Ya, dia membolos dia semua mata pelajaran hari ini.
Alesha menyusuri koridor dengan muka bantalnya setelah melihat chat dari para sahabat laknatnya.
Adel? Teman laknatnya itu mengiriminya pesan bahwa dia sudah pulang duluan.
Melati? Anak itu kebetulan sudah dijemput ayahnya untuk menjenguk neneknya yang sakit, keluar negri jdi dia akan libur selama seminggu ini.
Dan Rahma? Dia selama seminggu ini izin tidak masuk karna ada urusan keluarga.
Alesha menghentak-hentakkan kakinya ketika otaknya kembali mengingat ucapan Dio.
Nyerah, mending Lo nyerah aja terhadap perasaan Lo ke Elgara. Lo gak sakit hati liat dia sama Jiana? Lebih baik Lo nyerah, ada banyak cowok yang lebih dari dia, dan ada orang yang cinta sama Lo dengan tulus selama ini.
Dio, cowok itu tadi pas jam istirahat, menghampirinya ke perpustakaan, dari Mana dia tau? Ya dari Adel.
"Dikira gue semudah itu buat, nyerah apa?"
"Enak aja tuh cowok nyuruh gue nyerah, gue gak bakal nyerah, kecuali kalau gue udah bener-bener capek. Dio sialan." Gerutu Alesha tak henti-henti.
Alesha menendang sebuah kaleng minuman kosong dekat sepatunya kesembarang, arah.
"ANJING!"
Mampus! Alesha membelalakkan matanya.
Xabiru?
"Aduh mampus gue." Kata Alesha panik.
Kabur gak? Kabur gak? Kaburlah, masa enggak!!!
Disisi lain, laki-laki tampan dengan seragam sekolah yang sudah dikeluarkan itu tampak kesal dengan tatapan nyalang yang terus memperhatikan keadaan sekitar mencari pelaku.
"Jirrr, kena kepala Lo, ru?" Tanya Khalil
"Menurut, Lo?"
Tawa Khalil terdengar.
Xabiru dan khalil baru saja keluar dari ruang guru, mereka baru saja menemui pembina ekskul mereka dan berdiskusi tentang turnamen basket mendatang.
Xabiru menendang kaki Khalil kesal. "Cari, orangnya!"
Khalil yang masih terkekeh otomatis memutar badannya lalu menepuk bahu xabiru menyuruhnya untuk melihat kearah yang sama.
Dilihatnya seorang gadis yang sudah tidak asing bagi mereka sedang berlari-larj menuju keluar gerbang dan langsung menaiki mobilnya, lalu mengendarai mobilnya secepat mungkin. Gadis itu panik!.
Xabiru mengangkat sudut bibirnya keatas, saat tahu siapa gadis itu. Alesha!
Hargai author yang memikirkan alurnya dengan cara, Vote.
Gak, sampe sepuluh detik, kok.
Salam dari Ayang Luffy dan Jay.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALESHA
Random"Setiap orang mempunyai luka dan masalahnya masing-masing, hanya bentuknya saja yang tidak sama." *** Alesha Queen Alexander Seorang anak yang mempunyai keluarga yang telah hancur, akibat perselingkuhan yang ayahnya lakukan. Alesha mempunyai tunanga...