14. ALESHA

367 16 4
                                    


Paginya Alesha gadis itu bersiap-siap pergi ke sekolah, terlebih lagi sekarang hari Senin.

Dan, dia terlambat bangun!

Sekarang jam menunjukkan pukul 07:34. Gadis itu terlambat 34 menit. Dia, baru bangun 18 menit yang lalu.

Tidak ada yang membangunkannya.

Raihan kakaknya kemarin kembali pergi ke Inggris untuk mengurus perusahaannya yang sedang membutuhkannya yang ada disana.

Shilla dan Yasmin mereka kemarin tidak pulang, karna mereka menginap dirumah Mamanya Shilla. Karna, rumah itu tidak ada yang menghuninya jadi mereka memutuskan untuk tinggal disana saja.

Setelah selesai bersiap-siap, Alesha turun dengan tergesa-gesa dan pergi menuju taksi yang sudah menunggunya.

Dia meminta sopir taksi untuk pindah dan dia yang mengendarainya.

Dia mengendarainya di atas rata-rata.

Sesampainya disekolah dia melihat gerbang sekolah yang sudah terkunci rapat.

Alesha menghela nafas pasrah.

Kemudian, dia pergi menuju gerbang belakang sekolah, karna disana tidak ada yang menjaganya.

Alesha memanjat gerbang itu dengan lincah. Dia, sudah terbiasa memanjat gerbang seperti ini. Karna, dia sering terlambat.

Jadi, dia tidak kesusahan lagi untuk memanjatnya.

Setelah selesai memanjat gerbang, dia memperhatikan sekitarnya.

Takutnya, nanti dia ketahuan oleh pak Dadang guru BK atau ketua OSIS alias mantan tunangannya.

Alesha tersenyum saat tidak menemukan siapapun. Dia membalikkan badannya namun, dia menabrak sesuatu.

Gadis itu mengusap dahinya yang tertabrak tadi. "Ck, siapa sih yang naro tembok disini. Gak Tau apa orang mau jalan."

"Ekhem."

Alesha mendongakkan kepalanya saat mendengar deheman tersebut, dia membelalakkan matanya saat tau bahwa yang dia tabrak bukan tembok, melainkan seorang cowok.

"Mampus!"

"Bagusss, udah terlambat sekarang malah manjat gerbang belakang sekolah."

"Apa sih Lo, fitnah aja. Siapa juga yang terlambat, terus siapa juga yang manjat, orang gue tadi cuman kebetulan lewat doang kok." Elak gadis itu dengan ngegas.

Elgara mengernyitkan dahinya saat gadis itu mengelak, padahal dia sendiri yang melihat gadis itu turun memanjat gerbang.

Ya, yang ditabrak oleh Alesha tadi adalah Elgara. Dan orang yang dihindari oleh gadis itu.

"Gue gak fitnah. Gue liat Lo tadi manjat." Elgara menatap Alesha tajam.

Alesha gadis itu mengambil ancang-ancang untuk melarikan diri.

Tapi, Elgara seolah tau bahwa gadis itu akan kabur darinya, pun mencengkram tangan gadis itu.

"Mau kabur, Lo?"

"Ya, iya-lah."

"Gak boleh, Lo harus dihukum."

Alesha membelalakkan matanya dan menggelengkan kepalanya tidak terima. "Gak gue lagi mager."

"Gak ada mager mager, sekarang Lo pergi bersihin toilet cewek kelas dua belas." Ujarnya.

"What?!! Yang bener aja, gue kan cuman terlambat masa iya, gue harus bersihin toilet."

"Gue yang hukum atau pak Dadang?" Elgara memberi pilihan kepada Alesha.

Alesha menghela nafas panjang, dia tidak ingin dihukum oleh pak Dadang. Karna, hukumannya tidak main-main.

ALESHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang