Malamnya, seorang cowok yang duduk dikursi ruang pasien rumah sakit.
Dia melamun. Karna dia sedang memikirkan gadis yang sedang tertidur diatas ranjang rumah sakit, itu.
Dia khawatir, kesal, dan marah menjadi satu.
Khawatir akan kondisi gadis itu. Dia kesal kepada dirinya sendiri. Dan dia marah ke Pada dirinya sendiri.
Dia terus menyalahkan dirinya atas apa yang terjadi pada gadis itu.
Dia ingin memeluk gadis itu, dan meminta maaf padanya. Namun, dia tidak bisa karna dia sudah berjanji pada orang tuanya, untuk tidak menganggu gadis itu.
Dia terus berkata maaf didalam hatinya untuk gadis itu. Dia ingin mengatakannya secara langsung, tapi dia takut malah akan menyakiti gadis itu.
Dia sudah berkali-kali menyakiti gadis itu.
Dan dia tidak ingin menyakiti gadis itu, lagi!
"Maaf, untuk semuanya." Gumam cowok itu dengan nada lirih.
Dia sangat bersyukur, karna bisa datang tepat waktu untuk menyelamatkan gadis, itu.
Meskipun keadaan gadis itu dikatakan tidak baik-baik saja.
"Tolong... Bertahan sedikit, lagi..." Bisiknya entah kepada siapa.
Disisi lain, seorang gadis menatap kearah
jalan raya dengan pandangan kosong."Kenapa... Kenapa... Harus, aku...?" Lirihnya.
"Apa salahku?"
"Aku sudah tidak ingin menyakiti gadis itu, lagi."
"Aku sudah seringkali membuatnya sakit, aku sudah tidak ingin... Lagi." Gadis itu terus bergumam 'aku sudah tidak ingin menyakiti gadis itu lagi'.
"Lo mau dia lebih hancur dari ini?" Tanya seseorang yang berdiri disamping gadis itu.
"Nggak, aku nggak mau..." Lirih gadis itu.
"Kalau Lo nggak mau, dia lebih hancur dari ini, turutin semua perkataan, gue." Tekan seseorang itu kepada gadis itu.
"Tapi... Kamu nggak akan nyakitin dia lebih jauh, kan?" Tanya gadis itu, kepada seseorang yang disampingnya.
"Tergantung." Jawab seseorang itu dengan senyuman sinisnya.
Gadis itu menghela napas, pasrah dan kemudian mengangguk paham. Dia akan melakukan apapun jika itu demi gadis itu.
®••|-🪐-|••®
Pagi harinya, Elgara turun dari kamarnya menuju ruang makan.
"Pagi, ma." Elgara mencium pipi sang mama.
"Too, El." Balas sang mama.
"Pagi, pa." Sapa Elgara sambil bertos ala laki-laki bersama, sang papa.
Kemudian, Elgara cowok itu duduk disamping sang papa.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALESHA
Random"Setiap orang mempunyai luka dan masalahnya masing-masing, hanya bentuknya saja yang tidak sama." *** Alesha Queen Alexander Seorang anak yang mempunyai keluarga yang telah hancur, akibat perselingkuhan yang ayahnya lakukan. Alesha mempunyai tunanga...