13. ALESHA

353 14 0
                                    

Sorenya Alesha duduk diatas ranjangnya seraya memegang handphone yang berlogo setengah apel itu.

Dia teringat ucapan Xabiru tadi malam, apa maksud cowok itu? Kenapa cowok itu mengatakan hal itu kepadanya? Dan sejak kapan kakaknya mengenal Xabiru?

Flashback on

"Cha, Lo... Beneran gak ingat sama gue...?" Tanyanya dengan lirih.

Alesha mendengar pertanyaan Xabiru itu pun diam, gak ingat apa? Pikir nya.

"Maksudnya? Gak ingat apa...?" Bukannya menjawab pertanyaan Xabiru justru gadis itu balik bertanya.

Xabiru yang mendengar itu terkekeh miris. 'Ternyata benar gadis itu tidak ingat' batinnya.

"Suatu saat Lo bakal paham apa yang gue maksud, dan gue harap disaat Lo ingat semuanya Lo gak bakal nyesel." Jawab Xabiru kemudian pergi menuju motornya berada dan meninggalkan Alesha sendirian.

Namun, niatnya tidak jadi karna saat melihat gadis itu pergi sendirian dia balik lagi kegadis itu.

Alesha yang melihat itu bingung kenapa Xabiru balik lagi.

"Kenapa Lo, balik lagi?" Tanya gadis itu.

"Lo sendirian, gak baik. Mending gue anter." Ujar Xabiru berdiri dihadapan Alesha.

Alesha yang mendengar itu awalnya ingin menolak namun disaat dia melihat jam tangannya yang menunjukkan pukul 22:23 itu pun langsung mengangguk mengiyakan perkataan xabiru.

Karna dijam seperti ini sangat susah untuk mencari taksi, dia ingin menelpon abangnya untuk menjemputnya, tapi dia kembali ingat jika dia tidak membawa ponselnya.

Xabiru melihat anggukan Alesha itu melangkah kearah motornya, dan alesha mengikuti langkah Xabiru, kemudian naik dia atas motor cowok itu.

Sampainya diapartemen mamanya, dia melihat kakaknya Raihan sedang menunggunya didepan pintu yang sepertinya sedang menunggu dirinya.

Kemudian Raihan yang melihat adiknya sudah pulang dan diantarkan oleh cowok itupun pergi ketempat adiknya.

"Kenapa baru pulang sekarang, hm? Gak inget pulang." Ujar Raihan seraya menjewer telinga adiknya, tapi itu tidak terlalu keras hanya seperti memegangnya. Mana berani dia menyakiti adiknya itu.

"Hehe, maaf kak tadi aku ngobrol dulu sama biru." Balas gadis itu  cengengsan.

Raihan yang mendengar adiknya memanggil nama 'biru'pun menoleh kearah cowok yang mengantar adiknya pulang.

"Lo ru?"

"Hm."

"Ck, untung mood gue lagi baik, kalau kagak udah gue tendang Lo." Ujar Raihan menatap Xabiru dari atas sampai bawah dengan sinis.

Xabiru yang mendengar itupun mendengus,"Gue gak butuh tendangan dari Lo." Celetuk Xabiru.

Alesha yang melihat kakaknya dan Xabiru berbicara seperti orang yang sudah lama kenal itu pun mengernyit bingung, kapan kakaknya kenal dengan Xabiru? Pikirnya.

Untuk menghilangkan rasa penasarannya Alesha pun bertanya. "Kakak kenal sama Xabiru?" Tanyanya.

"Ya iya lah kakak kenal, kan dulu kam--" Belum selesai Raihan berbicara namun dipotong terlebih dahulu oleh Xabiru.

"Iya, dia rekan bisnis papa gue." Potong Xabiru, dan menatap Raihan dengan tajam.

Raihan yang ditatap seperti itupun cengengsan.

"Gue pulang." Pamit Xabiru dan melajukan motornya dengan cepat.

Flashback off

Tidak ingin memikirkan itu lebih jauh, dia lebih memilih untuk tidur.

***

"Chaaa, kenapa...?"

"Kenapa Lo, milih berhenti berjuang...?"

"Lo udah gak kuat, ya?"

"Maaf... Sebentar lagi, tunggu sebentar lagi. Gue yang akan berjuang, buat dapetin kepercayaan dan cinta Lo lagi..." Lirih Elgara.

Dia mengusap wajahnya kasar, air mata yang ada dipipinya dia hapus menggunakan ibu jarinya.

Kemudian dia bangkit dari kasurnya untuk pergi ke Cafe, karna dia sudah mempunyai janji dengan orang lain.

Setibanya di Cafe dia melihat seseorang yang membuat janji dengannya sedang duduk disalah kursi Disana.

Orang itu duduk disudut Cafe, karna tidak terlalu banyak orang yang ada disana.

Tidak ingin terlalu membuang waktu, Elgara menghampiri orang itu, dan duduk dihadapannya.

"Apa? Kenapa Lo suruh gue kesini?" Tanyanya tak sabaran.

"Wowww, santai dulu bro." Jawab orang itu.

Elgara mendecak sebal melihat orang itu.

Elgara dan orang itu mengatakan sesuatu yang cukup serius, setelah selesai mengatakannya orang tersebut melenggang pergi.

Elgara menatap kepergian orang itu dengan tatapan yang sulit diartikan.

Tidak ingin berlama-lama disini, Elgara memutuskan untuk pulang.

Dalam perjalanan pulang Elgara melihat Cowok yang sangat dia kenali, kini sedang berdua dengan seorang gadis.

Elgara kesal melihat pemandangan tersebut, kemudian dia menancapkan gas nya dengan kencang.



Alesha kini sedang chatting-an dengan Seseorang yang akhir-akhir ini sering menyemangatinya saat dia sedih.

Penyemangat ga kenal
Online

[Hai, sekarang Lo lagi sedih ya?]
[Jangan sedih lagi, semangattt]
[Jangan pernah merasa sendiri]
[Orang yang Lo pikir jahat belum
Tentu dia jahat, dan orang yang
Lo pikir baik belum tentu baik]
[Nanti, lo bakal paham kenapa
Sikap orang-orang disekitar Lo
Berubah]

[Lo, siapa?]
[Kenapa Lo tau kalau gue lagi sedih?]

[Gue? Gue orang yang bakal selalu
Ada buat Lo, saat Lo sedih]
[Karna, gue dan Lo itu terikat]

Alesha bingung maksud orang itu, terikat? Maksudnya? Apa gue kenal sama dia? Batinnya.

[Jangan mikirin, siapa gue]

Alesha bingung kenapa orang ini bisa tau, kalau dia sedang memikirkan siapa orang itu? Apakah orang itu cenayang?

***

Janlup vote, sorry lama updatenya.

Salam dari author.

ALESHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang