Elgara ingin menjawabnya, tapi disela duluan oleh gadis itu dan menuduhnya.
"Lo mau ngetawain gue, terus mau bilang gue lemah karna nangis, iya?" Tuduhnya dan bangkit menjauh dari Elgara.
"Nggak, Lo main asal tuduh aja."
"Terus, Lo ngapain ikut gue kesini?" Alesha mengernyitkan dahinya dan menunggu jawaban dari cowok itu.
"Gue--" Elgara terdiam menghentikan kalimat selanjutnya.
"Gue, apa?" Tanya Alesha menatap Elgara.
"Gue cinta sama Lo, gue takut terjadi apa-apa sama Lo." Ujarnya dalam hati.
"Gue kasian sama Lo, terus gue takut Lo nantinya bunuh diri, gara-gara masalah papa Lo tadi." Lain dihati lain dimulut. Dasar Elgara!
Alesha terdiam. "Gue gak butuh kasian dari Lo. Dan satu lagi, gue gak akan lakuin hal bodoh seperti yang Lo bilang tadi." Ucapnya menatap Elgara tajam.
"Gue gak akan mati, sebelum buat Papa gue nyesel dan menderita." Tekannya.
"Jangan terlalu benci sama papa Lo Cha, seburuk apapun dia, sibrengsek apapun dia, dia tetap bokap Lo." Nasehatnya. Dia tidak ingin gadis itu terlalu membenci papa kandungnya sendiri.
"Ck, tau apa Lo tentang keluarga gue?" Decaknya.
"Lo gak usah, ikut campur masalah keluarga gue. Ingat, lo cuman Mantan tunangan gue." Lanjutnya menekan kata 'mantan tunangan'.
Deg
Hati Elgara sesak saat mendengar kata mantan tunangan yang keluar dari mulut Alesha yang ditujukan kepadanya.
Rasanya hatinya ditusuk ribuan panah tak kasat mata.
Alesha yang melihat bahwa tidak ada lagi yang akan dikatakan oleh cowok itu pergi.
"Sakit... Sesak..." Elgara bergumam lirih dan sangat pelan.
***
Alesha gadis itu memutuskan untuk membolos dan pergi menuju rumah sahabat mamanya yaitu Alina Margaretha Jarvata.
Sesampainya dirumah Alina gadis itu berjalan dengan cepat dan membuka pintu rumah itu.
Dia sudah menganggap itu seperti rumahnya sendiri atas permintaan Alina sendiri.
"Tan, tanteee." Teriaknya dan duduk disofa ruang tamu.
"Kemana sih, Tante Alina?" Gumamnya.
"Tanteee, Echa datang nih..." Teriaknya sekali lagi.
Terdengar suara langkah kaki yang menuju kearahnya dan duduk disebelahnya.
Alesha yang berpikir bahwa itu adalah Alina sontak memeluknya.
"Tante, kok gak nyaut pas Echa manggil tadi." Manjanya.
"Manja bener Lo."
Alesha yang mendengar suara yang sudah lama tak dia dengar reflek melepaskan pelukannya dan melebarkan matanya saat melihat orang itu.
"AAA, KAK BINTANGGG." Pekiknya heboh.
"Sejak kapan Lo pulang, kak." Lanjutnya heboh.
"Gak usah teriak-teriak segala, pengang telinga gue." Bintang Maulana Addison, dia adalah anak dari Alina Margaretha.
"Ishh, Lo jarang pulang sekalinya pulang malah nyebelin." Manggut gadis itu kesal.
Bintang cowok itu jarang pulang, karna dia harus mengurus perusahaan yang ditinggalkan oleh papanya.
Papa bintang telah meninggal dunia 5 tahun yang lalu sewaktu dia kelas 9 SMP.
Jadi, sekarang dia sedang menempuh pendidikan kuliah sama seperti kakak Alesha Raihan, makanya dia mengurus perusahaan papanya. Dia sudah tau bagaimana caranya bekerja menggantikan papanya karna mamanya lah yang mengajarinya.
Karna, dia tidak ingin mamanya capek mengurus perusahaan papanya jadinya dia yang mengurusnya.
"Lo gak kangen, emang sama gue?" Tanya bintang.
"Ya, kangenlah." Sungutnya kesal.
"Makanya, jangan teriak-teriak Lo gak kasian liat gue yang baru, pulang?"
"Iya, gue salah." Dia mengalah padahal dia memang salah.
"Ya udah, sini peluk gue." Bintang merentangkan kedua tangannya menyambut Alesha.
Alesha menghambur kedalam pelukan bintang. Mereka sudah terbiasa dan sering berpelukan, karna bintang menganggap Alesha seperti adiknya dan alesha menganggap bintang kakaknya.
Sedari dulu bintang menginginkan adik perempuan, namun apalah daya mamanya sudah tidak bisa mempunyai anak lagi.
Tapi, karna kehadiran Alesha keinginannya jadi terwujudkan.
Alesha melepaskan pelukannya, "Tante mana? Kok pas gue teriak tadi gak nyaut-nyaut."
"Mama keluar pergi kebutik." Jawabnya.
"Tante pergi kebutik, kok gak ngajak-ngajak gue sih." Kesalnya, kenapa Alina tantenya itu tidak mengajaknya.
"Lo kan sekolah." Sahut bintang.
"Oh, iya terus kenapa sekarang Lo ada disini? Bukannya sekarang belum jadwal Lo pulang, Lo bolos ya?" Lanjutnya.
"Iya." Jujurnya.
"Kenapa, Lo bolos? Hm?" Tanya bintang dengan lembut.
Kemudian Alesha menjelaskan semuanya dan itu membuat emosi bintang meledak-ledak.
"Dimana papa Lo, sekarang?" Tanya bintang tak sabaran.
"Ngapain Lo sama papa gue?" Tanya balik Alesha bingung.
"Gue mau bunuh dia sekarang juga." Bintang memang membenci dewa atas kejadian yang terjadi 3 tahun lalu.
"Jangan, gak usah kak. Gue gak akan biarin dia mati sebelum dia menyesal." Desisnya dengan tajam.
Bintang menyeringai, dia tak sabar apa yang akan dilakukan oleh Alesha.
"Dan gue bakal buat pelakor sama anaknya menderita." Lanjutnya dengan senyuman miring.
***
Sorry pendek.
Janlup klik
👇Disini.18.41
26-03-2024Salam dari Radha.
Dilarang Plagiattt!
Murni, hasil pemikiran sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALESHA
Random"Setiap orang mempunyai luka dan masalahnya masing-masing, hanya bentuknya saja yang tidak sama." *** Alesha Queen Alexander Seorang anak yang mempunyai keluarga yang telah hancur, akibat perselingkuhan yang ayahnya lakukan. Alesha mempunyai tunanga...