Dirayakan

246 24 3
                                    

"Kau tahu hidup ini adalah sederetan penderitaan tanpa batas dan aku ingin mengakhirinya" ucap Hinata.

"Hinata, kau jangan seperti itu. Kita tidak bisa menjadikan dunia ini seperti apa yang kita mau. Bahkan bumi pun tidak bisa menolak untuk mengelilingi matahari bukan?"

"Namun karenanya semua tampak serasi ditempatnya masing-masing. Begitupun dengan kita" jelas Sasuke.

"Aku yakin didunia yang menurutmu kejam itu, kamu bisa bertahan" Hinata memandangi Sasuke lekat-lekat.

"Apa hidupku akan berakhir bahagia?" Tanya perempuan itu.

"Entahlah. Tapi aku berharap kamu bahagia setiap harinya" Sasuke tersenyum. Senyuman yang membuat Hinata merasa sangat nyaman.

"Hidupku akan bahagia jika kau terus bersamaku Sasuke. Jadi jangan pernah tinggalkan aku" Hinata memeluk Sasuke. Dia tidak akan membiarkan pemuda itu pergi dari sisinya.

"Aku akan terus bersamamu Hinata"
______________________________________
Suara musik yang keras merasuki gendang telinga Hinata. Dia sebenarnya malas pergi ketempat yang berisik seperti ini. Tapi sahabatnya Temari memaksanya untuk ikut. Menurut perempuan itu, Hinata perlu hiburan agar hidupnya tidak terkesan abu-abu. Hinata meneguk minuman alkohol ditangannya. Dikeramaian seperti ini pun dia masih merasa sepi. Entah apa yang salah. Tidak ada rasa senang bahkan bahagia yang dia rasakan disini.

Hinata memandang Temari yang sedang asik berjoget dengan gembira. Sahabatnya itu selalu melakukan hal yang Hinata tidak bisa lakukan. Dia sendiri hanya memilih meminum alkohol sambil melihat Temari yang dikerumuni beberapa pria yang berebutan ingin berdansa dengannya. Pria? Hinata teringat bahwa sudah berapa banyak laki-laki yang dia tolak hanya karena tidak ada yang setara menandingi Sasuke. Dia dan pemuda itu menjalin kasih secara jarak jauh. Sudah lima tahun mereka dipisahkan jarak. Dan Hinata hanya bisa berkomunikasi dengannya via ponsel saja.

"Ayoo kelantai dansa" tarik Temari yang tiba tiba datang.

"Kau saja" tolak Hinata.

"Ayolah. Aku mengajakmu kesini untuk membahagiakanmu" Hinata hanya tersenyum. Dia menghargai usaha sahabatnya itu, tapi bukan seperti ini cara untuk membuatnya senang. Dia tidak suka berinteraksi dengan banyak orang apalagi menari seperti yang Temari lakukan.

"Kau tau aku tidak suka menari" ucap Hinata.

"Hinata jangan terlalu kaku. Jika kau seperti itu hidupmu akan terus terlihat menyedihkan" Temari duduk kemudian meneguk segelas alkohol. Temari adalah perempuan super aktif dan Hinata adalah perempuan yang menghindari interaksi banyak orang, namun anehnya mereka bersahabat akrab sejak pertama kali masuk kuliah.

"Hinata hidup menarik atau tidak tergantung kitanya sendiri. Jika kamu terus menutup diri bagaimana kau mengenal namanya kata bahagia?" Hinata tersenyum mendengar ucapan filosofis dari Temari.

"Kata kata ku bagus juga hahaha" tawa perempuan itu menggema.

"Sepertinya kau mulai mabuk" Temari hanya mengibas kan tangannya mengingkari perkataan Hinata.

"Mana ada. Aku masih kuat" dia meminum segelas alkohol lagi. Hinata hanya menggeleng, dia harus membopong sahabatnya lagi untuk pulang malam ini.

"Kau masih berhubungan dengan Sasuke?" Tanya Temari. Hinata mengangguk.

"Memangnya kau tidak takut Sasuke selingkuh. Kaliankan sudah lima tahun tidak bertemu" ucap Temari. Mana ada orang yang kuat LDR selama itu. Pasti diantara mereka ada orang yang menemani kekosongan itu termasuk Sasuke.

"Sasuke bukan orang seperti itu" Temari tertawa lagi. Hinata terlalu naif. Dia takut karena kenaifannya itu Hinata tidak akan mendapatkan apapun.

"Dengarkan aku, kau pasti pernah diposisi jenuh dan ingin mencari pengganti yang selalu hadir bersamamu kan? Sasuke juga pasti begitu" Hinata meneguk alkoholnya lagi.

Sasuhina storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang