"Sasuke jangan lari lari" Mikoto mencoba mengingatkan putra bungsunya supaya tidak nakal. Anak itu baru berumur empat tahun jadi tidak heran kalau dia sangatlah aktif hingga membuat Mikoto kewalahan.
"Nguwenggg nguwenggg" Sasuke terus menerbangkan mainan pesawat dengan tangan mungilnya. Bocah itu pun tidak mendengarkan nasehat ibunya karena asik bermain. Mikoto sedang menghadiri arisan dirumah Mebuki Haruno. Dia terpaksa membawa Sasuke karena anak itu rewel ingin ikut.
"Anakmu aktif ya Mikoto" ujar Mebuki kepadanya.
"Iya. Dia sangat nakal sekali sehingga membuat kewalahan" sungguh Sasuke itu selalu membuatnya geleng geleng kepala karena tingkah lakunya dan lagi dia itu anak yang suka menjaili temannya sehingga sering membuat Mikoto dimarahi oleh orang tua anak yang dijaili Sasuke.
"Mungkin saja dia akan akrab dengan Sakura" ucap Mebuki lagi.
"Sasuke itu anak yang kasar. Aku takut nanti Sakura dijalili olehnya" mata Mikoto masih fokus melihat putranya yang sedang bermain.
"Nguwenggg nguwenggg" Sasuke terus berlarian dan kini dia berada ditaman belakang rumah Haruno. Sasuke kecil berhenti dia melihat anak perempuan berambut merah jambu seumurannya sedang main boneka bonekaan.
"Mrs. Alin diminum tehnya" gadis kecil itu meletakan cangkir mainannya tepat dihadapan boneka panda miliknya seolah olah dia hidup dan dapat meminum apa yg ada disana.
Tiba tiba Sasuke mengambil boneka itu lalu menginjaknya.
"Awasss ada moster panda. Tembak tembakk!! Dwarrr dwarrr" Sasuke menginjak boneka itu sampai kotor oleh tanah dan mendekatkan mainan pesawatnya seolah olah sedang menembaki boneka itu.
"Hentikan itu mrs. Alin" teriak Sakura.
"Ini moster panda" Sasuke terus saja menginjak boneka itu. Mata Sakura mulai berair melihat bonekanya rusak di injak.
"Mrs. Alin" Sakura menangis kemudian masuk kerumahnya. Sasuke malah terus menginjak boneka tersebut tanpa henti.
Ketika Sasuke akan menarik kepala boneka panda itu seketika ada tangan yang keburu membawa boneka tersebut.
"Kembalikan" rengek Sasuke.
"Tidak sepantasnya kau melakukan itu"
"Terserah aku dong" Sasuke terus berusaha mengambil boneka itu namun tingginya tidak sampai.
"Lihatlah boneka ini jadi jelek karena mu"
"Itu moster panda jadi gak papa" dia terkekeh mendengar jawaban Sasuke kecil. Gadis itu mulai jongkok untuk menyamaratakan tingginya.
"Ada yang lebih seru loh daripada menginjak moster panda ini" gadis itu tersenyum. Mata Sasuke menerawang melihat matanya seolah tertarik.
"Apa?" Tanya Sasuke.
"Tapi kau harus minta maaf dulu sama gadis tadi"
"Tidak mau" bocah itu malah memalingkan wajahnya kearah lain.
"Ya sudah jika kau tidak mau melihat rumah dari permen ataupun wonderland. Oh bukan bukan tapi sebuah pesawat besar yang dapat kau kendarai sendiri. Ya sudah kau main saja dengan moster pandamu itu" gadis itu berdiri kemudian berjalan menjauh.
"Tunggu. Memangnya ada hal seperti itu. Rumah permen atau wonderland?" Gadis itu terkekeh kemudian berbalik melihat bocah nakal berambut reven itu.
"Asal kau minta maaf ke gadis itu. Aku bisa mengabulkannya" Sasuke mulai berfikir toh apa salahnya dia minta maaf. Gampang ini setelah itu dia bisa main sepuasnya dengan hal menggiurkan yang ditawarkan kakak itu tadi.