Melangkah Bersama

541 50 0
                                    

Di semesta ini orang orang sibuk mencari. Mencari harta, mencari pekerjaan, mencari kesibukan sampai sampai mencari cinta. Karena kesibukannya mencari hingga jauh bahkan sesuatu yang dekatpun terkadang terabaikan. Kesana kemari tidak tentu arah, buta melihat hati yang menunggu didekatnya sebab takut hubungan sekarang menjadi bumerang. Aku adalah salah satu orang yang mengalami hal yang sama di semesta ini. Melangkah menjauh menggapai sesuatu yang belum pasti dengan dalih mencari yang cocok namun hasilnya sama saja yaitu menyakiti diri sendiri. Pada saat yang sama dia pun hadir selalu dalam bentuk yang selalu aku inginkan. Dia yang mendorong walaupun aku tak kunjung menengok. Dia yang menarikku sambil berkata "jika itu yang terbaik lakukanlah". Tak pernah ada kata kata menyakitkan dari mulutnya untukku. Jika saja dia berkata lebih cepat tentang perasaannya mungkin saja aku akan diam tanpa ingin mengejar seseorang lagi karena ku tau orang ternyaman dengan perasaan terhangat adalah dia. Dia yang berada dilingkaran persahabatan denganku.

 Dia yang berada dilingkaran persahabatan denganku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Uchiha Sasuke namanya. Dia orang yang tampan, pintar, dikagumi banyak orang namun sayang sikapnya dingin. Tidak banyak orang yang bisa bersahabat dengannya karena tidak kuat akan sifatnya itu. Banyak musuh sana sini lalu berkelahi itulah dia.

Awal pertemanan kami adalah pada saat kelas dua SMP. Aku dan dia beda sekolah namun pada satu keadaan kami bertemu tidak sengaja. Dalam suasana senja yang hangat aku duduk sendiri dibangku taman kota. Mataku sembab. Aku sangat marah saat itu. Cinta pertamaku ternyata menyatakan perasannya terhadap gadis lain. Padahal dia selalu terang terangan menunjukan namun tetap saja orang yang di cintainya itu malah tidak peka atau pura pura tidak tau. Aku meruntuki diri sendiri saat itu. Bodoh sekali memang. Hatiku hancur untuk pertama kalinya oleh laki laki yang ku sukai. Tiba tiba dia datang dengan muka babak belur dan darah yang menetes dari hidungnya. Duduk disampingku yang tidak peduli sekitar. Menangis seolah inilah akhir dunia. Jenaka sekali memang aku saat itu. Mengoceh tidak jelas sana sini mengerutuki pemuda tolol yang berani berani menghancurkan hatiku. Tanpa disangka dia menatapku aneh mungkin saja tangisanku saat itu mengganggunya tapi entahlah.

"Menangis boleh tapi jangan terlalu lama. Memang masalah itu akan beres jika kamu menangis?" Kata kata itulah yang keluar dari mulutnya. Aku sepontan menatapnya dengan muka kucelku saat itu dan diapun menatap balik. Aku kira aku akan dimarahi karena mengganggunya ternyata tidak.

"Apalagi karena cinta konyolmu itu"

"Darimana kau tau?" Aku bertanya kepadanya. Laki laki itu terkekeh menertawakanku.

"Kau tak sadar sedari tadi mulutmu tidak berhenti mengerutuki orang itu. Bahkan orang yang berlalu lalang disini menyangka akulah yang membuatmu menagis" benar juga apa yang dia bicarakan. Sedari tadi aku meracau tidak jelas karena mood ku tak karuan.

"Maaf" entah lah kenapa aku meminta maaf padanya saat itu walaupun ku tau bisa saja dia pergi dari kursi ini kalau memang terganggu. Tapi nyatanya tidak, dia malah setia duduk seolah olah mendengarkan ceritaku.

"Pulanglah buat apa menangisi orang yang tidak mau peduli" dia berdiri dan pergi. Langit jingga disenja itu seolah olah menelannya perlahan demi perlahan dan entah kenapa mataku menganggap itu sesuatu yang indah untuk dilihat.

Sasuhina storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang