Dirayakan

155 18 1
                                    

Selama perjalanan pulang Temari tampak bingung. Dia tidak pernah membayangkan sebelumnya bahwa akan terjadi hal seperti ini. Apa dia harus bercerita mengenai pertemuannya dengan Sasuke kepada Hinata?

"Tadaima" ucap Temari.

Hinata tidak menjawab. Sepertinya dia sedang mandi. Temari melihat ponsel Hinata yang tergeletak diatas kasur. Kemudian dia mendekat dan mengambilnya. Ini kesempatan yang bagus untuknya. Dia harus mengkonfirmasi informasi yang dia dapat. Dia tidak mau berburuk sangka kepada sahabatnya itu. Dia yakin Hinata tidak akan berbohong padanya.

Temari mencoba membuka ponsel Hinata. Semoga saja sahabatnya itu tidak merubah password ponselnya. Dan benar saja Temari berhasil membuka kunci itu. Dia mengecek riwayat telepon dan pesan yang tersimpan.

Dukkk

Temari menjatuhkan ponsel Hinata ke lantai. Dia menutup mulutnya. Dia sangat terkejut.

"Kenapa kau menjatuhkan ponselku?" ucap Hinata diujung pintu kamar mandi.

"H-Hinata" Temari tampaknya gugup dan kaget. Dia tidak menyadari bahwa Hinata melihat apa yang dia lakukan.

Hinata menghampiri Temari kemudian memungut ponselnya yang terjatuh. Temari terdiam melihat Hinata dengan tatapan aneh.

"Jika kau merusak ponselku bagaimana aku bisa menghubungi Sasuke" ujar Hinata sambil mengecek kerusakan ponselnya. Untung saja tidak apa apa.

"Sasuke belum membalas jadi besok kita ke kampusnya s-"

"CUKUP HINATA" teriak Temari memotong kalimat Hinata.

"Besok kita akan ke kampusnya lagi kan Temari? Jadi kau istirahat sekarang aku tahu kau lel-"

"AKU BILANG CUKUP HINATA" ucap Temari sambil menangis.

"Kau benar sepertinya dia sibuk jadi tidak membalas pesanku" ujar Hinata sambil melihat ponselnya.

"Aku bilang cukup Hinata" Temari memegang pundak Hinata kemudian menggoyangkan tubuhnya.

"Aku yakin dia akan membalasnya malam ini" Hinata tersenyum kepada Temari.

"DIA TIDAK AKAN PERNAH MEMBALASMU" Teriak Temari. Hinata memandang Temari dengan tatapan yang dingin.

"Aku tidak sengaja bertemu dengannya di kampus dan kemudian aku melihat isi ponselmu Hinata" Temari membalas tatapan Hinata dengan nanar.

"Kau berbohong Hinata" ucap Temari.

"Kau berbohong"

"Sasuke tidak pernah menghubungimu"

"Dan" Temari tidak tega berkata seperti ini kepada Hinata.

"Dan Sasuke bukan pacarmu"

Hinata tertawa dan melepaskan genggaman tangan Temari dari bahunya. Dia mendekat kearah Temari.

"Lihatlah aku mengirim pesan kepadanya" Hinata memperlihatkan pesan itu. Temari melihat Hinata hanya mengirim pesan itu pada nomornya sendiri.

"Apa kau tidak lihat?"

"Hinata aku tid-"

"AKU TIDAK GILA" Teriak Hinata. Temari tercengang.

"Hinat-"

"Berhenti bicara"

"Kau sama saja seperti mereka. Padahal aku tidak gila sama sekali" jelas Hinata. Hinata tertawa tipis. Poselnya dia lempar ke atas kasur.

"Kau tidak mengerti Temari. Aku dan Sasuke memang berhubungan. Kami juga bertukar pesan. Tapi tidak ada seorangpun yang percaya padaku"

"Aku kira kau berbeda. Nyatanya aku salah" Hinata menatap Temari begitu datar. Temari tidak pernah melihat Hinata seserius itu. Mereka sering bertengkar tapi tatapan Hinata sekarang begitu berbeda baginya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 17 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sasuhina storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang