TEMARAM

776 59 0
                                    

"Hin kau tau yang tadi tuh lucu banget. Harusnya tuh kamu ngerekam si Tenten biar kita punya senjata buat ngejailin dia. Hahahahaa" Ino terbahak bahak ketika melihat Tenten terpeleset. Habisnya dia banyak gaya sih karena sepatu barunya.

"Bukan bantuin malah nertawain. Itu yang namanya temen" ucap Tenten sinis.

"Soalnya lucu ten. Kalau lu jadi gue atau Hinata, lu pasti ketawa daripada nolongin. Iyakan Hin?"

"Hmm" gunam Hinata

"Ah lu gak asik ahh" Ino males kalau respon Hinata seperti itu. Ia kemudian duduk dan memainkan hp nya.

"Hahahaha. Gak ada yang bela nih" Tenten tertawa sinis.

"Yang penting nggak semalu lu jatuh ya"

"Serah lu lah" Tenten lebih baik mengiyakan perkataan Ino daripada ia terus mengoceh hingga bibirnya berbusa.

"Eh itu Sasuke" Gadis pirang itu berjalan menuju jendela. Ia mengintip sang pangeran sekolahnya yang baru saja melewati  depan kelas mereka.

"Woooo. Makin betah gue disekolah ini. Gue rela ngelakuin apa aja biar bisa deket sama dia"

"Mulai deh lebaynya"

"Lu gak ngerti soalnya lu bukan cewek" Tenten meletakan ponselnya lalu berdiri menghadap Ino.

"Maksud lu apa gue bukan cewe?"

"Karena cewek normal pasti menyukai Sasuke. Sedangkan lu nggak suka dia jadi kalau gak normal cowok dong" Hinata hanya diam menyimak pertengkaran dua sahabatnya itu. Dimanapun kapanpun sepertinya Ino dan Tenten gak bisa akur.

"Hinata juga gak suka Sasuke jadi secara tidak langsung lu bilang Hinata juga cowok" Tenten tak mau kalah.

"Hmmmm Hinata suka kok. Iya kan Hin?" Dalam hatinya ia berharap Hinata bilang iya walaupun dia tahu Hinata tidak suka terhadap Sasuke.

"Aku ke toilet dulu" Hinata bergegas keluar kelas.
____________________________________

5 tahun yang lalu

"Kenapa nggak kedepan?" Laki laki itu duduk didekat Hinata.

"Padahal orang lain sibuk berfoto disana" Hinata masih diam. Ia bukan tipe orang yang mudah bergaul jadi banyak dari teman sekelasnya yang merasa bosan berbicara dengannya. Hinata terlalu suka kemana mana sendiri sebab merepotkan kalau terlalu berisik.

"Nanti saja" jawab Hinata singkat

"Cobalah berteman dengan mereka. Aku tau mereka ingin dekat denganmu namun karena kamu sering menolak ajakan mereka jadi mereka berpikir kamu tidak suka" laki laki itu memandang kedepan entahlah apa yang dia lihat.

"Kenapa kamu nggak kedepan juga?" Laki laki itu menasehati Hinata biar bergabung dengan teman kelasnya tetapi dia sendiri malah memilih untuk berdiam dikelas.

"Perempuan terlalu berisik" kemudian pemuda itu mendekat kearah telinga Hinata.

"Karena mereka selalu ingin berbicara denganku sedekat ini" entah mengapa jantungnya berdebar ketika pemuda itu berbicara dengannya sedekat ini.

"Tapi kamu beda. Kamu tidak terlalu berisik. Aku suka" pemuda itu beranjak dan keluar kelas meninggalkan Hinata sendirian.

"Sasuke kenapa kamu disini? Kami mencari kamu tau gak. Yuu foto bareng"

"Hn"

Hinata menundukan kepalanya. Mengapa jantungnya berdebar apakah karena ini kali pertama dia berbicara dengan laki laki selain kakaknya sehingga tubuhnya bereaksi seperti itu.

Sasuhina storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang