Mereka saling terdiam. Hinata masih membisu dia tidak memperdulikan bajunya yang berantakan. Dua kancing seragamnya terbuka sehingga memperlihatkan dada dan juga bra hitamnya.
Sasuke kemudian mengancinginya satu persatu. Meskipun dia sangat tergoda dengan dada itu. Tapi dia harus menahannya kali ini.
"Diam berarti iya" ucap Sasuke.
"Hah?" Hinata menyengitkan alisnya. Apa maksud pemuda itu.
"Mulai hari ini kau kekasihku Hinata" Sasuke menatap Hinata lebih dekat. Sangat dekat hanya dengan satu gerakan saja mereka bisa berciuman. Hinata mendorong tubuh itu. Sasuke meyeringai.
"Baiklah. Tapi aku ingin mengajukan syarat"
"Oke" Sasuke menyetujuinya. Asal Hinata jadi kekasihnya dia tidak akan masalah. Dia harus menjebak gadis itu untuk masuk kepelukannya dulu setelah itu biarkan Sasuke melakukannya sisanya.
"Jangan menggangguku saat tidur" Sasuke mengangguk. Masih aman menurutnya.
"Jangan memaksaku melakukan hal tidak senonoh tapi minta izinlah terlebih dahulu" Sasuke mengerti arah pembicaraan ini. Jadi dia tidak bisa memaksa mencium Hinata lagi tapi dia harus meminta izin dulu.
"Bagaimana?"
"Segitu?" Tanya Sasuke.
"Kau ingin lebih? Baik lah aku akan memik-"
"Sudah cukup" potongnya. Hinata hanya menatap Sasuke sebal. Akhirnya dia bisa merasakan ketenangan kembali meskipun tidak seperti dulu.
"Kembalikan tasku. Aku mau pulang" Sasuke berdiri mengambil tas nya dan juga tas Hinata. Kemudian menarik tangan perempuan itu keluar.
"Aku akan mengantarkanmu"
"Tidak us-"
"Ini perintah"
"Kau memaksaku?" Tanya Hinata.
"Kau tidak memasukan itu dalam syaratmu" sial ucap Hinata. Sasuke tersenyum puas. Ya sudah lebih baik dia turuti perkataan Sasuke daripada dia tertahan lebih lama lagi.
"Buka pintunya" Naruto membuka pintu itu. Dia sedikit khawatir Hinata diapa apain oleh sahabatnya itu.
"Hinata kau tidak apa-apa? Apa si Teme terlalu kasar melakukannya?" Hinata hanya menatap aneh. Apa maksudnya?
"Singkirkan pikiran kotormu itu Dobe" ujar Sasuke.
"Memang benar. Kau melakukan itu kan Teme"
"Sudahlah. Kalian pulang. Aku akan mengantar Hinata dulu. Setelah itu kita ketemu ditempat biasa" Sasuke menyeret Hinata kembali.
"Apa yang dilakukan Uchiha itu hingga si Hyuuga diam" Gaara sedikit penasaran soalnya mereka lumayan lama didalam sana.
"Apa mereka melakukan sesuatu yang mengenakan Gaara?" Tanya Kiba. Laki-laki berambut merah itu hanya mengangkat bahunya.
"Aku yakin si Teme melakukan itu pada Hinata. Kasihan dia" Naruto memasang wajah sedih. Shikamaru hanya diam dan melihat Hinata dan Sasuke yang semakin meninggalkan mereka.
"Merepotkan" Shikamaru beranjak pergi. Syukurlah mulai saat ini Hinata tidak akan dibully lagi oleh Sasuke. Seharusnya dari kemarin perempuan itu melakukannya.
"Naiklah"
Uchiha itu akan mengantarkannya dengan motor itu. Lihatlah jok motor belakangnya sangat tinggi. Yang berarti Hinata harus menautkan tangannya ke pundak pemuda itu agar tidak jatuh. Merepotkan.
Hinata menaiki motor itu. Kemudian Sasuke menarik tangan Hinata untuk memeluknya. Ketika dia menjauhkannya semakin keras Sasuke menariknya.
"Bisakah kau menurut jangan terus memberontak" ucap pemuda itu.