Joss mengernyitkan matanya karena sinar mentari mengintip malu-malu di celah tirai kamar Gawin yang temaram. Ia mendapati sang pujaan hati terbaring disampingnya, mendekap tubuhnya erat. Joss hanya mampu bersyukur pagi itu, karena dapat melihat ciptaan paling cantik Sang Maha Kuasa. Joss menatap tak sanggup berpaling dari wajah menawan Gawin yang tertidur pulas. Bulu matanya yang lentik, hidungnya yang runcing, garis rahang yang tegas walau sedikit tertutup pipi gembilnya dan bibir lembut semerah ceri yang manis. Benar-benar terpahat sempurna layaknya dewa Yunani.
Jujur saja ia masih betah mengagumi paras paripurna Gawin, tapi tangannya benar-benar mati rasa. Gawin menjadikan lengan kekar Joss sebagai bantal semalaman. Mau tidak mau Joss bergerak sepelan mungkin agar tidak membangunkan Gawin. Joss langsung melakukan peregangan ketika lengannya terbebas dan beranjak untuk bersiap karena pagi ini mereka harus ke kampus. Keduanya memiliki jadwal kelas pagi itu, walaupun berbeda mata kuliah.
Joss yang sudah rapih tidak tega membangunkan Gawin yang masih terlelap. Sepertinya Gawin masih bermimpi nyenyak. Joss menghampiri Gawin dan duduk di pinggir kasur, mengusap lembut surai hitam legam Gawin. Senyum menawan terpatri di wajah tegas milik Joss. Entahlah, ia hanya merasa hangat bila bersama Gawin. Hatinya selalu melunak. Ada rasa ingin melindungi miliknya.
Tapi Joss bukan siapa-siapa.
"Gawin...", panggil Joss lembut. Ia tahu persis itu tidak akan membangunkan Gawin, maka lagi ia berucap manis.
"Gawin bangun yuk, kita ada kelas pagi ini", ucap Joss lagi sembari membelai lembut rahang tegas Gawin. Namun yang sedari tadi dipanggil, tidak bergidik sesenti pun. Sudut bibir Joss berkedut, menyunggingkan senyum nakalnya. Joss mulai mendekat sambil berbisik di telinga Gawin dengan suara baritonnya.
"Kalau di dongeng, putri tidur bakal bangun setelah di cium pangeran. Berarti aku cium aja kali ya?", lantas tanpa ragu Joss semakin mendekatkan wajahnya, menatap berbinar bibir ranum milik Gawin. Terus terang, sedari tadi kalau boleh, Joss dengan suka hati ingin meraup bibir merona Gawin. Namun sial, Joss tiba-tiba merasakan nyeri di pinggangnya.
"Aduhh duhh!!! Iya... iya ampun... lepas please", mohon Joss sambil berusaha melepaskan diri. Gawin dengan sengaja mencubit pedas pinggang Joss. Wajahnya terlihat kesal karena Joss dan rencana nakalnya.
"Gawin please jangan cubit aku, kamu kalo nyubit kaya mau bunuh orang", Joss justru ikut ngambek sambil mengusap pinggangnya yang ia yakini akan membiru. Gawin pun melepaskan cubitan mautnya dan menatap Joss jengah.
"Salah sendiri!", jawab Gawin memanyunkan bibirnya gemas. Sesungguhnya ia sudah terbangun saat Joss sedang bersiap, namun ia tidak bisa menahan rasa kantuknya dan kembali mulai terlelap. Samar Gawin juga bisa mendengar panggilan Joss, namun netranya menolak terbuka, sampai Joss yang sedikit mengejutkannya dengan mulai berbisik di telinga Gawin sensual.
Gawin mulai mengumpulkan niatnya dan perlahan beranjak untuk bersiap karena sepertinya keduanya sudah hampir telat untuk ke kampus. Joss hanya bisa pasrah menanggung rasa perih dan membaringkan tubuhnya kembali di kasur.
"Se-gak mau itu ya kamu, aku cium?", Joss berucap pelan hampir tak terdengar sambil menatap langit-langit kamar Gawin.
"Hah?", bohong kalau Gawin tidak dengar apa yang menjadi kecamuk dibenak Joss. Gawin yang hendak ke kamar mandi, mengurungkan niatnya karena pertanyaan itu.
"Gakpapa", ucap Joss tersenyum lembut masih menatap langit-langit. Joss pikir ia menanyakannya dalam hati, ternyata hatinya tak lagi bisa membendung. Joss pun beranjak pergi dari kamar Gawin, meninggalkan Gawin yang merenung di ambang pintu. Mulai lagi. Benar, ini bukan kali pertama Gawin meragukan perasaannya. Ia sendiri pun ada kalanya merasakan sesuatu yang spesial dengan keberadaan Joss dihidupnya. Namun hal yang sama juga ia rasakan tiap kali memikirkan kakak dari sahabat dekatnya.
✨kindly hit the vote✨
👇
KAMU SEDANG MEMBACA
Make You Mine
Hayran Kurguwhat if Gawin didn't end up with Podd but turns out to be soon Joss's fiancé from Lunch Box universe~