Samar-samar mentari pagi mengintip menembus tirai jendela kamar Gawin. Memberi cahaya hangat di tengah-tengah ruang yang remang. Seperti biasa Joss lebih dahulu membuka matanya, menyambut hari dengan sang kekasih dipelukan. Nafas Gawin masih teratur, bersandar nyaman pada dada bidang kekasihnya.
Sesungguhnya Joss malas pergi ke kampus hari ini. Ia hanya ingin menghabiskan waktunya bersama Gawin. Namun sial keduanya ada jadwal kelas dan harus segera bersiap.
"Sayang.. bangun kita ada kelas"
"Joss, diem gak", Joss kaget dengan respon Gawin yang masih memejamkan matanya. Sejak kapan Gawin bangun? Namun nada bicara Gawin membuat hati Joss tenang. Nampaknya mood Gawin membaik.
"Loh kamu udah bangun?"
"Hm!", hanya dehaman kesal yang Gawin lontarkan sembari semakin menyamankan dirinya. Gawin sama malasnya dengan Joss. Dirinya juga tak berniat masuk kelas hari ini, hanya ingin menghabiskan waktu dengan tunangannya itu.
Sialnya lagi telepon genggam Gawin yang ia letakkan di nakas, berbunyi keras. Gawin menggeram kesal karena sangat terganggu. Dengan sangat terpaksa, ia membuka matanya dan mencoba menjangkau smartphone nya itu melewati tubuh Joss. Gawin berdecih ketika melihat nama yang terpampang pada layar, menjatuhkan kembali kepalanya pada dada sang kekasih.
"Hm?", terpaksa Gawin mengangkat panggilan itu dengan malas.
"Masuk kelas lo berdua! Gue tunggu niat baiknya"
"Hmmmm"
"Gue serius ya Gembil"
"He-emm", Gawin tak peduli dan langsung memutus sambungan sepihak. Ini masih pagi, ia belum ada tenaga untuk berdebat dengan sahabatnya.
"Gulf?"
"Hng"
"Disuruh masuk, kayanya kita mau disidang lagi", lanjut Gawin sambil mendudukan dirinya perlahan. Joss mengangkat sebelah alisnya. Memangnya mereka ada salah apa kali ini. Terpaksa keduanya mau tak mau bersiap untuk ke kampus. Entah mana yang paling berat, menghadapi pelajaran atau amukan Gulf.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Loh tumben dek?", ucap bunda yang heran melihat anak semata wayangnya itu pagi-pagi sudah sibuk di dapur. Gawin memang mandi dan bersiap terlebih dahulu supaya bisa menyiapkan bekal makan siang untuk dirinya dan Joss. Hari ini kelas mereka sampai sore. Mumpung Gawin sedang baik hati dan tidak malas.
"Dih adek kan sering bikin bekel"
"Halah, udah lama ya kamu gak masak. Baru sekarang bunda liat kamu bikin lagi"
"Ya udah sih", Gawin mendengus karena komentar bundanya. Harusnya bunda senang karena Gawin dengan senang hati dan tanpa paksaan.