Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Joss hapus gak!"
"Nope"
"Hapusss... Aku nya jelek banget, dekil", ucap Gawin merajuk. Ia sendiri tak tahu kapan Joss mengambil foto nya. Benar-benar terlihat seperti belum terkumpul nyawa Gawin.
"Jelek dari mana sih? Orang gemes gini kok"
"Diem atau aku cubit?!", ancam Gawin yang mulai kesal dengan Joss. Sontak Joss memasang kuda-kuda siap kabur dari cubitan maut Gawin.
"Kamu sibuk sendiri, aku di anggurin"
"Bentarrrrr"
"Tadi katanya laper? Ngapain sih?", tanya Joss penasaran. Pasalnya sejak sampai kediaman Gawin, sang empunya mulai sibuk dengan telepon pintarnya. Makanya Joss mengambil gambar Gawin yang asik sendiri walau masih berdiri di tengah ruangan. Joss berdiri di hadapan Gawin, menundukan kepalanya sedikit hendak mengintip apa yang tengah Gawin kerjakan. Gawin yang serius menunduk menatap layar telepon pintarnya, langsung memutar badan menghindar.
"Pelit", ucap Joss singkat. Gawin memicingkan matanya ke arah Joss dengan bibirnya yang manyun, kesal dikatai.
"Dek, bunda udah siapin sarapan. Joss juga sekalian sarapan di sini aja ya nak," bunda Gawin memotong perpecahan yang hampir terjadi di antara kedua anak adam itu. Mengajak keduanya untuk segera ke ruang makan, menikmati sarapan di hari Sabtu yang cerah.