✨19✨

348 18 0
                                    

"JINGAN GEMBIL LO DIAPAIN SAMA SI KAMPRET JOSS?", Gulf meneriaki Gawin ketika keduanya berpapasan di koridor kampus pagi itu. Gawin sudah kembali masuk kuliah setelah bolos untuk merawat Joss. Sialnya koridor sedang ramai. Banyak mata langsung menatap lurus ke arah dua anak adam itu.

"Hah apa?", tanya Gawin agak sinis karena Gulf sudah membuat gosip pagi-pagi. Gawin takut orang-orang salah paham akibat mulut sialan sahabatnya itu.

"Nih liat leher lo!", Gulf menyodorkan ponsel pintarnya yang membuka tampilan kamera depan. Gawin dapat melihat cerminan dirinya dengan jelas. Marka merah banyak menghias manis di leher jenjangnya. Dengan jelas tanda cinta terpampang bahkan tak malu-malu mengintip di balik kemejanya. Gawin merutuki dirinya karena tak sadar. Ia rasa tadi selagi bersiap di rumah, ia tidak melihat bekas kemerahan itu. Tapi kenapa sekarang muncul dan terlihat sangat jelas.

"Ehhmmm, anu itu..."

"Cepet ngaku atau lo gue end?!"

"Ih engga kok ini cuma...", Gawin menggantung ucapannya, membuang tatapannya tak bisa menatap Gulf yang berdiri di hadapannya jengah.

"Cuma apa Gembil?"

"Hnggg itu Joss nya..."

"I-iya ini Joss cium aja kok", lanjut Gawin berbisik gugup – menatap Gulf takut-takut. Gulf semakin tajam menatap Gawin yang tertekan.

"Mana ada orang cium doang sampe lebam gini hah?!"

"Selain ciuman kalian udah ngapain lagi?", tanya Gulf lagi menekan sembari mengorek informasi. Gulf khawatir Joss sudah melakukan hal-hal di luar batas kepada sahabatnya. Lebih tepatnya tidak rela.

"Hah? Itu doanggg"

"Gembil denger ya! Gak usah aneh-aneh, ciuman tuh bisa bikin hamil!", kata Gulf asal karena kesal. Namun Gulf tak mengira Gawin akan termakan bualannya.

"Eh?!!? Tapi kan Gawin cowok!"

"Ya emang kenapa?"

"Mana bisa gituu", Gawin mengerucutkan bibirnya tak setuju. Sejak kapan laki-laki bisa hamil. Lagi pula mana mungkin hanya karena ciuman.

"Ya bisalah! Udah hati-hati aja gue bilang. Kasihan anak lo nanti, mau beli susu mahal. Joss belum kerja kan"

"Ih Gupi! Kok gitu! Emang beneran bisa hamil?", bisik-bisik mulai terdengar akibat keduanya yang bertengkar di koridor. Gawin mulai menyadari ucapannya dapat mengarah ke hal yang tidak diinginkan. Ia tidak mau jadi bahan pembicaraan publik. Tanpa ada niat melanjutkan, Gawin meninggalkan Gulf yang ngoceh-ngoceh sendirian. Memaki sahabatnya itu dalam kepala.

 Memaki sahabatnya itu dalam kepala

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gara-gara aku ya?"

"Iya gara-gara aku?"

"Kenapa sih?"

Make You MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang