Joss dapat mendengar alunan dengkuran halus kekasihnya yang tertidur pulas – bersandar dalam dekapannya. Berbalut selimut tebal, bersedekap pada ranjang mungil. Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul delapan malam. Joss masih setia menatap kekasihnya dalam diam. Mengusap lembut surai hitam legam kesayangannya. Memandangi lekat bulu mata lentik dan hidung mancung Gawin yang sempurna.
Namun dengan jelas Joss memandangi pula mata sembab Gawin yang terlukis jelas di wajah rupawannya. Kalau boleh jujur Joss ingin sekali meninju dirinya sendiri. Ia lah penyebab Gawin sampai seperti ini.
"Dek, eh", Joss yang mendengar hanya mampu menoleh sedikit, takut-takut membangunkan Gawin. Bunda mengintip di ambang pintu, khawatir karena kedua anak adam itu tak kunjung terlihat batang hidungnya. Sudah lewat jam makan malam, bunda sudah menyiapkan.
"Adek barusan tidur, Joss?", bisik bunda yang juga jadi tak enak bila membangunkan anaknya. Joss menggeleng, karena sudah beberapa jam sejak Gawin terlelap. Kelelahan sehabis menangis.
"Makan dulu ya nak"
"Iya bunda, nanti Joss bangunin", ucap Joss hampir tak terdengar. Bunda pun meninggalkan anak-anaknya itu kembali ke meja makan, menanti. Sesungguhnya Joss tak tega membangunkan putri tidurnya, tapi Gawin juga harus makan. Joss tidak mau Gawin sakit.
"Gawin~", alun lembut panggilan Joss pelan berusaha membangunkan Gawin dari mimpi indahnya. Joss menciumi pucuk kepala Gawin dengan harapan Gawin mau membuka matanya.
"Sayang, bangun...", Gawin bergerak tak nyaman semakin menenggelamkan wajahnya pada tubuh hangat Joss. Gawin masih mau bermimpi.
"Gawin~ makan dulu ya, nanti tidur lagi", panggilan Joss mengalun membuat Gawin semakin tak ingin. Dirinya terlanjur nyaman bersandar. Lagipula tak lapar.
"Sayangggg"
"Hng~", Gawin merengek tak mau dengar, semakin mengeratkan pelukannya. Kalau boleh jujur Joss tak mau melewatkan kesempatan Gawin yang manja begini. Tapi mereka harus makan. Bunda juga sudah memasak dan semuanya siap santap.
"Win, bunda udah masak, makan dulu ya, sebentar aja" bujuk Joss pada Gawin yang masih enggan. Joss menepuk-nepuk lembut punggung Gawin agar mau beranjak. Gawin sendiri justru terbuai, semakin nyaman. Joss kehilangan akal. Sulit sekali membangunkan Gawin yang lelah.
"Yaudah bangun dulu ya, aku ambil makannya. Kita makan di kamar aja", ucap Joss memberi saran yang sepertinya Gawin terima. Perlahan Gawin mengerjapkan matanya yang masih berat karena sembab. Menghela nafasnya panjang sebelum berusaha mendudukan dirinya. Gawin masih sedikit linglung dengan gaya rambut sehabis bangun tidur. Tubuh Joss yang akhirnya terbebas, ikut duduk sebentar diranjang dan memberikan kecupan sayang pada dahi Gawin. Kemudian Joss meninggalkan Gawin yang terpaku dengan perlakuan manisnya.
"Gawin mau aku suapin?", pasalnya sedari tadi Gawin hanya memandang nanar piring di tangannya, tak ada selera. Joss membawa nampan berisi dua porsi makan malam buatan bunda dan meletakkannya di nakas kamar Gawin yang tak lagi temaram. Memberikan satu kepada Gawin untuk di konsumsi dan satu lagi untuk dirinya. Joss duduk berhadapan dengan sang kekasih di ranjang mungilnya. Memerhatikan Gawin yang enggan menyentuh makan malam nikmat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Make You Mine
Fanficwhat if Gawin didn't end up with Podd but turns out to be soon Joss's fiancé from Lunch Box universe~