Gawin yang membaca pesan Joss di group chat langsung mengalihkan perhatiannya menatap sang kekasih. Kini perhatiannya penuh memandang Joss yang duduk di hadapannya, tak lagi menunduk memicing layar ponsel pintarnya.
"Kamu gakpapa Joss? Tiduran lagi aja ya?", tanya Gawin khawatir. Joss tersenyum mendapatkan perhatian dari Gawin. Bohong, tapi mau bagaimana lagi. Dari pada Gawin sibuk bertengkar dengan Gulf.
"Iya tunggu aku masih mau makan buahnya, sayang kamu udah motongin", Joss terkekeh kecil seraya menikmati buah semangka yang sudah Gawin potong kecil-kecil. Setelah kepulangan Gulf dan Pluem, Gawin berusaha menyita kue pemberian sahabatnya itu dan memberikan buah bagi Joss. Menurut Gawin, Joss yang masih sakit tak seharusnya menikmati kue yang penuh dengan cream manis. Tapi Joss bersikeras ia membutuhkan sesuatu yang manis karena mulutnya yang masih terasa pahit. Pada akhirnya Gawin memutuskan untuk memotong satu-satunya buah yang ada di kulkas milik Joss. Dirinya yakin Joss hanya membeli dan terlalu malas untuk memotong buah itu yang berakhir tak tersentuh.
"Ih Joss kok kamu post foto?"
"Joss ih bener tuh kata Pem, paha aku nya keliatan banget"
"Hapussss"
Gawin bertubi-tubi menghujami kekasihnya itu ketika sadar akan cuitan Joss. Yang dikomentari justru tak peduli.
"Biarin ah, aku mau pamer"
"Pa-pamer apanya? Paha akunya Jossssss"
"Loh yang tahu itu paha kamu kan cuma Gulf sama Pluem?"
"Ih tapi... tapi tetep aja!", Joss tertawa keras dengan tingkah Gawin yang malu. Apa boleh Gawin semakin menggemaskan ketika sudah menjadi kekasihnya?
"Aduh kepala ku sakit", Joss beralasan agar Gawin melupakan keinginannya. Lagi Gawin jatuh kedalam perangkap Joss dengan mudahnya. Wajahnya berubah takut karena ucapan Joss.
"Eh udah-udah sini Joss tiduran aja"
"Peluk"
"Ha?"
"Iya mau, tapi peluk ya", jawab Joss sambil menyamankan posisinya. Berbaring nyaman sambil merentangkan tangannya lebar. Otak Gawin masih berputar.
"Sini", ucap Joss masih merentangkan tangannya ingin dipeluk sang kekasih. Gawin paham sekarang, namun sedikit malu. Sebelumnya Gawin menyingkirkan mangkuk buah miliknya dan Joss ke nakas di samping ranjang. Kemudian menghamburkan diri ke pelukan hangat sang kekasih. Menenggelamkan wajah semerah cerinya pada dada bidang Joss. Refleks Joss memeluk tubuh Gawin erat. Menciumi pucuk kepala Gawin yang berbau segar bak buah matang.
"Get well Jossie~", ucap Gawin dengan suara yang teredam dada bidang Joss. Memeluk Joss erat takut kehilangan dengan telinganya yang kian merona. Joss terkekeh dengan tingkah menggemaskan Gawin. Manja sekali. Manis dan Joss suka.
"Then kiss me, so I can feel better", goda Joss singkat. Gawin yang mendengar permintaan asal Joss langsung mengangkat tubuhnya sedikit agar bisa memukul dada sang kekasih. Lelucon kekanakan. Gawin tersipu, kembali menenggelamkan wajahnya agar Joss tak melihat pipi tomatnya.
"Aww... sakittt", Joss mengeluh sembari mengusap dadanya. Lebih tepatnya pura-pura kesakitan. Karena pukulan Gawin tentu tidak ada apa-apanya. Kali ini Gawin tidak terjebak, masih setia memeluk tubuh Joss. Mendengarkan degup jantung sang kekasih yang entah Gawin halusinasi atau tidak, namun berdetak cepat.
"Kayanya aku harus ke rumah sakit"
"Diem gak?!", jawab Gawin galak mengerucutkan bibirnya kesal. Ia tak mau lagi mendengar bualan Joss. Namun sekarang kekasihnya itu justru pura-pura sedih. Gawin heran kenapa Joss yang sedang sakit, justru banyak drama. Gawin menghela nafasnya panjang.
Dengan sedikit menyesal Gawin mengecup bibir Joss singkat dan kini mengubur rasa malunya pada ceruk leher Joss. Sang kekasih mengerjap singkat sebelum membalikkan keadaan. Joss merengkuh tubuh Gawin dan merubah posisi keduanya. Sekejap mata, Joss sudah mengungkung tubuh Gawin di bawahnya.
✨kindly hit the vote✨
👇
KAMU SEDANG MEMBACA
Make You Mine
Fanfictionwhat if Gawin didn't end up with Podd but turns out to be soon Joss's fiancé from Lunch Box universe~