Joss memperhatikan pemuda yang akhirnya menjadi kekasihnya. Melangkah bolak-balik gelisah di depan dirinya. Gawin resah bingung bukan main harus bagaimana menghadapi sahabatnya.
"Win", Gawin tak menggubris panggilan Joss yang masih terduduk di pinggir kasur. Dirinya sibuk membuat skenario di otaknya, masih mondar-mandir. Gawin tidak tahu harus menjelaskan apa kepada sahabatnya yang sekarang menunggunya di lobby. Gawin takut.
Joss beranjak mendekati Gawin dan merengkuh tubuh sang pujaan hati. Menghentikan Gawin dari semua pemikiran buruknya. Membuat Gawin terpaksa diam, namun dengan senang hati membalas pelukan hangat Joss.
"It's ok Gawin", bisik Joss dengan suara baritonnya, menenangkan hati. Gawin memeluk Joss semakin erat. Menghirup wangi tubuh Joss dan menghela napas panjang — membuang semua kegelisahan.
"Kalau Gulf marah ke kamu, nanti aku tonjok", sontak Gawin memukul punggung Joss. Bisa-bisanya disaat seperti ini Joss malah bergurau. Tubuh keduanya bergetar akibat kekehan Joss. Setidaknya rasa gugup Gawin perlahan mereda.
"Udah yuk, kasian Gulf sama Pluem nungguin dari tadi", ucap Joss mantap, melepaskan tautan dan membawa Gawin pergi meninggalkan kamar apartemennya yang nyaman.
Gawin menggenggam tangan Joss erat layaknya anak kecil yang takut kehilangan orang tuanya. Jantung Gawin berdebar hebat ketika melihat sahabatnya duduk bersedekap, menatapnya nyalang. Sementara Pluem tersenyum kikuk, ketika akhirnya sosok Joss dan Gawin muncul di lobby apartemen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Make You Mine
Fanfictionwhat if Gawin didn't end up with Podd but turns out to be soon Joss's fiancé from Lunch Box universe~