✨20✨

361 14 0
                                    

"Jadi kapan kalian nikah?", tanya bunda tanpa filter yang membuat Gawin menyemburkan susu coklat yang sedang diminumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadi kapan kalian nikah?", tanya bunda tanpa filter yang membuat Gawin menyemburkan susu coklat yang sedang diminumnya. Ketiganya tengah nyaman duduk di sofa ruang tengah dengan bunda yang asik menonton sinetron favoritnya. Sementara Joss membantu Gawin membersihkan hasil semburannya. Setelah drama di apartemen Joss, Gawin merengek minta pulang ke rumah bundanya dan disinilah mereka – Gawin rindu bundanya.

"Siapa?", Gawin balik bertanya sambil terbatuk. Mau tak mau ia harus ikut mengambil tisu dan mungkin akan segera mengganti bajunya yang lengket. Tak lupa membantu Joss membereskan kekacauan akibat semburannya.

"Ya adek sama Joss lah, masa sama Gulf?"

"Bu-bunda! Adek sama Joss baru banget pacaran!"

"Kita gak pacaran", jawab Joss santai membuat Gawin menolehkan kepalanya cepat. Apa katanya? Apa Gawin tak salah dengar? Joss dapat merasakan tatapan kosong dari Gawin di sebelahnya.

"Loh! Bunda pikir adek udah lama pacaran sama Joss, soalnya adek kan kalo ketemu Joss kerjaannya kelonan"

"B-bunda apa sih! Adek gak kelonan!", sangkal Gawin dengan bibirnya yang mengerucut dan alis tebal yang bertaut. Masih kepikiran soal perkataan Joss.

"Idik gik kilinin, hilih!", ejek bundanya nakal sambil mengunyah camilan yang beliau dekap.

"Jadi kapan Joss?", tanya bunda lagi kini tertuju pada Joss yang sibuk mengelap noda susu coklat di sofa.

"Kalau Joss siap kapanpun, Joss tergantung Gawin aja"

"Jossie kamu ngomong apa sih?", potong Gawin cepat sebelum Joss berucap lebih lanjut. Gawin benar-benar bingung apa yang dimaksud kekasihnya. Joss menatap penuh ke arah Gawin. Membuat yang ditatap kian gugup menunggu.

"Gawin.. kita kan tunangan"

"Hah?"

"Hm? Kamu lupa?"

"Padahal baru kemarin kamu aku lamar", jawab Joss lagi yang membuat wajah Gawin semakin plongo. Gawin rasa Joss sudah gila. Atau justru dirinya yang gila karena tidak tahu soal ini? Sejak kapan mereka bertunangan?

"T-tunggu.. gimana?"

"Kapan kamu lamar aku?", tanya Gawin lagi memastikan bahwa dirinya tidak sedang bermimpi. Sementara bunda asik menonton sinetron barunya sambil mengunyah garing. Seru sekali beliau pikir. Anak muda jaman sekarang memang berbeda.

"Don't you remember I said, will you spend the rest of your life with me?", ucap Joss mencoba mengingatkan kekasihnya itu. Gawin mengerutkan alisnya tak percaya. Jadi itu maksudnya Joss melamar Gawin?

"Terus kita ciuman, aku kelepasan dik.."

"Yayaya Joss!", cegah Gawin memotong penjelasan Joss yang tak diperlukan — berusaha menutup mulut Joss dengan tangannya. Gawin malu kalau bunda sampai tahu. Joss terdiam karena tangan Gawin. Menatap heran kekasihnya.

"O-ok jadi itu kamu.. kamu ngelamar aku?", tanya Gawin ragu-ragu. Ia masih tak percaya bagaimana bisa. Ia pikir hubungannya dan Joss naik tingkat sampai pada posisi pacaran. Kenapa Joss tiba-tiba mengatakan hubungan keduanya adalah tunangan.

"Iya dan kamu bilang ke aku untuk jangan pernah ninggalin kamu"

"So I assume it's a yes, isn't it?", tanggap Joss lagi meminta validasi. Gawin menarik nafasnya panjang ingin rasanya mencubit pinggang Joss gemas.

"I do, but I never thought you were asking me to be your fiancé!"

"Kamu gak mau?"

"Hah? B-bukan gitu!"

Suara kriuk makanan ringan kian lantang. Bunda semakin asik mendalami sinetron satu ini. Bunda harap tontonan favoritnya bisa menang penghargaan.

"Aku.. Aku.. tapi..", Joss tersenyum menenangkan melihat Gawin yang ragu. Menggenggam kedua tangan Gawin lembut menyalurkan kehangatan. Membuat Gawin menatap netra indah sang kekasih. Bukannya Gawin tidak mau, hanya saja bukankah ini terlalu tiba-tiba?

"Cincinnya mana Joss?", tanya Bunda memotong keseruan drama memanas-manasi. Joss tertegun sebentar. Pantas Gawin bingung, apa mungkin karena Joss tidak menyematkan cincin pengikat hubungan pada jari manis Gawin. Joss sendiri bahkan tak terpikir. Baiklah, artinya ini salah Joss. Ia harus perbaiki.

"Gawin ayo sekarang kita beli cincin", Joss beranjak dari duduk nyamannya di sofa, menarik tangan Gawin. Tersentak tubuh Gawin, otomatis ikut tertarik.

"E-Eh Joss.. tunggu"

"Kenapa sayang? Aku mau kamu pakai cincin tunangan biar semua orang tahu, kamu itu punya aku"

"Bunda, Joss sama Gawin pergi sebentar ya", timpal Joss lagi menarik tubuh kekasihnya. Gawin hanya bisa termenung mengikuti arahan Joss. Dirinya benar-benar seperti di tabrak fakta mengejutkan. Gawin tak mengira Joss akan bertindak secepat itu.

"Yang lama juga gakpapa nak, hati-hati", balas bunda masih asik melahap camilannya – menyunggingkan senyum penuh arti.

"Yang lama juga gakpapa nak, hati-hati", balas bunda masih asik melahap camilannya – menyunggingkan senyum penuh arti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✨kindly hit the vote✨

👇

Make You MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang