CINTA UNTUK CILA (On Going)

[1]: Cila Feronica

Assalamualaikum!
Hai guyss!
Aku balikk lgi dengan cerita kedua aku!

✿❛~Happy Reading~❛✿

Seorang gadis baru saja terbangun dari mimpi indahnya, karna suara alarm dari jam weker nya yang sangat berisik itu. Ia raih jam tersebut dan mengecek sudah jam berapa ini?

"AAA!! AKU TELATTT!!!"

Gadis itu pun, melompat dari tempat tidurnya dan langsung berlari kearah kamar mandi. Setelah itu, ia memakai pakaian biasanya secepat mungkin, lalu meraih tas dan ponselnya dan langsung berlari keluar rumah tak lupa mengunci pintunya.

Gadis itu terus berlari kearah halte bis. "Semoga belum pergi" ucapnya sambil melirik jam tangan yang bertengger ditangan kirinya.

Sesampainya di halte, sebuah bis baru saja melaju pergi dari halte. Seorang gadis yang detik itu baru sampai di halte, kembali berlari untuk mengejar bis tersebut.

Sekira sudah dekat dengan bis. Ia melambaikan tangannya untuk memberi kode pada sopir bis, agar memelankan laju bis nya lewat kaca spion.

Sang sopir pun, menyadarinya dan langsung memelankan laju bis nya. Gadis itu, merasa lega dan langsung naik, masuk kedalam dan mencari tempat duduk yang tersisa. Sang sopir pun, kembali melajukan mobilnya.

*
Cila pov

Sebelumnya, perkenalkan...
Namaku Cila Feronica. Umur aku 20 tahun. Aku anak tunggal. Setelah, kedua orang tuaku meninggalkan akibat kecelakaan. Aku memutuskan untuk hidup mandiri di kota besar seperti Jakarta. Karna, selain orang tuaku, aku nggak punya siapa-siapa lagi, sanak saudara pun–entahlah aku tidak tau tentang mereka. Jadi, setelah seminggu kepergian mereka,aku langsung pergi ke kota, hidup mandiri dan mencari uang untuk kebutuhan hidupku.

Sebenernya, aku udah 3 tahun ada di kota ini dan udah kerja juga disebuah kafe ternama di kota tersebut.

Disini, aku tinggal bersama seorang gadis yang seumuran. Dia adalah, Kiara Andini. Dia sahabat TERBAIKKKKK SEDUNIAAAA menuturku. Karna, waktu pertama kali aku Dateng ke kota, aku ketemu dia pas aku lagi nyari tempat tinggal. Dia nawarin aku buat tinggal bareng dirumahnya karna dia tinggal sendiri dan dia juga yang masukin aku di kafe tempat sekarang kita kerja. Disaat itu lah kita jadi sahabatan.

Pokoknya, aku beruntung banget ketemu sahabat terbaik kaya Kiara. Dia orangnya baik, rajin, disiplin dalam hal pekerjaan, sopan, cerewet, rapi, dan juga penyayang. Intinya aku BERUNTUNG banget punya sahabat kaya dia, sampe-sampe nggak bisa aku prediksiin deh, hihi. Kalo bukan karna Kiara, nggak tau gimana nasib aku sekarang.

Dan Kiara, sudah aku anggap seperti kakak ku sendiri.

Cila pov end
*

"Hufff" helaan napas terdengar dari mulut Cila. Ia lelah, tenggorokannya pun kering. Cila haus.

Seorang lansia, menyadari keadaan gadis disampingnya. Ia pun, mengoroh tas belanjaan dan menyodorkan sebotol air kepada Cila.

"Cu!" Panggil sang nenek yang membuat Cila menoleh.

"Iya nek? Ada apa?" Tanya Cila.

"Kamu terlihat kelelahan. Nih, nenek punya air buat kamu"

"Hehe, nggak usah nek. Bentar lagi, Cila nyampe ko" tolak Cila lembut.

"Nggak pa pa, cu. Ambil aja"

Cila merasa tidak enak, ia pun menerima botol air tersebut dan tak lupa untuk mengucapkan terima kasih.

"Hmm, makasih banyak ya nek"

"Sama-sama, cu"

Cila pun bergegas membuka tutup botol tersebut dan langsung meneguknya. Jujur, ia sangat kehausan, tenggorokannya kering.

Lalu, bis pun berhenti di halte dekat kafe nya bekerja.

"Nek, Cila udah nyampe. Cila pamit ya. Makasih buat minum nya" ucap Cila sambil tersenyum :D

Cila pun, turun dari bis dan langsung kembali berlari menuju kafe. Masuk kedalam kafe dan langsung pergi ke ruang ganti untuk mengganti pakaiannya dengan seragam kerja.

Di lubuk hati yang terdalam. Cila sangat kesal pada sahabat kos nya itu, Kiara. Kemana gadis itu? Kenapa dia tidak membangunkan nya pagi tadi? Sampai-sampai ia menjadi telat seperti ini. Untung saja, belum ada pengunjung yang datang, karna tanda tutup baru saja diganti dengan tanda buka.

"No! Kamu liat Kiara kagak?" Tanya Cila pada teman kerjanya yang sedang menyapu lantai, Dino.

"Tadi sih aku liat lagi beresin meja di depan. Tapi, nggak tau sekarang" jawab Dino.

"Oh. Ya udah, thanks ya"

Cila pun, mulai menjalankan pekerjaan sambil sesekali mencari sahabat yang tak terlihat sejak pagi tadi.

Ia berjanji akan memarahinya setelah ketemu nanti. Walaupun dia sayang pada Kiara, tapi gadis itu sudah membuatnya telat sekarang. Jadi, sesekali ia memarahinya, karna dia juga sering memarahinya kalo ia berbuat salah.

***

Segini dulu
Perkenalkan tokoh utama cewek!

JANLUP TINGGALIN JEJAK!!

Gimana kalau suka?
Komen ya!

Spam ❤️ ini buat lanjuttt

Tangyuuuu
Babay