[35]: Cila sembuh

11 0 0
                                    





✿❛~Happy Reading~❛✿

Sebulan berlalu. Kesehatan Cila sudah sedikit membaik, begitu juga dengan kandungannya.

Sekarang, Cila baru saja selesai mengecek kandungannya, setelah pulang dari pemijatan terapi.

Kini, Gibran sang suami sedang mendorong kursi roda yang diduduki oleh sang istri. Maudy dan Kiara pun, juga ikut mengantar Cila.

"Habis ini, kita kemana lagi?" Tanya Gibran yang sudah sampai didekat mobil.

"Kita pulang kerumah mama saja. Akila kan belum pernah kerumah mama" ujar Maudy.

"Ya sudah. Kita kerumah mama ya, sayang" timpal Gibran pada Cila.

"Kalo kamu, Kiara. Ingin ikut apa kita antar kamu pulang saja?" Tanya Gibran pada Kiara.

"Hmm, saya pulang saja, pak Gibran. Sudah lama saya tidak pulang" jawab Kiara.

Gibran mengangguk. "Baiklah. Kita antar pulang Kiara dulu. Baru kita langsung kerumah mama"

Setelah itu, Gibran menggendong tubuh Cila untuk membawanya masuk kedalam mobil, disusul oleh Maudy dan Kiara. Kemudian, Gibran pun masuk setelah menyimpan kursi roda ke bagasi. Posisi mereka, Cila duduk dikursi penumpang bersama Maudy. Sedangkan Kiara, dia duduk dikursi depan samping Gibran.

Skip...

Setelah menghantarkan Kiara pulang. Kini, mereka sudah sampai di kediaman keluarga Pradipta.

Maudy masuk kedalam sambil mendorong kursi roda Cila. Disusul oleh Gibran yang membawa tas perlengkapan sang istri.

Lalu, Maudy memposisikan kursi roda Cila disamping sofa panjang dan menghadap pada TV besar.

"Mama"

Maudy menoleh kebelakang. "Ada apa, Gib?"

"Apa laptopku diruang kerja ayah masih ada?" Tanya Gibran.

"Ada. Semua masih tertata rapi pada tempatnya" jawab Maudy.

"Kalo begitu, aku kesana sebentar ya, mah"

"Loh, mau ngapain?"

"Abian baru saja mengirim sedikit data yang harus akan dipresentasikan besok dan aku akan mengeceknya sebentar"

"Ohh. Ya sudah"

Gibran tersenyum. Lalu, ia beralih pada Cila dan mencium pucuk kepala sang istri.

"Mas, kerja dulu sebentar ya" sebelum pergi, Gibran mengelus sayang surai hitam milik Cila.

Setelah Gibran pergi. Maudy duduk pada sofa panjang, sebelah Cila. "Seharusnya sudah lama kamu besar dirumah ini, sayang. Tapi, mau gimana lagi. Kamu hilang tanpa kabar" tutur Maudy sambil mengelus-elus rambut Cila.

Lalu, Maudy tersenyum. "Mama buatkan susu untukmu, ya. Ini sudah siang banget"

"Sebentar ya, sayang"

Maudy pun melenggang pergi menuju dapur dan meninggalkan Cila sendiri diruang tengah dengan TV menyala.

Kemudian, ada seorang wanita masuk kedalam rumah tanpa permisi. Wanita itu, melihat Cila yang sedang terduduk kaku diatas kursi roda.

CINTA UNTUK CILA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang