[16]: Tersesat

27 9 1
                                    

*
*
*
*
✿❛~Happy Reading~❛✿


Disebuah bangunan tua. Ada seorang gadis yang tengah duduk pingsan disebuah kursi usang dengan tubuh dan kaki terikat.

Lalu, ada seorang wanita berpakaian elegan datang menghampiri gadis tersebut.

"Bangunkan dia!" Perintah wanita itu pada anak buahnya.

Kemudian, salah satu anak buahnya membawa seember air dan langsung disiramkan pada gadis yang pingsan itu.

Byurrr

Seketika, gadis itu terkejut. Ia pun membuka matanya, hal pertama yang ia lihat adalah tempat gelap yang hanya diterangi oleh satu lampu diatas kepalanya. Setelah pengelihatan gadis itu jelas, ia juga mendapati beberapa orang yang berdiri disekitarnya, terutama yang berada dihadapannya ini.

"Lisa" lirihnya.

Wanita yang disebut Lisa itu, hanya tersenyum miring. Lalu, ia mendekat pada Cila.

"Kau tidak pantas menjadi istri dari Gibran!" Ujarnya sambil mencengkram kedua pipi Cila.

"Gara-gara dirimu. Gibran berpaling dariku!" Lisa menghempas kasar cengkramannya pada pipi Cila, membuat Cila menoleh kesamping.

"Seharusnya aku... Seharusnya aku yang menikah dengan Gibran! Bukan kau!"

"KENAPA KAU HARUS DATANG DI KEHIDUPANNYA, HAH!" Teriak Lisa.

Cila hanya diam, mendengarkan Lisa berteriak. Ia bingung. Disisi lain dia takut dengan tempat ini, disisi lainnya dia tidak tau harus berbuat apa.

Tiba-tiba, ia dikejutkan oleh sebuah tamparan keras disebelah pipinya. Tamparan itu berasal dari Lisa.

PLAKK!

Cila menangis, air matanya keluar saat merasakan sakit yang luar biasa pada pipinya.

Kemudian, Lisa menjambak rambut Cila, membuat gadis itu mendongak.

"Aakkhhh!"

"Kau harus mati, Cila. KAU HARUS MATI!"

Saat Lisa hendak kembali menampar Cila, suara dari anak buahnya menghentikan niatnya.

"Nyonya!"

"Ada apa?!" Tanya Lisa yang masih menjambak rambut Cila.

"Ada sebuah mobil yang menuju kearah sini"

Mendengar itu, Lisa sontak ketakutan. Ia takut, kalo itu adalah Gibran yang mencari keberadaan Cila.

"Aku tidak akan membiarkan kau kembali pada Gibran. Aku akan menyuruh anak buahku, untuk membuangmu" ucap Lisa sambil melepaskan tangannya tadi rambut Cila dengan kasar.

Lalu, ia menghampiri anak buahnya. Ia menyuruh mereka untuk membawa Cila pergi jauh.

"Bawa dia pergi jauh. Ingat! Jangan sampai meninggalkan jejak sedikit pun"

"Baik!"

Diwaktu yang sama...

Kini, Gibran sedang menuju lokasi yang ditunjukkan dilayar laptop. Ya, Abian sudah melacak ponsel Cila dan ia menemukannya. Namun, ia malah dibawa kesebuah hutan.

"Apa benar ini jalannya?" Tanya Gibran sambil menelpon pada Abian yang disambungkan pada airphone.

"Benar, Gib. Didepan ada sebuah bangunan tua. Sudah pasti Cila dibawa kesana" jawab Abian dari sebrang sana sambil memberi arahan pada Gibran.

Benar saja. Gibran menemukan bangunan tua. Lalu, memberhentikan mobilnya tak jauh dari sana dan ia pun bergegas keluar dari mobil dan langsung berlari menghampiri bangunan tersebut.

CINTA UNTUK CILA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang