[36]: Taman dan Kucing

4 0 0
                                    





✿❛~Happy Reading~❛✿

Keesokan harinya. Maudy baru saja selesai membuat bubur untuk sang menantu. Sekarang, ia sedang berjalan menuju kamar yang dimana Cila berada.

"Gibran! Apa Akila sudah bangun?" Ucapnya dari luar sambil mengetuk pintu.

Terdengar pintu dibuka dari dalam dan mendapati Gibran disana.

"Sudah, mah. Gibran juga sudah membersihkan tubuhnya" ujar Gibran dengan rambut yang terlihat masih basah.

"Ya sudah, mama akan memberinya sarapan dulu. Mama sudah membuat bubur" tutur Maudy.

Maudy pun masuk kedalam kamar dan langsung menghampiri Cila yang sedang duduk bersandar pada kepala ranjang.

Skip...

Maudy sudah selesai menyuapi Cila sarapan. Setelah itu, ia pun pergi keluar untuk menyimpan piring sekaligus kembali bersiap karna mereka akan pergi ke mall untuk membeli perlengkapan calon bayi.

"Mama sudah selesai menyuapi, Akila. Kalo begitu, mama lanjut bersiap ya" ujar Maudy sambil bangkit dari duduknya dan melenggang keluar dari kamar.

"Ohh, baiklah mah" timpal Gibran.

Setelah kepergian Maudy. Gibran yang sedari tadi hanya duduk disebelah Cila sambil mengerjakan sedikit pekerjaan di laptopnya, lantas beralih pada sang istri.

"Sayang"

"Emm!" Cila menoleh pada Gibran.

"Apa kau yakin, tidak akan memberitahu pada mama kalo kau sudah sembuh?!" Tanya Gibran.

Cila tersenyum lesu.

"Sebenarnya, aku ingin sekali memberitahu mama dan juga ingin memeluknya dengan tanganku. Tapi, aku lakukan ini ada alasannya, mas" jawab Cila yang membuat Gibran bertanya-tanya.

"Apa itu?"

Lalu, Cila membisikan alasannya pada sang suami.

"Apa kau tidak percaya kalo mama sudah berubah?" Ujar Gibran, setelah mendengar bisikan dari Cila.

"Aku percaya, mas! Tapi, Lisa masih terus menghubungi mama, walaupun mama sudah sering mengacuhkannya" timpal Cila.

"Jadi, apa kau punya rencana?" Tanya Gibran.

"Ada!"

~~~~~>CUC<~~~~~

Kini, mereka sedang berjalan-jalan di mall. Dengan Gibran yang setia mendorong kursi roda sang istri serta maudy yang tengah memilih-milih beberapa pakaian untuk bayi.

"Gibran, kira-kira nanti cucu mama perempuan atau laki-laki ya" ujar Maudy yang terlihat sangat semangat melihat-lihat pakaian ditangannya.

"Aku tidak peduli anakku perempuan ataupun laki-laki nanti. Yang penting, dia sehat" timpal Gibran yang membuat Maudy tersenyum.

Gibran melirik pada Cila yang juga tengah melirik padanya.

Lalu, ponsel milik Maudy yang berada didalam tas, berdering menandakan bahwa ada panggilan masuk.

CINTA UNTUK CILA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang