🍊bagian satu🍊

1.2K 63 1
                                    


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh....

Gimana hari ini guis masih okey kan?
Sebelum baca follow dulu yuk akun saya😌
Baca juga cerita saya komandan syurga sambil nunggu nih cerita up hehe....

Jangan lupa vote ,komen dan share!
Makin banyak komen dan vote makin cepat up!

Biasakan apresiasi karya yang kalian sukai! Bukan Cuman dilapak saya dilapak lain juga! Apresiasi kalian itu adalah bentuk dukungan kalian untuk para author diluar sana agar tetap melanjutkan cerita yang mereka mulai:)

Semoga cerita ini bisa menjadi manfaat;)

Shalawat dulu
Allaahumma shalli 'alaa sayyidinaa Muhammad 3×

~🍊~bismillahirahmanirahim~🍊~

Haura Najiha namanya usianya baru 18 tahun lahir pada 17 Oktober 2006, memiliki kulit yang begitu pucat dan warna bibirnya yang terlihat sama seperti kulit tubuhnya.  serta tai lalat dipinggir matanya.

Kamar yang bernuansa serba pink itu begitu menyilaukan mata, ketika semua lampu dinyalakan seperti saat ini.
Gadis dengan busana gamis berwarna mocca itu menatap dirinya dipantulan cermin , dan disampingnya seorang wanita, sedang memasangkan hijab segiempat sederhana padanya.

"Kata mama juga apa. Mata kamu jadi bengkak kan, udah dikasih tau hari ini temennya kakek datang sama anak-anaknya. Kamu malah kaya gini, mama ini ngasih tau juga buat kamu kalau blablablabla" omel ibunya tidak henti. Haura Najiha kini tau dari mana asal-usul dari sikap bawel yang selalu dikeluhkan orang-orang sekitarnya.

Tentu saja dari mamanya. "Ma, kalau bapanya aja seumuran kakek berartiiii anaknya seumuran papa yah? Apa mama tega, biarin Hau nikah sama cowok yang lebih cocok jadi papanya Hau? Ma, Hau ini masih 18 tahun. 18 tahun itu waktunya Hau menyibukkan diri dengan belajar dan meniti masa depan. Bukan menjadi istri dari om-om" protesnya  memotong omelan sang ibu.

"Kan jadi istri itu juga proses belajar hau. Belajar sabar , belajar jadi istri Solehah , belajar jadi istri idaman , belajar ngurus rumah. Belajar bukan cuman masalah pendidikan sekolah seperti yang kamu bilang tadi Hau. Dan masa depan mama bakal tanyain kecalon suami kamu nanti dengarin jawaban dia. Dan nanti kamu bisa putusin!" Ucap sang mama pada putrinya yang terus saya menekuk wajahnya itu.

"Terakhir" ucap sang mama mengangkat sebuah kain berwarna senada dengan gamisnya mocca yaitu cadar. Ya cadar Haura akan memakai cadar untuk pertama kalinya karena permintaan sang papa.

Kata sang papa dirinya tidak ingin sang calon menantu menikahinya hanya karena kecantikan sang putri.

"Ma, Hau nggak percaya diri sama keputusan Hau. Nanti saat diluar biar mama aja deh yang putusin siapa yang jadi calon mantu mama" ucapnya menatap mamanya sekilas lalu kembali menatap wajahnya pada pantulan cermin.

"Nggak bakal nyesel?"

'nyesel. Sebenarnya nyesel banget kanapa kakek buat hal bodoh kaya gini' batinnya namun Rekasi nyatanya gadis itu menggelengkan kepalanya mengatakan dengan gerakan kepala  bahwa dirinya tidak akan protes dan menyesali keputusan yang akan diambil kedua orangtuanya nanti. Dirinya sudah berada ditahap pasrah paling tinggi untuk masalah saat ini.

Dirinya keluar dari kamarnya yang berada dilantai dua dengan sang mama yang menggandengnya agar tidak terjatuh. Pasalnya ini adalah first time gadis itu memakai gamis yang menjuntai hingga mampu membersihkan setiap lantai yang dilewatinya.

Diantara 4 gusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang