🍊bagian sembilan belas 🍊

641 54 142
                                    

Assalamualaikum.....

Ini up lebih cepat karena ada yang boom komen, nggak repot buat Kachin cepat up itu, kalian jangan pelit-pelit komen cuma gitu doang☺️

Kali ini nggak double up ya guis😅

Jangan lupa komen banyakin vote jangan lupaaaa okeeeeeey...

Lope sekebon untuk kaliaaaaaan semuaaaaaa🧡🧡🧡🧡🧡


Haura tengah mengemas baju-baju miliknya yang ada diasrama, selepas berdiam diri cukup lama didanau ia bukannya pulang, ia memilih pergi keasrama, ia jadi ingat kedua sahabatnya yang kemarin melihatnya bertengkar, pasti keduanya khawatir jadi dia ingin memberitahukan bahwa dia baik-baik saja, dan ingin berpamitan.

" Kamu diskors yah Ra?" Tanya Rania sedih.

"Ya Allah padahal inikan salah si Uzma itu, Gus Asyar juga aneh banget nggak sih, setiap masalah Haura pasti langsung dia yang tangani, padahal biasanya dia nanganin anak-anak yang sudah terlalu sering buat masalah aja," protes Zarina, gadis itu juga sangat sedih melihat sahabatnya itu akan pulang karena diskors, itulah perkiraan keduanya.

"CK, berisik banget kalian berdua, cariin aku makan kek, aku belum makan nih, laper!" Keluhnya, siapa juga yang menyuruhnya keasrama bukan kerumah.

Mereka berdua tidak ada yang beranjak mencarikannya makan, tentu saja memangnya mereka babu Haura yang begitu disuruh langsung ngacir pergi.

"Aduuh, aku tuh nggak diskors, aku cuman pindah tempat tinggal aja kebelakang ndalem," ucapnya sedikit berbisik, asrama yang dihuni lebih dari sepuluh orang ini sedang sangat ramai.

"Loh bukannya belakang ndalem itu rumah para Gus?" Tanya Rania kaget, ia pernah lewat sana dengan beberapa santri senior saat sedang bersih-bersih, dan para santri senior itu menjelaskan padanya bahwa itu adalah rumah para Gus.

Haura menyuruh kedua sahabatnya itu mendekat, dengan gerakan cepat kepala mereka sudah menyatu saja "sebenernya aku ini istri Gus Asyar," ucapnya mengungkapkan rahasianya.

" Pfft, hahaha," itu suara keduanya, Rania dan Zarina sama-sama tertawa, mereka sama sekali tidak percaya dengan ucapan Haura, gadis dengan baju tidur hijab bergo instan ini adalah istri Gus mereka.

"Halu boleh tapi jangan berlebihan Ra!" Peringat Zarina.

"Ya udah kalau nggak percaya, tapi nanti jangan ngomong kok kamu nggak cerita kekita, awas! sekarang cariin aku lunch dong lepet nih, tega kalian buat Ning kalian kelaparan?"

"Enggeh ndoro putri," ujar Zarina seraya membungkukkan badannya, jujur saja keduanya masih tidak percaya dengan ucapan Haura, bagaimana mau percaya baru kemarin ia menanyakan bagaimana jika dirinya berpasangan dengan Gus Asyar masa langsung jadi istri.

~🍊~

Gus Asyar nampak bingung, berulang kali ia mengecek kamar, namun Haura tidak ada disana. Amar sudah pergi sejak sejam lalu, dan Gus Asyar ia sudah mencari Haura bolak-balik selama setengah jam.

Setelah lelah mencari disekeliling rumah Gus Asyar pergi kearea pesantren, tempat mana lagi yang bisa istrinya itu kunjungi selain pesantren, tapi tidak mustahil juga bagi  istrinya itu keluar area pesantren.

"Gus!" Uzma berlari dari kejauhan, dengan napas tersengal-sengal ia menghampiri Gus Asyar.

"Ning Haura Gus, Ning Haura didanau sedang berduaan dengan seorang pemuda." Mendengar ucapan Uzma Gus Asyar masih terlihat biasa saja, ia tau uzma dan ustadzah Yoyoh kurang menyukai istrinya itu, tadi bisa saja Uzma mengada-ada agar terjadi kesalahpahaman diantara keduanya.

Diantara 4 gusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang