🍊bagian dua puluh enam 🍊

440 59 133
                                    

Assalamualaikum...

Gimana part kemaren seru? Greget? Atau gimana?

Maksih banyak banget yah buat kalian semua yang udah dukung KACHIN untuk cerita ini, Kachin jujur nggak nyangka bakal ada yang bener-bener suka sama cerita ini.

KACHIn tuh nulis tuh cuman karena suka aja nuangin ide-ide yang bersarang diotak gitu, KACHIn bahkan kadang nggak nyangka bisa namatin satu ide yang nggak sengaja kepikir gitu, contohnya komandan syurga kemaren itutuh kaya wah ternyata bisa, semoga aja diantara 4 Gus bisa tamat kaya lapak sebelah yah.

Tapi sesuka-sukanya Kachin nulis juga butuh support gitu biar nggak berhenti ditengah jalan ya  kalian nih support system' nya .

Jangan lupa follow akun KACHIn yah,
chindy_s terus jangan lupa vote, komen , and share cerita ini kebanyak temen kamu okeey, biar kita tambah rame disini okeey🤜🏻🤛🏻

Jangan lupa mampir lalu menetap dikarya Kachin komandan syurga okey, nggak kalah seru ko dari diantara 4 Gus dan point nya udah tamat so kalian bisa maraton.

Sorry kepanjangan sampai ketemu lagi papay

🧡🧡🧡🧡🧡🧡🧡🧡🧡🧡🧡🧡🧡🧡

Haura diserbu oleh beberapa pertanyaan yang mampu membuatnya muak, Zarina dan Rania tengah mengapitnya dipojok masjid, dengan posisinya ditengah.

"Aku udah pernah bilang yah, kalian aja yang nggak percaya kalau aku sama mas Asyar dah nikah," ucapnya dengan wajah songong. Inilah yang sang papa tidak inginkan dengan terungkapnya identitas sang putri, ia kenal betul sikap songong sang  putri layaknya seperti sekarang ini.

"Bukannya Gus Asyar lagi sakit ya Ning, kenapa Ning disini?" Tanya Rania, berita tentang kecelakaan Gus Asyar tentu sudah menjadi bahan perbincangan oleh para santri. Gus galak mereka akhirnya akan mengambil cuti setelah sekian lama menjadi Gus yang gila bekerja.

Raut wajah songong yang semula ditunjukan nya berubah menjadi raut wajah kesal. Bagaimana tidak kesal, selepas sampai tadi ia diminta oleh sang suami mengambil beberapa barang diruang kerjanya, dan ia berakhir disini akibat dua manusia yang tengah megampitnya disini.

"Lupa, kalian ngajak aku shalat dimasjid? Sekarang aku ninggalin suamiku sendiri dirumah!" Ia kesal sekali rasanya, baru juga ia ingin menjadi istri baik hati, Soleh dan solehot untuk suaminya, namun rencana digagalkan oleh dua sahabatnya ini.

"Bentar lagi adzan, seharusnya seorang Ning mencontohkan hal yang baik!" Sindir uzma yang kebetulan baru datang, Tantu dengan pada cecunguk pengikutnya dibelakangnya.

"Terimakasih wejangannya, ustadzah gadungan," katanya. Haura sudah tidak bisa sopan dengan orang yang memulai pertengkaran dengannya lebih dahulu, jika ia kesal maka ia akan membawa kekesalannya ini sampai napas terakhirnya.
Apalagi untuk manusia sejenis uzma ini.

Ia jadi merindukan Arsya, meskipun beberapa saat lalu ia begitu kesal pada Arsya namun melihat uzma yang membuatnya kesal mampu membangkitkan rasa rindunya pada mantan kekasihnya itu, Arsya adalah sosok yang sangat bisa diajak membenci seseorang yang membuatnya kesal, berbeda jauh dengan suaminya yang akan memberikan nasehat, tidak boleh seperti ini, itu dan lain sebagainya.

Jika dengan Arsya mereka akan sama-sama julid. Yah, tidak banyak yang tau jika Arsya memiliki sifat seperti itu, atau bahkan mungkin itu hanyalah salah satu upayanya agar dapat membuat kekasihnya senang dikala itu.

Kalian jangan ember kalau aku rindu Arsya ke mas Asyar yah!!!

"Eh tau nggak, yang adzan kali ini Gus Afidz," heboh para santriwati. Ya Gus Afidz, Gus nakal dan bandel itu kini menjadi muazin yang diperintahkan oleh sang Abah, semua santriwati heboh bukan tanpa alasan, pasalnya Gus satu ini sama sekali tidak pernah mengumandangkan adzan. Kali inipun ia akan mengumandangkan adzan karena terpaksa, lantaran Gus Asyar yang tidak diizinkan keluar dari rumah atas perintah dokter dan, larangan keras dari sang Abah. Jadilah Gus Afidz yang menggantikan abangnnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 15 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Diantara 4 gusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang