🍊bagian enam🍊

866 59 2
                                    

Assalamualaikum....

Spam komen banyak-banyak, kritik juga boleh asal yang membangun dan sopan ..

Vote and share juga jangan lupa yaaaaa!!!

Selamat membaca semoga suka aamiin......

'''

Para santri sudah kembali kepondok pesantren. Dan tentunya Haura juga akan menjalani hari-harinya sebagai seorang santri.

Lihatlah pagi ini. Dirinya sudah dipaksa bangun oleh sang suami. Sudah berbagai macam cara digunakan Asyar untuk membangunkan Haura mulai dari mengguncang tubuhnya, mencipratkan air kemukanya. Namun gadis itu tak kunjung bangun.

"Astaghfirullahhal'adzim," pilihan terakhir Asyar mengapit hidung Haura. Tentu karena pasokan udara yang didapatnya terhenti gadis itu terbangun.

Dengan ajaib gadis itu mulai membuka matanya "egggh 5 menit lagi ma" ucapnya mengigau. Agaknya gadis itu lupa dirinya tidak ada dirumah sang mama melainkan dirumah barunya.

"Mandi sekarang Haura. Setelah itu kemasjid, kita shalat tahajud berjamaah!"

Sadar sudah gadis itu sekarang dibukanya matanya dengan lebar. Asyarlah yang ada dihadapannya bukan sang mama. Asyar tengah mengangkat sebuah gamis lengkap dengan jilbab bergo jumbo.

Disambarnya baju itu cepat. Dirinya menghela nafas kasar namun dirinya tetap menurut memasuki kamar mandi.

"Oh my. Ini shower gunanya apa? pajangan?" Dirinya hendak mandi menggunakan air hangat namun apalah daya air yang dikeluarkan oleh shower itu hanyalah air dingin.

Tidak. Tidak mungkin dirinya mandi sepagi ini hanya dengan air dingin bisa-bisa dirinya mati membeku pikirnya.

Bukan Haura namanya jika tidak bisa menyelesaikan masalah ini. Senyuman penuh makna ditunjukkannya pada baju yang sudah disiapkan sang suami.

Ceklek

Pintu kamar mandi terbuka Haura sudah selesai dengan kegiatannya dikamar mandi.

"Kamu mandi?" Tanya Asyar heran mengapa istrinya itu begitu cepat keluar dari kamar mandi.

"Iya doong" ucapnya berbangga diri. Bohong! Gadis itu bahkan tidak membiarkan air dingin itu menyentuh tubuhnya. Dirinya hanya menyikat giginya saja ,dan membasuh wajahnya sedikit agar tidak ketahuan bahwa dirinya belum mandi.

"Kita kemasjid!"

Beribu syukur diucapkannya karena suaminya itu tidak memulai interogasi lebih lanjut padanya.

~~🍊~~

"Kalau mau tidur jangan disini. Disini tempat shalat! Ibadah!" Tegur seorang wanita pada Haura yang sudah tertidur dalam posisi sujudnya. Tidak ada respon dari Haura. Gadis itu sudah mulai tertidur sejak shalat rawatib qobliah subuh dilaksanakan. Sudah begitu lama ditahannya kantuk itu mulai dari tahajud empat rakaat setelah itu mengaji . Sebenarnya dirinya tidak benar-benar mengaji lebih hanya memerhatikan sesekali tertidur dsngan Al Qur'an digenggaman tangannya. Namun pada shalat qobliah subuh sujud pertama mata-nya sudah tidak sanggup lagi. Dirinya kalah dengan rasa kantuknya.

Kesal karena tidak mendapat jawaban wanita dengan buku dan pulpen ditangannya itu mencubit perut Haura.

Masih tidur. Tidak Haura memang kebo saat tidur namun tidak sekebo itu cubitan kecil itu mampu membuat Haura terbangun.
Mata merah Haura menatap tajam wanita didepannya yang telah beraninya mencubit dirinya.

Diantara 4 gusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang