🍊prolog🍊

2.4K 69 0
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh...

Sebelum lebih jauh follow dulu akun saya okeyyyyyy. Biar makin dekat kitanya hehe😁

Selamat datang dan bergabung dikisah ini kisah diantara empat Gus. Cerita ini adalah karya kedua dari saya sendiri selaku otak utama dari kisah ini hehe.
Cerita pertama saya bisa dilihat di akun saya ya. Dikisah ini akan ada tokoh-tokoh yang muncul dikarya saya sebelumnya.

Catatan sedikit; cerita ini berlatar belakang pesantren? Ya. Namun tidak akan sekental dan terlalu banyak membahas tentang pesantren. Remember!

Kalau ada readers karya saya sebelumnya yang masih suka sama mereka bisa melepas kerinduan sama mereka hehe.

Guis tolong bantuan supportnya ya buat saya mohon bantuannya kawal cerita ini sampai akhir.

Jangan lupa kasih vote dan komen yang banyak okey kalau saya lama up nya komen aja di akun saya dimedsos hehe. Tagih saya sebisa kalian karena saya kadang suka males hehe yang readers lama saya pasti tau. Maafin saya guis 😓

Jangan panggil author yah panggil aja ka-cin titik nggak ada penolakan! biar makin akrab ya ya ya!


Okey terlalu banyak omong langsung aja

~🍊 ~Bismillahirrahmanirrahim ~🍊~



"

kita putus!" Ucap pria dengan setelan khas anak motor pada gadis dengan rambut yang dicepol tai itu.

Air mata menggenang siap menetes kapan saja dari mata si gadis Cepol tai itu. Sang pria sebenarnya tidak ingin hal ini terjadi. Dirinya begitu mencintai sigadis Cepol tai itu dirinya dipaksa melepaskan sang gadis karena ancaman sang Abah.

Beberapa jam lalu

"Putusin dia dengan baik sebelum Abah cari tau tentang dia dan buat kalian pisah, paksa!" Ucap dengan tongkat ditangannya sebagai penopang jalannya.

"Tapi bah___"  Sorot mata dari sang Abah mampu membuat dirinya kembali menunduk, dan diam seribu bahasa.

"Sabar bang" ucap sang bungsu pada sang kakak. Seraya mengusap punggung lebar milik sang Abang.

Pria dengan janggut putih itu menatap sengit keempat putranya. Diseruputnya teh yang sudah tersedia dihadapannya itu.

"Abah mau salah satu dari kalian nikah sama cucu teman Abah!"

"APA CUCU TEMAN ABAH!" histeris dua orang Gus, yang begitu terkejud.

"abah sudah setua ini aja kami anak kalau cucu. Apa dia umur 5 tahun?"  batin dari Gus Afidz Ali Muhammad-- Gus dengan usia termuda 18 tahun itu , sibungsu. Dirinya menatap ayahnya horor..

'cucu?' kini batin dari Gus AZAM ALI MUHAMMAD -- anak ketiga dari Abah Ali agak heran dengan sebutan cucu itu.

"gimana caranya aku putusin Nana aku nggak akan sanggup. Aku sayang sama dia". Berbeda dengan kedua saudaranya Gus Arsya Ali Muhammad -- anak kedua dari Abah Ali menatap kedua tangannya yang diremasnya sedari tadi.

Dan kembarannya Asyar Ali Muhammad-- anak tertua dari empat bersaudara ,tidak bergeming sama sekali. Dirinya menatap kearah jendela diluar yang sedang dipatuki oleh burung. Betapa bodohnya burung itu  sudah setengah jam lamanya disana namun tidak juga menyadari kalau itu adalah jendela kaca yang tidak akan bisa  dilewatinya meski mematukinya seharian pikirnya.

~~🍊~~

"Nggak!" Tolak sang gadis begitu saja pada sang pria.

Sang gadis memeluk Arsya kuat. Ingin sekali Arsya membalas pelukan gadis sedadanya itu, seperti biasa yang dilakukannya.

"Gue nggak akan lepasin lo meskipun lo pergi kekealam baka!"

"Jangan kekanak-kanakan gini na. Kita harus putus, Abah bakal jodohin aku sama cewe pilihan Abah, dan kalau sampai perjodohan itu jadi aku harus nikah sama dia. Dan nggak bisa aku nyakitin perasaan istri aku nanti na! Cuman buat kamu, yang belum pasti" Ucapnya dengan nada pelan. Walaupun dalam hatinya dirinya berharap kekasihnya itulah yang akan menjadi istrinya dimasa depan nantinya yang akan menemaninya hingga rambutnya memutih.

Gadis itu melepaskan pelukannya dirinya menunduk "jadi lo anggap gue kekanakan. Gue pikir Lo suka, gue yang kaya gini. Ternyata Lo nggak ada rencana nikahin gue Arsya? Lo lebih pilih perempuan yang belum lo kenal itu dari gue? Gue pikir lo cinta sama gue ,ternyata nggak hh" gadis itu terkekeh hambar. Dirinya benar-benar merasa kecewa dengan keputusan sang kekasih.

Dirinya melangkah mundur hingga jarak diantara keduanya kisaran 2 meter.

"Lo mau putuskan. Oke mulai hari ini detik ini kita putus. Gue berdoa semoga cewe itu nggak mau sama lo!" Dirinya berbalik dan meninggalkannya pergi.

"Sempat terlintas di benakku na kalau kamu bakal doain kebahagiaan aku. Aku benar-benar bersyukur kalau misalnya cewe itu nolak aku na. Dengan begitu aku bisa bujuk Abah untuk meninang kamu keorangtuamu. Mencintaimu, dengan cara yang benar kali ini!"

~🍊~ Alhamdulillah ~🍊~

Jeruknya lucu banget kayanya 😂😂




Diantara 4 gusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang