🍊bagian sepuluh🍊

653 50 2
                                    

Assalamualaikum...

AllahumashaliallaSyaidinaMuhammad

Astaghfirullah 3×
Alhamdulillah 3×
Allahuakbar 3×

Uppppp...
.

Berita menyebar dengan sangat cepat, berita lima orang santriwati ditangkap oleh petugas keamanan yang hendak kabur dari pesantren, sudah sampai ditelinga guru BK.

Dengan langkah besar dan cepatnya Asyar menuju ruangannya, Asyar bukan hanya menangani masalah-masalah yang terjadi di madrasah saja, dirinya juga menangani setiap masalah yang ada dipensantren.

Ceklek..

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam gus," jawba mereka bersamaan.

Didapatinya kelima santriwati itu menunduk takut, bukan hanya lima santriwati yang ada disana melainkan enam ditambah seorang ustadz dan ustadzah disana.

Asyar mengeryit bingung menatap ustadz abu dengan tatapan penuh tanya, dengan salah satu santriwati yang menatapnya dengan senyuman yang dapat diakuinya cukup manis.

"Bukannya lima ,ini kenapa ada enam santriwati?"

"Afwan Gus, memang benar yang mencoba kabur tadi ada lima santriwati. Tapi dari keterangan kelimanya santriwati yang keenam adalah otak utama dari acara kabur ini," ucapnya menjelaskan.

"Enggak mas," bantahnya , benar santriwati keenam adalah Haura istri nakal dari gue Asyar.

Mata Asyar langsung tertuju pada santriwati sekaligus istrinya itu, sedangkan ustadzah Yoyoh sudah mencubit lengan Haura dengan kuat.

"Awss," ringisnya akibat cubitan dari ustadzah Yoyoh yang cukup keras p
Mmmmada Haura.

"Jaga ucapan kamu Haura , panggil Gus , kamu pikir Gus suami kamu, seenaknya panggil mas begitu!" Peringatnya, tanpa melepaskan cubitannya.

Ada rasa ketidaksukaan saat melihat istrinya disakiti seperti itu oleh orang lain, "hukum kelima santri seperti biasa, ustadz! Kalian boleh keluar kecuali santriwati ini!" Tunjukknya pada Haura.

Asyar menatap Haura tajam, bukannya takut gadis itu memilih duduk dikursi putar milik suaminya. Dirinya duduk dengan begitu santainya.

"Mas jadi Haura mau dikasih hukuman apa?" Tanyanya antusias ,berulangkali ia menaik-turunkan alisnya.

"Dikeluarin dari pesantren? Dipulangin atau__"

Asyar mendekat, dikuncinya pergerakan Haura dengan memegang kedua pegangan kursi yang diduduki Haura. Keberanian gadis itu menghilang, matanya membulat sempurna melihat tingkah Asyar.

"Hmmm, sebentar mas pikirkan hukuman macam apa yang pantas, diterima istri mas ini," diangkatnya dagu Haura hingga wajah keduanya sejajar, sangat dekat.

"Hafalkan___" Asyar sengaja menjeda ucapannya , dirinya ingat betul apa yang dikatakan mama mertuanya, Haura adalah gadis yang paling lemah dalam menghafal, bahkan sangat buruk.

"Mas sayang,suaminya haura yang paling ganteng," ucap gadis itu dengan lincah.

"Maafin Haura,jangan suruh Haura hafalan, please!" gadis itu menampilkan mata penuh harap pada Asyar berharap suaminya luluh.

"Nggak Haura, hukuman kamu tetap tugas kamu hafalkan surah al-kahf, dari ayat satu sampai sepuluh saja!" Luluh? Tentu saja Asyar luluh dengan tatapan istrinya itu, namun hukuman tetap hukuman. Ia masih ingat betul permintaan dari papa mertuanya. Menyembunyikan status Haura!

Sorot mata yang beberapa lalu ada diamata gadis itu berubah, berganti dengan tatapan penuh api kemarahan, didorongnya tubuh suaminya itu "dasar jelek!"

Diantara 4 gusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang