07

394 23 0
                                    

Keesokan harinya ~~~

Kinana di kejutkan dengan kehadiran Leo yang sudah rapi berdiri di depan pintu kamar nya dan tidak lupa kaca mata hitam nyentrik khas pria itu. Seperti nya Kinana bisa menebak jelas kalau orang yang dimaksud bapak itu Leo.

"Gimana? Ganteng gak?"tanya Leo, ekspresi bangga terhadap diri nya sendiri sangat mudah di baca.

"Lumayan"

"Dih masa lumayan, yang bener aja.. rugi dong!"

"Hahahahaha, ganteng kok.. di jamin Cegil di luar sana semakin kepincut dengan kegantengan luar angkasa ini"ledek Kinana.

"Masa di luar angkasa sih, di cintai alien secara ugal-ugalan dong gue"

"Yang bener itu di cinta seluruh spesies kaum hawa bang, bersyukur dong"

"Ya bersyukur tapi gak sampai alien juga dong.."

"Hahahaha iya terserah Lo aja bang, tapi ini serius Lo yang jadi ajudan pribadi gue bang?"tanya Kinana.

"Iya, kenapa? Terharu?"

Kinana menggeleng cepat, sebenarnya dia agak ragu tapi Leo pilihan bapak jadi tidak perlu di pertanyakan lagi kan?.

"Gak terharu sih lebih tepatnya terheran-heran"

"Kenapa heran? Lo berharap orang lain yang jadi ajudan pribadi?"

"Sebenarnya gak masalah mau siapapun itu tapi rada kaget aja kalau salah satu nya Lo"

"Jangan meremehkan kekuatan cogil, liat otot gue"kata Leo, dia memperlihatkan otot tangan nya ke Kinana.

Ini termasuk adegan dewasa gak sih?.

"Leo, ngapain kamu?"tiba-tiba Mayor Tedrick muncul.

"Eh, pak Mayor.. selamat pagi"sapa Leo dengan ramah.

"Ya selamat pagi"jawab Mayor Tedrick.

"Pagi mas"sapa Kinana.

"Pagi"jawab mayor Tedrick.

Sejujurnya Kinana berharap bisa menjauh dari Mayor Tedrick karena masalah semalam, dia masih merasa tidak nyaman jika berpapasan dengan pria itu. Masih merasa tidak sopan padahal sudah minta maaf.

"Kenapa belum berangkat?"tanya mayor.

"Siap! Ini mau berangkat"jawab Leo.

"Oh ya sudah, hati hati"ucap nya lalu pergi.

Datang dan pergi begitu saja, sedikit membingungkan bagi Kinana.

"Ayo cepet, nanti di tanya lagi sama pak Mayor"kata Leo.

"Eh iya"

.

.

Skip ruangan bapak~~~

"Gimana Ted? Leo sudah ngantar Nana?"tanya bapak.

Di sela-sela membantu bapak dengan beberapa berkas, mereka menyempatkan waktu membicarakan soal Kinana.

"Sudah pak, tadi sempat ketemu"jawab Mayor Tedrick.

"Oh iya bagus lah, bapak merasa sedikit lega karena ide kamu.. makasih ya Ted"

"Sama-sama pak, saya hanya membantu sebisa saya saja"

"Kalau kamu gak bilang waktu itu soal Kinana yang terusik dengan orang-orang di kampus mungkin bapak gak tau apa-apa, tolong kasih tau bapak apapun itu mengenai kondisi Nana.. jangan karena bapak sibuk sama pekerjaan jadi anak gak ke urus walau Nana sudah besar, tugas kamu bantu bapak jaga Nana di rumah sementara Leo jaga Nana di luar"

"Baik pak, Siap!"jawab Mayor.

Semalam saat tidak sengaja mendengar percakapan Leo dan Kinana di lapangan soal kehidupan kampus nya, Mayor langsung memberitahukan kepada Bapak agar ditindaklanjuti dan dia memberi ide untuk menjadikan Leo ajudan pribadi Nana di luar, tidak di sangka bapak setuju. Sejujurnya dia juga mendengar keluh kesah Kinana terkait viral nya dia di media sosial sampai di suruh minta nomor telepon tapi Mayor berpura-pura tidak dengar supaya Kinana tidak merasa bersalah agar ke depan nya hubungan mereka bisa lebih santai. Mayor merasa masalah sudah selesai tapi tadi pagi dia melihat tatapan canggung dan tidak nyaman dari Kinana lalu menyimpulkan kalau perempuan itu masih takut pada nya, padahal dia jelas tidak makan daging manusia.

.

.

Skip kampus~~~

"Kinana! Serius Lo di antar siapa itu, Jawab?!"tanya perempuan yang tiba-tiba muncul entah dari mana.

Saat keluar dari mobil dan melangkah beberapa langkahan dia di cegat beberapa mahasiswi.

"Itu Supir gue, kenapa?"

"Bukan mayor Tedrick ya?"

"Masa sih supir, itu mayor kan?"

"Bohong kan Lo!"

"Eh gimana yang gue suruh kemarin, udah di bilang belum ke Mayor nya soal buka gembok Ig"

"Kinana, supir Lo ganteng juga gak?"

Ada banyak pertanyaan yang sebenarnya tidak penting bagi Kinana tapi dia tetap harus menjawab satu-satu agar terhindar dari pertanyaan lebih banyak dan ya cukup sulit untuk melepaskan diri kalau Shania dan Juan tidak datang di waktu yang tepat.





To be continued

Ekspresi Kinana seharian:"😅🙂😅🙂😅😫😫😫"

Sementara itu---

Leo duduk santai di mobil sambil live di Tuktok, menyapa para Cegil nya:"😗😏😎😒🤫😜😝🤣"


Kepincut kulkas 1000 PintuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang