12

295 30 2
                                    

Fyi, kaki Leo sudah hampir seperti jeli.

"45, 46, 47, 48, 49, 50, 51, 52, 53, 54, 55 akhhhhh!!"

GUBRAK!!!

Kinana terjatuh dan melukai pergelangan kaki kanan nya, dia keseleo. Padahal sudah di setengah jalan melakukan hukuman nya tapi sangking bersemangat nya di hukum malah mencederai diri sendiri.

Di hukum kok semangat? Tentu aja, kan di pantengin kulkas dingin 1000 pintu. Siapa yang gak semangat? Di hukum secara militer juga bakal Kinana jabanin kalau yang jaga Mayor Tedrick.

"Aduh sakit"ringis Kinana.

"Lompat saja sampai jatuh? Ceroboh sekali"ucap Mayor Tedrick.

Kebetulan Rendi lewat saat Kinana jatuh, dia langsung menghampiri.
"Astaga, mbak Nana"

"Dia bisa bangun sendiri"kata mayor Tedrick.

"Gak bisa, kaki aku keseleo.."ucap Kinana.

"Sini biar mas gendong"kata Rendi.

"Jangan ren, dia belum selesai di hukum"

"Loh pak, tapi dia terluka.. gak bisa lanjut"

Kinana hampir ingin menangis, kaki nya benar-benar sakit. Tidak bisa di tekuk, seperti nya salah urat atau ada tulang yang bergeser.

"Ya sudah, biar saya yang gendong"kata mayor Tedrick.

"Eh, jangan mas"tolak Kinana, bukan karena tidak mau tapi merasa tidak kuat takut jantung nya malah keluar sendiri sangking senang nya di gendong mayor.

"Biar saya saja pak"tawar Mas Rendi.

"Gak usah, saya saja.. kamu liatin si leo itu.. jangan sampai dia berhenti sebelum selesai"kata Mayor Tedrick.

"Baik pak!"

Mayor Tedrick bersiap untuk menggendong Kinana dan membawanya ke kamar untuk di obati. Sementara Rendi menggantikan posisi mayor untuk memantau Leo.

"Semangat Leo, kata nya di tambah jadi 50 putaran hehe"teriak Rendi.

Mendengar teriakkan itu Leo menoleh.

"Emang kampret!!"balas nya.

.

.

.

Skip kamar Kinana~~~

Mayor Tedrick menaruh Kinana di atas sofa, dia juga membantu melepaskan dua sepatu putih milik Kinana serta kaos kaki nya. Perlakukan hangat seperti ini kapan lagi bisa di rasa kan?. Kinana jelas tak mau melepaskan kesempatan berharga ini. Mungkin dia sudah menjadi salah satu cegil nya Mayor Tedrick sekarang.

"Dimana kotak obat nya?"tanya Mayor Tedrick.

"Ada di dalam lemari itu"jawab Kinana.

"Sebentar saya ambil"

"Iya"

Sesaat kemudian mayor datang membawa kotak obat, dia mencari minyak urut.

"Boleh saya pegang? Saya urut kaki nya supaya tidak bengkak"ucap mayor meminta izin pada Kinana.

"Mas tau cara nya ngurut? Gak mau besok aja panggil tukang urut atau bawa ke rumah sakit?"

"Saya tau, kalau tunggu besok kaki kamu bakalan bengkak dan tidak bisa di gerakkan.. lagian ini cukup di benarkan arah tulang nya"

Mendengar itu Kinana jadi ngilu, tulang yang di benarkan arah nya? Pasti sakit.

"Percaya sama saya, tidak akan sakit"

"Oke, saya percaya sama mas"

Setelah di baluri minyak urut Mayor Tedrick bersiap untuk mengkretek kaki kanan Kinana.

"Tunggu mas, saya nafas dulu"kata Kinana, dia gugup dan takut.

"Lah dari tadi gak nafas?"tanya mayor.

"Ah, ya tadi nafas kok hehe"

"Mungkin kamu bisa gigit bantal sofa itu biar tidak tergigit lidah atau mulut nya"

"Oh oke mas"

Kinana menggigit bantal sofa dan memberi kode kalau dia sudah siap di kretek. Mayor Tedrick dengan sigap dan cepat langsung membenarkan arah tulang pergelangan kaki kanan Kinana.


KRETEK!!!

"AWW!!!"

Akhirnya selesai, memang rasa nya sakit tapi tidak seperti di awal. Setelah itu pergelangan kaki nya di perban.

"Makasih mas"ucap Kinana.

"Sama-sama, lain kali harus hati-hati.. seperti nya ketahanan tubuh kamu tidak begitu kuat.. seharusnya banyak olahraga"

"Iya mas, saya memang jarang olahraga"

"Kok bisa padahal bapak kan orang nya sangat menjaga kesehatan dan sering olahraga.. kenapa kamu tidak?"

"Saya malas hehe"

"Ya begini lah jadi nya kalau malas"

"Eumm, iya ya? Hehe.."keadaan menjadi canggung.

Mayor membersihkan kembali kotak obat lalu di simpan kembali ke lemari. Perlakukan hangat seperti ini di lakukan oleh pria dingin dan cuek itu?. Rasa nya seperti mimpi, Kinana bahkan tidak percaya bisa berbicara sepanjang ini dengan sang mayor. Dengan begini kesan nya jadi berubah, mungkin tak terlihat tapi Kinana tau betapa baik, perhatian dan peduli nya sang Mayor. Dia sangat berterima kasih karena mayor Tedrick selalu ada di sisi bapak.





To be continued~~~

Yuhuuu I'm back!!!

Next chapter bakal lebih seru!!

Mana suaranya readers tersayang?(◕દ◕)

Fyi yang masih bingung mungkin bisa baca ini, Leo itu nama pengganti nya Bang Lino hehe

Semua nya disini pakai nama pengganti!

Kepincut kulkas 1000 PintuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang